Sabtu, 29 September 2012

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN NORMAL


BAB I
LANDASAN TEORI


A.    Pengertian

-          Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozon) ( Sastrawinata, 1983 : 100).
-          Tiap kehamilan harus ada  spermatozon, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi (Winkjosastro, 2007 : 55).
-          Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi yaitu ovum, spematozoa, konsepsi, dan nidasi (Depkes RI, 1992 : 30).

B.     Tanda dan Gejala Kehamilan

1.      Tanda-tanda tidak pasti
Tanda-tanda tidak pasti menurut S Ibrahim, 1993 : 76-78 adalah sebagai berikut :
a.       Tidak Datang Bulan (Amenorrhoe)
Semua wanita hamil akan mengalami amenorrhoe, tetapi amenorrhoe ini terjadi pula pada keadaan yang lain, misalnya : pergantian lingkungan, gangguan emosi, penyakit khronis, seperti : tuberculosa,anemia, gangguan pekerjaan ovarium/endocrine secretie, juga dipengaruhi perubahan iklim. Terkadang pada kehamilan terjadi pengeluaran darah sedikit yang disangka menstruasi.Perdarahan ini disebabkan karena implantasi dari ovum ke dalam decidua
b.      Perubahan buah dada
Setiap wanita hamil akan mengalami perubahan buah dada. Tetapi bisa juga perubahan buah dada disebabkan oleh tumor/cyste
c.       Perasaan mual  di waktu pagi (morning sickness)
Sebagian wanita hamil kira-kira 50 % atau lebih,menderita perasaan mual di waktu pagi terutama pada kehamilan pertama kali. Namun keadaan seperti ini bisa terjadi pada penyakit lain, seperti hepatitis, malaria ulcus ventricule
d.      Sering buang air kemih
Umumnya pada bulan ke dua kehamilan, wanita itu akan sering buang air kemih, berhubung uterus yang membesar dan akan keuar dari PAP yang menekan kandung kemih. Keadaan ini tidak menjadi tanda pasti sebab dapat juga dikarenakan ada gangguan pada kandung kemih yang menyebabkan volume menjadi lebih kecil dan menimbulkan rangsangan untuk buang air kemih, misalnya tumor dan penyakit lain.
e.       Pergerakan janin yang pertama (Quickening)
Pada kehamilan terjadi antara kehamilan 16-20 minggu. Ini belum menjadi tanda pasti karena perasaan ini adalah subyektif yang dirasakan ibu sendiri. Wanita yang sangat menginginkan hamil akan merasakan adanya quickening, walaupun sebenarnya tidak ada. Daapat pula disebabkan karena gas di dalam pencernaan
f.       Membesarnya Perut
Pada kehamilan, perut makin lama makin besar teruitama setelah kehamilan 5 bulan, tetapi membesarnya perut bisa juga disebabkan oleh ascites, ovarial cyste,tumor.
2.      Tanda-tanda kemungkinan
Tanda-tanda kemungkinan menurut Winkjosastro, 2007 :126-127 adalah sebagai berikut :
a.       Tanda Hegar : Segmen bawah rahim melunak
b.      Tanda chadwick : Perubahan warna vulva/vagina menjadi kebiruan
c.       Tanda Piscasek : Adanya benjolan asimetris pada uterus. Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
d.      Tanda Braxton Hicks : Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan,misalnya pada mioma uteri, tanda braxton hicks tidak ditemukan.
e.       Suhu basal : jika sesudah ovulasi tetap tinggi terus antar 32,5 sampai 37,8 adalah salah satu tanda akan bahaya kehamilan. Serimg dipakai dalam pemeriksaan kemandulan
f.       Periksa HCG (Human chorionic gonadotropin)
Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya.
3.      Tanda-tanda pasti
Tanda-tanda pasti menurut Winkjosastro, 2007 : 129 adalah sebagai berikut :
a.       Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin
b.      Dapat dicatat dan didengar bunyi DJJ (denyut jantung janin)
c.       Dapat dirasakan gerakan janin
d.      Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
e.       Dengan USG dapat diketahui pertumbuhan janin

