MAKALAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
“ OBAT TRADISIONAL ”
Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Kesehatan Masyarakat
Dosen Pengampu : Dita
Wastu P, Am.Keb. SKM
Disusun Oleh :
1.
Iva
Luqmawati (0902050)
2.
Karyati (0902052)
3.
Lilik Hidayati (0902054)
4.
Luluk Hidayatul M (0902056)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
PRODI DIII KEBIDANAN
SEMARANG
2011
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena atas
limpahan rahmat karunia-Nya, kami akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Obat Tradisional”.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dita Wastu P, Am.Keb. SKM
selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu
Kesehatan Masyarakat, teman-teman, serta semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun kami harapkan
dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Semarang,
Februari 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR
......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang
............................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................................ 2
A. Pengertian .................................................................................................... 2
B. Jenis Obat
Tradisional ................................................................................ 3
C. Kelebihan dan
Kekurangan Obat Tradisional .......................................... 4
D. Contoh Tanaman
Obat Tradisional ............................................................ 5
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Para orang tua dan
nenek moyang kita dengan pengetahuan dan peralatan yang sederhana telah mampu
mengatasi problem kesehatan. Berbagai macam penyakit dan keluhan ringan maupun
berat diobati dengan memanfaatkan ramuan dari tumbuh-tumbuhan tertentu yang
mudah di dapat di sekitar pekarangan rumah dan hasilnya pun cukup memuaskan.
Kelebihan dari
pengobatan yang menggunakan ramuan tumbuhan secara tradisional tersebut ialah
tidak ada efek sampingnya yang ditimbulkan seperti yang sering terjadi pada
pengobatan kimiawi.
Obat-obatan tradisional selain menggunakan bahan
ramuan dari tumbuh-tumbuhan tertentu yang mudah didapat disekitar pekarangan
rumah kita sendiri, juga tidak mengandung resiko yang membahayakan bagi pasien
dan mudah dikerjakan (dibuat) oleh siapa saja dalam keadaan mendesak sekalipun.
Kemajuan IPTEK modern
yang semakin pesat dan canggih di zaman sekarang ini, ternyata tidak mampu
menggeser atau mengenyampingkan begitu saja peran obat-obatan tradisional,
tetapi justru hidup berdampingan dan saling melengkapi. Hal ini terbukti dari
banyak permintaan pengobatan tradisional. Namun, yang menjadi masalah dan
kesulitan bagi para peminat obat-obatan tradisional sampai saat ini ialah
kurangnya pengetahuan dan informasi yang memadai mengenai berbagai jenis
tumbuhan yang dapat di pakai sebagai ramuan obat-obatan tradisional untuk
pengobatan penyakit tertentu dan cara pembuatannya.
B.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat tradisional
2. Untuk
penghematan biaya karena dapat ditanam sendiri di sekitar pekarangan rumah
3. Tidak
ada efek samping yang membahayakan
4. Sebagai
pengobatan alternative
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
A.
Pengertian
Pengertian obat
tradisional berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990
Pasal 1 menyebutkan bahwa : Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan
yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau
campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan
untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Definisi obat tradisional menurut UU No. 23 tahun 1992
adalah bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan cairan (galenik) atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Obat tradisional telah dikenal dan banyak digunakan secara turun temurun oleh
masyarakat. Umumnya, pemanfaatan obat tradisional lebih diutamakan sebagai
preventif untuk menjaga kesehatan. Selain itu, ada pula yang menggunakan untuk
pengobatan suatu penyakit.
Popularitas dan perkembangan obat tradisional kian
meningkat seiring dengan slogan “kembali ke alam” yang kian menggema. Hal itu
dibuktikan oleh semakin banyak industri jamu dan industri farmasi yang
memproduksi obat tradisional. Industri-industri tersebut bertambah dan
memproduksi obat tradisional secara modern menggunakan mesin-mesin modern.
Namun, masih banyak industri rumah tangga yang membuat obat tradisional secara
sederhana. Mereka menerapkan resep-resep kuno yang dipercaya bermanfaat untuk
kesehatan.