C.    Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Wanita Hamil

1.      Uterus
-          Uterus bertambah besar dari beratnya 30 gr menjadi 1000 gr dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukuran muka belakang 22 cm. Pembesaran ini disebabkan oleh hypertrofi dari otot-otot rahim (Sastrawinata, 1983 : 140).
-          Tinggi Fundus Uteri 12 minggu diatas simphisis, 16 minggu antara pusat dan symphisis, 20 minggu di pinggir bawah pusat, 24 minggu di pinggir atas pusat, 28 minggu 3 jari di atas pusat, 32 minggu pertengahan pusat dan proxesus xipoideus, 40 minggu kembali 3 jari di bawah prossesus xipoideus (Winkjosastro, 2007 : 90-91).
2.      Serviks Uteri
Serviks uteri karena hormone estrogen mengalami hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak, kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan mengeluarkan sekresi lebih banyak. (Winkjosastro, 2007 : 94).
3.      Vulva dan vagina
·         Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (lividae) disebut tanda Chadwick. (Winkjosastro, 2007 : 94).
·         Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam kehamilan, reaksi asam ph 3,5-6,0 reaksi asam ini mempunyai sifat bakterisid (Sastrawinata,1983 : 143).
4.      Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai terbentuknya placenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu, kemudian mengecil setelah placenta terbentuk. (Winkjosastro, 2007 : 95).
5.      Payudara/mammae
-          Perubahan payudara pada kehamilan pertama terasa nyeri Karena terdapat timbunan air dan garam yang mendesak saraf sensorik. Pembuluh darah makin tampak sebagai tanda persiapan pembentukan ASI. (Manuaba, 1998 : 108).
-          Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan biasanya mengeluarkan colostrums. Areola Mammae melebar lebih tua warnanya, pembesaran buah dada disebabkan hipertrofi dari alveoli. (Sastrawinata, 1983 : 146).
6.      Sirkulasi Darah
Volume darah bertambah, tetapi penambahan plasmanya jauh lebih besar dari volume eritrosit sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah, hal ini disebabkan anemia fisiologis karena biasanya kadar hb turun. (Winkjosastro, 2007 : 96).
Batas batas fisiologis menurut Sastrawinata, 1983 : 148 adalah
·         Hb 10 gr %
·         Erytrosit 3,5/mm3
·         leucosit 8000-10000/mm33
Perubahan sirkulasi  darah, sistem respirasi, Tractus digestivus, Tractus Urinarius, Kulit, dan Metabolisme dalam kehamilan dijelaskan oleh Winkjosastro, 2007 : 96-100 sebagai berikut :
7.      Sistem Respirasi
Pada kehamilan 32 minggu terdapat keluhan sesak dan nafas pendek. Hal ini disebabkan uterus yang membesar menekan diafragma. Wanita hamil selalu bernafas lebih dalam dan lebih menonjol/pernapasan dada (thoracic bhreating).
8.      Tractus Digestivus
Akibat hormone estrogen yang meningkat menyebabkan tonus otot tractus digestivus menurun sehingga motilitas tractus digestivus juga berkurang, makanan lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna, lama dalam usus. Hal ini baik untuk reabsorbsi tetapi akan menimbulakan obstipasi
9.      Tractus Urinarius
Pada bulan pertama kehamilan kandung tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah PAP keluhan sering kencing timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan lagi Disamping itu terjadi poli uria disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi di glomerulus meningkat sampai 69 %.
10.  Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu, pigmentasi ini pengaruh dari melanophore stimulating hormone (MSH), kadang pada daerah dahi, pipi, hidung, dikenal sebagai gravidarum, di areola mammae, di perut juga terdapat striae (lividae).
11.  Metabolisme dalam kehamilan
Ø  Pada wanita hamil, basal metaboli crate (BMR) meningkat 15-20 % pada triwulan terakhir, sistem endokrin juga meninggi.
Ø  Keseimbangan asam alkali mengalami penurunan konsentrasi.
Ø  Kadar alkalin fosfatase meningkat 4x lipat yang dimulai pada kehamilan 4 bulan
Ø  Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir, hal ini disebabkan oleh : hasil konsepsi (fetus, placenta, liquor amnii), dari ibu (uterus, mammae, volume darah, lemak ,protein, retensi air yang meningkat).

D.    Perubahan Psikologi pada wanita hamil

1.      Trimester Pertama (1 sampai 3 bulan)
Sebagian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena mereka telah dapat menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru. Karena tubuh dan emosi seluruhnya berhubungan, perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi. Calon ibu tidak merasa sehat benar dan umumnya mengalami depresi. Calon bapak mungkin ada yang memandang wanita hamil dengan kekaguman dan menghindari hubungan seksual karena takut melukai bayinya. Sebagian justru ada pria yang gairah seksualnya meningkat pada wanita hamil. Namun sebagian besar wanita ada yang merasa syock dan menyangkal kehamilannya jika kehamilannya belum diinginkan.
2.      Trimester  Kedua (4 sampai 6 bulan)
Biasanya pada waktu ini perasaan lebih menyenangkan. Wanita hamil telah menerima kehamilannya dan dia menggunakan pikiran dan energinya yang lebih konstruktif. Dalam trimester ini wanita hamil dapat merasakan gerakan janinnya pertama kali yang dapat menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.
3.      Trimester ketiga (7 sampai 9 bulan)
Trimester ketiga ditandai dengan kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Namun terdapat juga periode tidak semangat dan depresi, karena ketidaknyamanan bertambah. Reaksi calon ibu terhadap persalinan secara umum tergantung pada persiapannya dan persepsinya terhadap kejadian ini. (Persis Mary Hamilton, 1995 : 63)

E.     Kebutuhan fisik dan fisiologi pada ibu hamil

1.      Personal Hygiene
-          Kebersihan jasmani sangat penting karena saat hamil banyak berkeringat terutama di daerah lipatan kulit. Mandi 2-3x sehari membantu kebersihan badab dan mengurangi infeksi. Pakaian sebaiknya dari bahan yang dapat menyerap keringat, sehingga badan selalu kering terutama di daerah lipatan kulit. (Manuaba, 1998 : 96)
-          Rambut harus sering dicuci
-          Gigi, harus benar-benar mendapat pemeliharaan karena pada waktu hamil kebutuhan kalsium lebih banyak. Kadang-kadang tulang-tulang kekurangan kalsium karena janin membutuhkannya untuk pertumbuhannya hingga dengan demikian gigi mudah sekali rusak.
-          Kebersihan vulva, juga sangat penting karena merupakan pintu gerbang bagi kelahiran anak. Kebersihan bisa dijaga dengan memakai celana dalam yang selalu bersih.
-          Kebersihan kuku, hendaknya tidak memelihara kuku panjang karena di bawah kuku yang panjang tersembunyi kuman penyakit
-          Kebersihan payudara, perlu dijaga karena organ ini berhubungan erat dengan kehamilan dan nifas. Buah dada/payudara langsung menyiapkan dan memberikan makanan pokok pada bayi. Jika kebersihan kurang terjaga, bisa berdampak pada anak.
-          Kebersihan lingkungan, hal ini tidak bisa dipisahkan dengan kesehatan tubuh karena lingkungan yang kurang bersih akan mengurangi kesehatan kita. (Christina Ibrahim jilid 1, 1993 : 159-160)
2.      Nutrisi
-      Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi (anemia, pre eklampsi, berat badan yang lebih kecil, pertumbuhan dan perkembangan otak janin tidak sempurna).
-      Kebutuhan energi meningkat 300-500 kal lebih banyak dari sebelum hamil
-      Kebutuhan protein 30 gr lebih banyak dari sebelum hamil
-      Kebutuhan lemak juga meningkat
-      Kebutuhan vitamin juga meningkat karena diperlukan untuk metabolisme karbohidrat dan protein
-      Garam mineral yang dibutuhkan ibu hamil antara lain kalsium/garam dapur, zat besi dan fosfor
 (Depkes RI, 1992 : 97-102).
Untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, dibutuhkan zat-azt makanan yang cukup untuk ibu hamil. Minuman pun harus cukup, misalnya susu, air, buah-buahan, air kacang hijau. Untuk makanan yang berupa nasi tidak perlu berlebih-lebihan. Namun yang perlu sekali dicukupi adalah protein hewani, seperti yang terkandung dalam hati, susu, daging, telur, ikan, mineral serta vitamin.        (Ibrahim , 1993 : 161).
3.      Eliminasi
BAK : Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
BAB : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan usus besar sehingga pada ibu hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi di anjurkan meningkatkan aktivitas jasmani dan makan makanan berserat (Manuaba, 1998 : 96).
Menjaga kebersihan vulva setelah BAK/BAB bisa dilakukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan-lipatan labia mayora dan minora serta vestibula (Ibrahim , 1993 : 159).
4.      Aktivitas
Untuk mempertahankan kesehatan rohani dan jasmani ibu hamil perlu melakukan aktivitas dan olahraga. Wanita hamil boleh melakukan pekerjaan di luar rumah dan pekerjaan rumah tangga sepanjang dapat dilakukan dan tidak menimbulkan kelelahan.
Pekerjaan berat dan stress dapat menimbulkan gangguan hormonal sampai keguguran atau persalinan prematur (Manuaba, 1998 : 96).
Senam hamil dianjurkan pada ibu hamil normal dan dapat dimulai pada usia kehamilan 28 minggu. Latihan fisik ini akan meningkatkan kesehatan, membentuk sikap yang tenang dan baik serta mekanika tubuh yang baik selama dan setelah kehamilan (Depkes RI, 1992 : 106).
5.      Istirahat dan rekreasi
Letih adalah gejala awal pada kehamilan. Apabila tubuh telah terbiasa dengan kehamilan dan ibu terbiasa dengan lingkup kerja dan istirahat, gejala ini akan berkurang. Selama kehamilan trimester pertama sebagian besar ibu merasakan bahwa tidur siang sangat membantu. Kongesti darah pada pelvik dan tungkai berkurang, kerja jantung berkurang dan stress yang dirasakan oleh ibu hamilpun berkurang (Hamilton, 1995 : 84).
Wanita pekerja harus sering istirahat. Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak, dan panas lebuh baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan (Mochtar, 1998 : 61)
Untuk Rekreasi, dianjurkan wanita hamil tidak bepergian jauh dengan menggunakan kendaraan yang banyak bergerak seperti jip, truk, dokar, dll. Lebih-lebih bila melalui jalan yang rusak. Ini dapat mempengaruhi keadaan anak dalam kandungan. Pada kehamilan muda, janin dapat terlepas dari dinding uterus dan mengakibatkan keguguran/lahir prematur (Ibrahim, 1993 : 162).
6.      Kebutuhan seksual
Pada hamil muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari bila terdapat : keguguran berulang/mengancam, kehamilan dengan tanda infeksi, kehamilan dengan perdarahan, kehamilan dengan perlukaan disekitar alat kelamin luar (Manuaba, 1998 : 97).
Seksual pada akhir kehamialn juga lebih baik ditinggalkan (14 hari menjelang persalinan) karena kadang-kadang menimbulkan infeksi pada persalinan dan nifas, dapat memecah ketuban, disamping itu mani mengandung prostaglandin yang dapat menimbulkan kontraksi uterus (Manuaba, 1998 : 97).
7.      Imunisasi
Vaksinasi dengan toksoid tetanus diajurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi karena infeksi tetanus. Vaksinasi toxoid tetanus dilakukan 2x selama hamil.
8.      Pemberian obat-obatan
Pengobatan penyakit saat hamil harus selalu memperhatikan apakah obat tersebut tidak berpengaruh pada tumbuh kembang janin. Pengaruh obat tersebut antara lain digolongkan sebagi berikut :
·         obat yang tergolong tidak boleh diberikan saat hamil
·         obat yang dapat diberikan saat hamil dengan keamanan terbatas umpamanya aman bila diberikan pada bumil setelah trimester kedua
·         obat yang aman diberikan, tetapi tidak ada keterangan tertulis yang lengkap pada perpustakaan
·         obat/bahan kimia yang pemberiannya saat hamil memerlukan pertimbangan yang seksama
·         obat/bahan kimia yang aman bila diberikan pada kehamilan yaitu vitamin khusus untuk ibu hamil
9.      Merokok, minum alcohol, kecanduan narkotik
Ketiga kebiasaan ini secara langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan menimbulkan kelahiran dengan berat badan rendah bahkan dapat menimbulkan cacat bawaan atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental. Maka dari itu kebiasaan ini perlu dihindari/dihentikan.
(Manuaba, 1998 : 136-141)
10.  Dukungan situasional
Dukungan sangat diperlukan oleh wanita hamil untuk membantu mengatasi perubahan psikologi pada wanita hamil.
Peranan suami saat hamil penting dan dapat membantu ketenangan jiwa istri (Manuaba, 1998 : 99).