B. Jenis
obat tradisional
Berdasarkan keputusan
kepala badan POM RI. No. Hk. 00.05.4.2411 tentang ketentuan pokok pengelompokan
dan penandaan obat bahan alam Indonesia, obat tradisional dikelompokkan menjadi
3 yaitu : jamu, obat herbal terstandart dan fitofarmaka
1. Jamu ( Enpirical, Based, Herbal Medicine)
Jamu adalah obat
tradisional yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu
tersebut. Jamu disajikan secara tradisional dalam bentuk serbuk seduhan, pil
atau cairan. Umumnya, obat tradisional ini dibuat dengan mengacu pada resep
peninggalan leluhur. Satu jenis jamu disusun dari berbagai tanaman obat yang
jumlahnya antara 5-10 macam, bahkan bisa lebih. Jamu tidak memerlukan
pembuktian ilmiah sampai uji klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris.
Disamping klaim khasiat yang dibuktikan secara empiris, jamu juga harus
memenuhi persyaratan keamanan dan standart mutu. Jamu yang telah digunakan
secara turun temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan ratusan tahun telah
membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan
tertentu.
Kriteria Jamu
a. Aman
b. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris
c. Memenuhi persyaratan mutu
2. Obat Herbal Terstandart (Standarized Based Herbal
Medicine)
Obat herbal
terstandart merupakan obat tradisional yang disajikan dari hasil ekstraksi atau
penyarian bahan alam, baik tanaman obat, binatang maupun mineral. Dalam proses
pembuatannya, dibutuhkan peralatan yang tidak sederhana dan lebih mahal
daripada jamu. Tenaga kerjanyapun harus di dukung oleh pengetahuan dan
keterampilan membuat ekstrak. Obat herbal ini umumnya di tunjang oleh
pembuktian ilmiah berupa penelitian praklinis. Penelitian ini meliputi
standarisasi kandungan senyawa berkhasiat dalam bahan penyusun, standarisasi
ekstrak yang higienis, serta uji toksisitas akut maupun kronis.
Kriteria Obat Herbal Terstandart
a. Aman
b. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah atau praklinik
c. Bahan baku yang digunakan telah terstandart
d. Memenuhi persyaratan mutu
3. Fitofarmaka ( clinical Based Herbal Medicine)
Fitofarmaka merupakan
obat tradisional yang dapat disejajarkan dengan obat modern. Proses
pembuatannya telah terstandart dan ditunjang oleh bukti ilmiah sampai uji
klinik pada manusia. Karena itu, dalam pembuatannya diperlukan peralatan
bertekhnologi modern, tenaga ahli dan biaya yang tidak sedikit.
Kriteria Fitofarmaka
a. Aman
b. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan uji klinik
c. Menggunakan bahan baku berstandart
d. Memenuhi persyaratan mutu
( Handayani, Lestari. 2009 :1-5)
C.
Kelebihan dan Kekurangan obat Tradisional
1. Kelebihan obat tradisional
a. Memiliki
efek samping yang saling mendukung jika berada dalam satu
ramuan dengan komponen yang berbeda
b. Memiliki efek samping yang
relatif rendah
c. Pada
satu tanaman memiliki lebih dari satu
efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit yang diakibatkan
pertukaran zat di dalam tubuh dan keturunan.
2. Kekurangan obat tradisional
a. Takaran
harus tepat. Jika tidak tepat, obat tradisional bisa tidak aman bagi tubuh dan kesehatan manusia.
b. Harus
tepat memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan masing-masing,
sehingga tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan jiwa.
D.
Contoh Tanaman Obat Tradisional
1.
Jambu
Biji
Jambu biji dengan nama ilmiah Psidium
Guajava sudah banyak dimanfaatkan sebagai herbal pengobatan selain
dikomsumsi langsung dengan rasa yang lezat. Tanaman jambu biji ini banyak
tumbuh di negara-negara Asia.
Dengan bentuk buah yang
bundar, warna buahnya hijau atau kuning apabila sudah masak, dagingnya berwarna
merah atau putih, banyak biji yang kecil-kecil dan keras dengan di selimuti
oleh zat lembut seperti bubur yang
rasanya manis.
Dengan mengkomsumsi
langsung baik yang sudah masak atau setengah matang atau yang sudah di oleh
menjadi selai dan jelly. Hal ini disarankan karena kandungan gizinya yang
banyak. Jambu biji banyak tumbuh di India.