F.     Pengkajian Data

1.      Data subyektif
a.       Anamnese
·         Nama penderita dan suaminya
tujuannya agar dapat mengenal/memanggil penderita dan tidak keliru dengan penderita-penderita lainnya
·         Usia Penderita
Untuk mengetahui keadaan ibu, terutama pada kehamilannya yang pertama kali. Apakah termasuk primipara muda/biasa/tua. Kehamilan pertama kali yang baik usia 19-25 tahun. Primipara tua usia lebih dari 35 tahun. Ibu yang kawin kemudian cepat hamil lebih baik daripada yang hamilnya lama karena menunjukkan adanya kelainan dari alat kelamin dalam.
·         Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama. Alamt juga diperlukan bila mengadakan kunjungan pada penderita
·         Kebangsaan
Untuk mengadakan statistik tentang kelahiran, juga Menentukan prognose persalinan dengan melihat panggul. Panggul wanita asia, afrika dan Barat mempunyai ciri tersendiri.
·         Agama
Ditanyakan karena berhubungan dengan perawatan penderita misalnya, dari agamanya ada aturan tidak boleh makan daging, dll.
·         Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi penderita itu agar nasehat kita nanti sesuai. Jika si ibunya sendiri bekerja, untuk mengetahui apakah kiranya pekerjaan itu akan mengganggu kehamilan atau tidak.
·         Perkawinan(Berapa lama dan berapa kali kawin)
Untuk menentukan bagaimana keadaan alat reproduksi ibu. Misalnya pada ibu yang lama sekali kawin baru punya anak, kemungkinan ada kelainan alat reproduksi.
(Ibrahim, 1993 : 84-85)
·         Pendidikan
Untuk mengetahui kemampuan berfikir, tingkat pengetahuan sehingga memudahkan bidan untuk memberikan KIE
b.      Keluhan utama
Keluhan pada ibu hamil trimester  I
-          Mual muntah
Disebabkan karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum
-          Hipersalivasi
Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Hal ini menyebabkan sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak
-          Sakit kepala
-          Cepat lelah
-          Hipersekresi vagina
-          Sering buang air kecil
Keluhan pada ibu hamil trimester  II
-          Sakit pinggang
-          Kram kaki
-          Varises
-          Cloasma
  Keluhan pada ibu hamil trimester III
-          Nyeri pinggang
      Sebagian besar karena perubahan sikap pada kehamilan lanjut, karena letak berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordose yangberlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus dari otot pinggang
-          Varises
      Dipengaruhi faktor keturunan, berdiri lama dan terlalu banyak duduk. Dalam kehamilan ditambah faktor hormonal dan bendungan vena
-          Kram otot
      Terjadi karena tekanan pada saraf ekstremitas bagian bawah oleh uterus yang membesar, akibat kekurangan daya serap kalsium. Faktor yang mengakibatkan kecapaian, sirkulasi perifer berkurang.
-          Sesak nafas
      Nafas dangkal, terjadi pada wanita 60 % yang hamil. Ekspansi diafragma terbatas karena pembesaran uterus, dimana rahim yang membesar mendesak diafragma ke atas.
-          Sering kencing
      Pada hamil tua kandung kencing terdorong bagian terendah anak yang turun masuk rongga panggul. Pengaruh hormon meningkatka vaskularisasi darah menimbulkan perubahan fungsi kandung kencing dan saluran menjadi lebar
      (Pusdiknakes, 1990 : 54-55)
      Peningkatan sirkulasi di ginjal pada kehamilan, sehimgga filtrasi di glomerulus meningkat 90% (Winkjosastro, 2007 : 97).
-          Obstipasi
      Tonus otot tractus digestivus menurun sehingga motilitas tractus digestivus juga berkurang, makanan lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna, lama dalam usus (Winkjosastro, 2007 : 97).
      Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus yang bisa menyebabkan kesulitan buang air besar (Manuaba, 1998 : 125).
      Tingkat progesteron yang meningkat menyebabkan melempemnya usus. Kemampuan bergerak otot menurun akibat relaksasi otot rata/halus, penyerapan air dalam kolon meningkat, tekanan uterus yang membesar atas usus (Pusdiknakes, 2000 : 7-10).
c.       Riwayat Penyakit
1.      Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu hamil yaitu penyakit menahun seperti jantung, penyakit menurun seperti hipertensi, DM, penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, PMS baik yang sudah sembuh/yang masih dalam penyembuhan dan lain-lain yang akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan (Mochtar, 1998 : 127-173).
2.      Riwayat Penyakit Sekarang
      Apabila sekarang selama kehamilan ibu menderita penyakit menahun, menurun, dan menular seperti jantung, hipertensi, ginjal, DM, TBC, Hepatitis, dan lain-lain serta dalam proses pengobatan akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
3.      Riwayat Penyakit Keluarga
      Apabila salah satu dari anggota keluarga baik dari pihak suami ataupun istri yang hidup serumah/tidak serumah menderita penyakit menular dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
      Bila salah satu keluarga ada yang riwayat kembar kemungkinan kehamilan bisa kembar. Gangguan pembekuan darah.