Kandungan nutrisi yang
terkandung dalam Jambu biji adalah sebagai berikut :
a. Vitamin
C (yang terkandung dalam kulitnya memiliki 5 kali lipat Vitamin C dibanding
dengan jeruk).
b. Vitamin
A dan B
c. Kalsium
d. Asam
Nicotinic
e. Phosphorus
Fosfor
f. Potassium
g. Zat
Besi
h. Asam
Folic
i. Serat.
Dengan kandungan nutrisi
yang terkandung didalamnya tersebut, maka manfaat Jambu Biji untuk kesehatan,
diantaranya :
a. Diare dan Disentri
Jambu
biji sangat kaya zat pengikat (persenyawaan zat yang terkandung dalam jambu
dengan zat dalam mulut kita pada saat mengunyah daun jambu atau jambu biji
mentah maka kita akan merasa segar) zat tersebut yang membantu mengikat usus
pada penderita. Jambu biji ini mengandung zat alkaline alami, desinfektan dan
anti bakteri sehingga membantu dalam penyembuhan disentri yang disebabkan oleh
pertumbuhan mikroba dan mengurangi produksi lendir yang berlebih dari usus.
Selanjutnya dengan kandungan lain dalam jambu biji seperti vitamin C dan Potassium Carotenoids akan membantu memperkuat system pencernaan dalam mengatasi bakteri tersebut.
Selanjutnya dengan kandungan lain dalam jambu biji seperti vitamin C dan Potassium Carotenoids akan membantu memperkuat system pencernaan dalam mengatasi bakteri tersebut.
b. Sembelit
Salah
satu zat yang bermanfaat yang terkandung dalam jambu biji adalah serat pangan,
serat ini berguna untuk mencegah berbagai penyakit degenerative, seperti kanker usus besar (kanker kolon) karena sifatnya yang bisa
larut dalam air sehingga dapat membantu pengeluaran residu hasil produksi tubuh
yang tidak bermanfaat lagi
melalui proses buang air besar.
Menurut penelitian bahwa tidak lancarnya pembuangan kotoran (sembelit) dapat mengakibatkan 72 buah jenis penyakit sehingga dengan lancarnya proses pembuangan yang dihasilkan dari pencernaan tersebut sangat baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Menurut penelitian bahwa tidak lancarnya pembuangan kotoran (sembelit) dapat mengakibatkan 72 buah jenis penyakit sehingga dengan lancarnya proses pembuangan yang dihasilkan dari pencernaan tersebut sangat baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
c. Perawatan Kulit
Jambu biji dapat bermanfaat untuk memperbaiki
tektur kulit lebih baik apabila dibandingkan menggunakan krim atau toner kulit
kimia yang biasa kita pergunakan sehari-hari.
Kandungan
zat yang terkandung dalam buah biji tersebut terutama dengan mengkomsusmi buah
yang setengah matang dan daunnya atau dengan mencuci kulit dengan rebusan kulit
luar pohon jambu biji, buah serta daun yang masih muda maka dapat membantu
mengencangkan otot kulit yang sudah kendor.
Selain
zat tersebut jambu biji juga sangat kaya dengan vitamin A, B dan C serta
potassium yang sangat baik sebagai antioksidan sehingga kulit Anda akan tetap
segar dan bebas dari noda, keriput dan penyakit kulit lainnya yang berbahaya.
2.
Petai
Cina
Petai Cina (Leucaena Leucocephala)
adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar.
Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya yang berjambul
warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh
lebih kecil dan berpenampang lebih tipis.
a. Komposisi
Kandungan Kimia :
Biji dari buah polong petai cina (Leucaena Leucocephala) yang sudah tua setiap 100 gram mempunyai
nilai kandungan kimia berupa zat kalori sebesar 148 kalori, protein 10,6 gram,
lemak 0,5 gram, hidrat arang 26,2 gram, kalsium 155 mg, fosfor 59 mg, besi 2,2
mg, vitamin A 416 SI, vitamin B1 0,23 mg dan vitami C 20 mg.
b. Khasiat dan
Manfaat untuk Pengobatan
1. Diabetes Mellitus
Bahan : Petai Cina yang sudah tua dan kering;
Cara membuat :
Digoreng tanpa minyak (sangan = jawa) dan ditumbuk halus (dibuat bubuk), kemudian ambil satu sendok dan diseduh dengan
air panas (seperti membuat kopi);
Cara menggunakan : Diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan secara teratur.