      (Mochtar, 1998 : 127-175)
d.      Riwayat Kebidanan
1.      Haid
Menarche pada wanita terjadi saat pubertas yaitu usia 12  tahun
Lama haid 3-7 hari
Darah haid biasanya tidak membeku dan banyaknya 50-80 cc, hari 1-3 darah banyak, encer, berwarna merah dan hari ke-4 dan seterusnya warna merah kecoklatan.
Saat haid wanita mengeluh sakit pinggang, merasa kurang nyaman, gelisah,buah dada agak nyeri karena ketidakstabilan hormon
Hari pertama haid terakhir (HPHT) untuk memperkirakan persalinan (Winkjosastro, 2007 : 103-104).
2.      Riwayat Kebidanan Dulu
·         Riwayat Kehamilan
Berapa kalikah ibu hamil, sekarang putera yang ke berapa? untuk memperjelas apakah ibu primipara atau multipara. Untuk ibu yang telah mempunyai anak ditanyakan keadaan anaknya, apakah semua hidup/ada yang meninggal. Kapan menstruasi terakhir untuk memperkirakan usia kehamilan dan waktu persalinan. Ditanyakan juga keadaan menstruasi yang dulu, kapankah menarche terjadi pada ibu, waktu umur berapa, untuk mengetahui keadaan alat kelamin dalam, normal atau tidak. Apakah kalau menstruasi terasa amat sakit? berapa lama menstruasi, bagiman keluarnya? Biasanya berapa lama setelah anak lahir mendapat menstruasi dan berapa banyak pengeluaran lochia?. Ditanyakan apakah klien pernah abortus? jika pernah nerapa kali, kehamilan berapa bulan dan apa sebabnya?. Ditanyakan tentang kehamilan yang dulu-dulu pada ibu yang telah pernah hamil. Apakah kehamilannya yang dulu keadaannya biasa sampai anak dilahirkan atau pernah mengalami kelainan yang misalnya, ibu pernah mengeluarkan darah dalam kehamilan muda atau tua? Ibu pernah bengkak-bengkak di kaki dan seluruh badan? Atau ibu pernah mengalami kekejangan dan kelainan yang lain. Kelainan ini ditanyakan untuk membantu membuat ramalan tentang kehamilan yang sekarang ini (Ibrahim, 1993 : 87-88).
·         Riwayat Persalinan
-          Persalinan baik/spontan/normal ditolong oleh bidan, dokter spesialis atau dukun, dengan penyulit maupun tanpa penyulit.
-          Bayi baru lahir tanpa kelainan bawaan, Apgar score 7-10, berat lahir 2500-4000 gram, perdarahan normal kurang dari 500cc
-          Ditanyakan tentang persalinan yang sudah-sudah. Apakah persalinan selalu terjadi dengan lancar, biasa, tidak pernah mengganggu keadaan umum ibu? Atau ibu pernah mengalami kelainan saat persalinan. Apakah perdarahan banyak, apakah placenta sudah dilahirkan, apakah persalinan terjadi lebih dari 24 jam, apakah persalinan yang dulu pernah ditolong dengan alat, bagaiman keadaan anak, apakah lahir cukup bulan, bagian apa yang dilahirkan lebih dulu, apakah setelah lahir anak langsung menangis.
(Ibrahim, 1993 : 88)
·         Riwayat Nifas
Uterus mengecil pada minggu ke 2 post partum, lochea keluar yaitu lochea rubra hari 1-2, lochea sanguinolenta 3-6, lochea serosa 7-14, lochea alba lebih dari 14 hari
Ibu memberikan ASI  eksklusif sampai usia 6 bulan
Masa nifas tanpa penyulit
Apakah masa nifas yang lalu dalam keadaan normal atau tidak? Apakah ibu pernah panas sesudah melahirkan anak? Apakah lochea berbau? Apakah laktasi lancar? Apakah puting susu pernah lecet? mengeluarkan nanah? Apakah pengeluaran air susu cukup? (Ibrahim, 1993 : 88).
Tanyakan juga
·         Riwayat KB
Kontrasepsi yang biasa digunakan pada ibu pasca persalinan adalah suntikan, depo progesteron 3 bulan, cylofem setiap bulan, pil KB, implant, AKDR, kontrasepsi mantap untuk jumlah anak lebih dari 2 (Manuaba, 1998 : 439).
3.      Riwayat kehamilan Sekarang
-          Pada kehamilan trimester I sering ditemukan emesis ringan, tetapi hilang setelah kehamilan 4 bulan.
-          Memeriksakan kehamilan secara teratur dengan frekuensi 1x dalam sebulan sampai usia kehamilan 7 bulan, 2x dalam sebulan sampai usia kehamilan 9 bulan dan 1x seminggu mulai kehamilan 9 bulan sampai melahirkan.
-          Ibu mendapatkan imunisasi TT 2x dengan dosis 0,5 cc dengan interval minimal 4 minggu(jarak kehamilan lebih dari 3 tahun) tetapi apabila jarak kehamilan kurang dari 3 tahu, berikan 1x saja.
-          Ibu merasakan pergerakan anak pada usia kehamilan 20 minggu. Pengobatan yang didapat tablet tambah darah minimal 90 tablet ditambah yodium dan vitamin.
Penyuluhan yang didapat antara lain :
·         Gizi tinggi protein dan kalori
·         Perawatan payudara
·         Kebersihan diri
·         Senam hamil
·         Persiapan persalinan dan keadaan darurat (menghadapi bila terjadi komplikasi)
·         Istirahat cukup dan mengurangi kerja fisik yang berat
·         Perlunya pemeriksaan kehamilan secara berkala
·         Tentang pola hubungan seksual
·         Tanda bahaya kehamilan
e.       Pola Kebiasaan sehari-hari
1.      Nutrisi
Kebutuhan makanan sehari-hari ibu hamil dan tidak hamil
Kalori dan zat makanan
Tidak hamil
Hamil
Kalori
2000
2300
Protein
55 gr
65 gr
Kalsium
0,5 gr
1 gr
Zat Besi
12 gr
16 gr
Vitamin A
5000 iu
6000 iu
Vitamin D
400 iu
600 iu
Tiamin
0,8 mg
1 mg
Riboflavin
1,2 mg
1,3 mg
Niasin
13 mg
15 mg
Vitamin C
60 mg
90 mg

Cara pemenuhannya :
Trimester I       :  cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air
Trimester II     :  jumlah karbohidrat dan protein tetap
Trimester III    :  karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah-buahan segar, kenaikan BB tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu.
2.      Eliminasi
Trimester I       :  Frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.
Trimester II     :  Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul
Trimester III    :  Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP, BAB sering obstipasi karena hormon progesteron meningkat.(Persis Mary Hamilton, 1995 : 84)
3.      Istirahat dan tidur
Trimester I       :  Kebutuhan istirahat dan tidur sering terganggu karena sering BAK
Trimester II     :  Kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi karena masa ini tidak terjadi penekanan vesica urinaria oleh pembesaran uterus (BAK normal).
Trimester III    :  Kebutuhan istirahat dan tidur agak terganggu oleh karena adanya HIS (kontarksi uterus), penurunan bagian terendah janin ke PAP yang menyebabkan sering BAK. BAB obstipasi karena peningkatan progesteron.
Jadwal istirahat perlu diperhatikan karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk perkembangan dan pertumbuhan janin (Manuaba, 1998 : 110). 
Istirahat dan tidur diperlukan sekali bagi wanita hamil, karena wanita hamil daya tahannya turun, kesehatan umumnya turun. Waktu istirahat harus lebih lama sekitar 10-11 jam untuk wanita hamil. Istirahat hendaknya diadakan pula pada waktu siang hari (Christina Ibrahim, 1993 : 168).
4.      Personal Hygiene
Mandi setiap hari merangsang sirkulasi, menyegarkan dan menghilangkan kotoran tubuh, dengan berhati-hati agar tidak jatuh.
Pakaian disesuaikan dengan perubahan kontur dan longgar sehingga tidak menyebabkan sesak nafas.
Kaos kaki yang ketat tidak dianjurkan karena menghambat sirkulasi pada tungkai dan meningkatkan varikose vena.
Perawatan gigi dilakukan lebih awal, untuk mencegah karies. Berikan dorongan ibu untuk menyikat gigi dengan teratur, melakukan floss antara gigi-gigi, membilas mulut dengan air setelah makan atau minum, dan menggunakan pencuci mulut yang bersifat alkali/basa untuk mangimbangi reaksi saliva yang bersifat asam selama hamil.
Perawatan payudara, selama kehamilan payudar dipersiapkan untuk fungsinya yang unik dalam menghasilakn ASI bagi bayi neonatus segera setelah lahir. Perawatan puting dengan pemutaran sangat dianjurkan (Hamilton,1995: 82-83).
Kebersihan Vulva, penting  karena ini merupakan pintu gerbang bagi kelahiran anak. Bisa dilakukan dengan cara selalu menjaga kebersiahn vulva. Cara cebok setelah BAK/BAB yaitu dari depan ke belakang.
Kebersihan kuku, tidak boleh dilupakn karena dibawah kuku bisa tersembunyi kuman penyakit. Karena itu kuku harus selalu bersih.
Kebersihan kulit dilakukan denganmandi 2x sehari memakai sabun supaya bersih. Hal ini juga dapat menyegarkan badan.
Kebersihan pakaian, wanita hamil harus selalu ganti pakaian yang bersih, kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti kutang dan celana  (Ibrahim, 1993 : 159-160).
5.      Aktivitas
Pekerjaan rumah tangga (pekerjaan rutin) dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai kemampuan, dan makin dikurangi dengan semakin tuanya kehamilan. Bagi waniat pekerja di luar rumah, kehamilan bukanlah halangan untuk bekerja asalkan dikerjakan dengan pengertian sedang hamil. Wanita karier yang hamil dapat cuti hamil selama 3 bulan (1 bulan menjelang kelahiran dan 2 bulan setelah persalinan). Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24-28 minggu dengan tujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal pada persalinan (Manuaba, 1998 : 136-141).
Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlampau berat, lakukan istirahat sebanyak mungkin dan tidur yang cukup (Depkes RI, 1990 : 60).
Berjalan dipertimbangkan sebagai olahraga yang ideal bagi wanita hamil. Olahraga betuk lain tergantung pada derajat keletihan dan kram otot yang menyertai. Berdiri lama dengan tidak menggerakkan tungkai akan menyebabkan pingsan. Menaiki anak tangga dan kursi adalah berbahaya karena bisa menyebabkan jatuh (Hamilton, 1995 : 84).
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tetapi sifatnya tidak melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan mengangkat air dan lain-lain yang berat. Pekerjaan dinas misalnya guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, dipercetakkan yang mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungan (Ibrahim, 1993 : 167).