2. Cacingan
Bahan : Biji petai cina yang sudah tua dan kering;
Cara membuat : Digoreng tanpa minyak (sangan = jawa).
Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan ½ - 1 gelas air panas seperti
membuat kopi;
Cara menggunakan :
Diminum menjelang tidur malam
3. Luka Baru dan Bengkak
Bahan :
Daun petai cina secukupnya;
Cara membuat :
Ditumbuk (dipipis) halus atau dikunyah-kunyah;
Cara Menggunakan : Ditempelkan pada bagian yang luka atau
bengkak.
c. Pisang
Pisang (Musa
Paradisiaca) banyak ditemukan di Indonesia. Bunga pohon pisang sering
disebut tuntut atau jantung pisang berwarna merah tua keunguan dengan bagian
dalam yang berbalut berisi bakal pisang. Sejak penanaman pohon pisang sampai
dapat di petik buahnya memakan waktu antara 13-15 bulan, sedang masa panen
berikutnya 3-4 bulan sekali. Semua itu sebenarnya tergantung dari umur anak
pohon pisang.
a. Komposisi kandungan kimia :
Menurut
penelitian, buah pisang yang masak mengandung kadar antara lain Dextrose, Air,
Sucrose, Levulose, Zat putih telur, Zat tepung, mineral, vitamin dan lemak.
Pisang banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, sebagai buah maupun obat.
b. Khasiat dan manfaat untuk pengobatan
1.
Sakit kuning
Bahan : buah pisang emas yang sudah masak
Cara
membuat : -
Cara
menggunakan : makan buah pisang emas
yang banyak
2.
Keluarga berencana
Bahan :
bunga pisang ambon
Cara membuat :
direbus dengan air sampai mendidih
Cara menggunakan : di minum airnya 2 kai sehari, pagi hari setelah
bangun tidur dan sore hari sebelum tidur. Dilakukan selama 7 hari
berturut-turut sesudah menstruasi atau melahirkan.
3.
Kanker perut
Bahan :tunas
atau anak pohon pisang dan 1 potong tumbuhan benalu teh.
Cara membuat :anak
pisang di parut dan diambil airnya sebanyak
4 gelas, kemudian direbus bersama dengan benalu teh tersebut sampai mendidih
hingga tinggal 2 gelas
Cara menggunakan :diminum
2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore, dilakukan secara teratur.
(A.N.S,
Thomas. 1992:90-93)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat tradisional
adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara
traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Obat tradisional dikelompokkan
menjadi 3 yaitu : jamu, obat herbal terstandart dan fitofarmaka. Obat tradisional tidak memiliki efek samping yang
membahayakan sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu.
B. Saran
Obat tradisional bisa
didapatkan disekitar pekarangan dan dapat di tanam sendiri.. Jadi kita tidak
bergantung pada obat-obatan kimia dan dapat memanfaatkan tanaman obat keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
A.N.S, Thomas. 1992. Tanaman Obat Tradisional. Jogjakarta : Kanisius.
Handayani, Lestari.
2009. Cara Benar Meracik Obat Tradisional.
Jakarta : Amazone.
thanks for sharing.
BalasHapusObat Perangsang Wanita
Obat Kuat Pria
Obat Pelangsing Badan
Obat Pembesar Penis
Obat Penggemuk Badan
Obat Peninggi Badan
Obat Penyubur Sperma
obat perangsang
Obat Perangsang Cair
Obat Perangsang Serbuk
Obat Perangsang Oles
Parfum Perangsang
Permen Perangsang
thank bro informasinya...Artikel kesehatan terbaru
BalasHapusartikelnya menarik untuk dibaca dan mudah untuk di pahami, artikel ini banyak bermanfaat buat banyak orang, kami tunggu update artikel yang selanjutnya. Tentang Pengertian Obat Tradisional ini artikel saya.
BalasHapus