6.      Rekreasi
Wanita hamil bisa pula berjalan-jalan di waktu sore apabila cuaca baik. Selain untuk menggerakkan otot juga untuk memperoleh udara yang segar sekaligus mendapat rekreasi. Wanita hamil juga bisa melihat pemandangan yang indah dan hal-hal yang menyenangkan (Ibrahim, 1993 : 163).
Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan (Mochtar, 1998 : 61).
7.      Riwayat ketergantungan
Wanita yang terlalu banyak merokok dapat melahirkan anak yang kecil/mudah mengalami abortus dan partus prematurus. Maka dari itu sebaiknya wanita hamil dilarang merokok (Winkjosastro, 2007 :162).
Merokok, minum alkohol dan kecanduan narkotik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin serta menimbulkan kelainan dengan BB rendah, bahkan cacat/kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental (Manuaba, 1998 : 140).
8.      Latar belakang sosial budaya
Pantang diet hamil sebaiknya tidak dilakukan karena kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya berat badan sekitar 6,5-15 kg selama hamil (Manuaba, 1998 : 136).
Adat istiadat, tradisi dan kebudayaan merupakan lingkungan yang berpengaruh terhadap kehamilan. Oleh karena itu psikologi mengenai kehamilan banyak diwarnai kepercayaan dan keyakinan tradisional daerah masing-masing. Peraturan-peraturan sosial yang dikembangkan manusia sendiri kerap kali bertentangan dengan hukum biologos kodrati. Misalnya beranak banyak adalah pertanda dari rejeki serta kesuburan dan positif sifatnya. Namun dipandang dari segi ekonomis banyak anak merupakan beban ekonomis yang berat dan pemborosan , karena itu harus dicegah/dibatasi (Kartini kartono II,1 : 91-92).
Sesuai adat jawa biasanya wanita hamil 3 bulan dan 7 bulan diadakan upacara kenduri agar wanita hamil terjamin keselamatannya.         
9.      Keadaan psikososial dan spiritual
Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Sekitar 2 minggu sebelum kelahiran, sebagian wanita mulai mengalami perasaan senang. Reaksi calon ibu terhadap persalinan tergantung pada persiapannya dan persepsinya terhadap kehamilan (Hamilton, 1995 : 63).
Faktor yang mempengaruhi bagaimana mengatasi kritis dalam kehamilan adalah persepsi terhadap peristiwa kehamilan, dukungan situasional(dukungan ini merupakan orang-orang dan sumber-sumber yang tersedia untuk memberikan dukungan, bantuan dan perawatan. Dalam hal ini bisa keluarga atau penggantinya) dan mekanisme coping (Ketrampilan / kekuatan seseorang untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stress) (Hamilton, 1995 : 60).
Keadaan jiwa ibu yang sedang hamil mempengaruhi jiwa individu yang dikandungnya. Ketenangan rohani, kehidupan yang bahagia, ketentraman, kehidupan yang damai, harmonis, serta menyenangkan sangat dibutuhkan wanita hamil. Suami harus betul-betul mengerti, menerima dan memberi bantuan moril yang sebesar-besarnya demi kebahagiaan keluarga. Kadang-kadang wanita hamil merasa takut dan khawatir. Kewajiban keluarga adalah membesarkan hati ibu, bila ia mengeluarkan isi hatinya tentang apa yang dikhawatirkan. Wanita ini ditenangkan dengan menunjukkan bahwa hampir semua kelahiran anak selamat karena melahirkan adalah hal normal. Kebiasaan ibu dalam menjalankan perintah agama mempunyai pengaruh yang besar tehadap mental ibu (Ibrahim, 1993 : 172-173).
10.  Kehidupan seksual
Banyak wanita hamil mengalami peningkatan tekanan seksual selama kehamilan. Hal ini disebabkan sebagian oleh peningkatan kongesti darah pada vulva dan peningkatan kesadaran tentang peran seksual mereka. Kecuali terdapat riwayat adanya aborsi spontan berulang, tidak ada alasan untuk membatasi hubungan seksual. Frekuensi intensitas, posisi untuk kegiatan seksual memerlukan penyesuaian bagi wanita hamil karena perubahan postur tubuhnya (Hamilton, 1995 : 83).
Hamil bukan halangan untuk melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk dihentiakn bila : terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas, terjadi perdarahan saat hubungan seksual, terdapat pengeluaran cairan yang mendadak, hentikan hubungan seksual sekitar 2 minggu menjelang persalinan pada mereka yang mengalami keguguran,persalinan prematur, kematian dalam kandungan (Manuaba, 1998 : 139).
Riwayat abortus sebelum kehamilan sekarang, koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Umumnya coitus diperbolehkan selama kehamilan tetapi harus hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk panggul, coitus sebaiknya dihentikan karena menimbulkan rasa sakit dan perdarahan (Winkjosastro, 2007 : 160).
Membatasi hubungan seksual untuk mencegah abortus dan partus prematurus adalah kebiasaan yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu dianjurkan memakai kondom agar semen (mengandung prostaglandin) tidak merangsang kontraksi uterus (Saifuddin, 2001 : 98).
Boleh melakukan coitus pada kehamialn 3-8 ½ bulan dengan syarat harus hati-hati dan jangan terlalu sering, untuk mencegah infeksi dan gerakan-gerakan yang dapat mengganggu uterus. usia kehamilan 8 ½ - 10 bulan  coitus tidak boleh dilakukan karena persalinan sudah dekat, dikhawatirkan ketuban pecah dini (Ibrahim, 1993 : 171).
2.      Data Obyektif (Pemeriksaan)
Pemeriksaan Umum
a.       Keadaan umum : baik, kesadaran komposmentis
Pada saat ini diperhatikan pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kifosis, skoliosis, atau berjalan pincang dan sebagainya (Pusdiknakes, 1993 : 69).
Bagaimana keadaan umum : keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran  (Sastrawinata, 1983 : 158).
Pada periksa pandang dilihat kemungkinan dengan kesempitan atau kelainan panggul misalnya : Pasien sangat pendek, berjalan pincang, terdapat kelainan punggung seperti kifosis, skoliosis, lordosis dan belah ketupat michaelis tidak simetri  (Pusdiknakes, 1993 : 78).
b.      Tanda-Tanda Vital
-          Tekanan Darah
Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmhg. Adanya kenaikan sistole > 30 mmhg dan diastolik 15 mmhg, perlu diwaspadai adanya pre eklampsi (Depkes RI, 1994 : 11).
Batas tekanan darah yang memerlukan kewaspadaan 130/90 mmhg (Winkjosastro, 2007 : 160).
Desakan darah yang normal rata-rata pada wanita hamil yang berumur 20 tahun 120/76 mmhg, antara 20-30 tahun 110/70 mmhg. Bila dalam pemeriksaan terdapat desakan darah 130/80 mmhg ke atas maka penderita harus mendapat pengawasan (Ibrahim, 1993 : 94).
-          Nadi
Nadi yang normal adalah sekitar 80x/menit. Bila nadi lebih dari 120x/menit, maka hal ini menunjukkan adanya kelainan (Depkes RI, 1994 : 11).
-          Pernapasan
Sesak nafas ditandai oleh frekuensi pernapasan yang meningkat dan kesulitan bernafas serta rasa lelah, bila hal ini timbul setelah melakukan kerja fisik(Berjalan, tugas sehari-hari) maka kemungkinan terdapat penyakit jantung (Depkes RI, 1994 : 11).
-          Suhu
Normal 35,5- 37,5 C jika lebih dari 37,5 C dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan            (Depkes RI, 1994 : 11).
c.       Tinggi badan, berat badan sebelumnya/sekarang, LILA
·         Tinggi Badan
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata(diperkirakan kurang dari 145 cm) kemungkinan panggulnya sempit (Depkes RI, 1994 : 10).
·         Berat Badan
Selama kehamilan trimster II dan III pertambahan berat badan sekitar 0,5 kg perminggu. Pertambahan lebih dari 0,5 kg perminggu pada trimester III harus diwaspadai kemungkinan mengalami pre eklampsia. Hingga akhir kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg (Pusdiknakes, 1993 : 67).
 Berat badan selama hamil harus meningkat. Pertambahan berat badan selama hamil rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila dikaitkan dengan umur kehamilan, kenaikan berat badan selam hamil muda sekitar 1 kg dan tiap-tiap semester (II dan III) masing-masing 5 kg. Akhir kehamilan pertambahan berta badan total 9-12 kg. Bila kenaikan berat badan terdapat kenaikan berlebihan, perlu dipikirkan resiko (bengkak, kehamilan kembar, hidramnion, anak besar) (Depkes RI, 1994 : 10).
·         LILA  (Lingkar Lengan Atas)
Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi lbu kurang atau buruk. Sehingga dia beresiko untuk melahirkan BBLR. Bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan, petugas dapat memotivasi ibu agar lebih memperhatikan kesehatannya, jumlah dan kualitas makanannya (Depkes RI ,1994 : 10).
d.      Kepala
-          Rambut dan kulit kepala
Rambut hitam, lurus, mudah rontok/tidak, mudah dicabut/tidak, kebersihan rambut dan kulit kepala (Pusdiknakes, 1993 : 69).
-          Muka
Pada muka didapatkan hiperpigmentasi yang disebut closma gravidarum, disebabkan karena hormon MSH (Melanophone Stimulating Hormone) yang meningkat/tidak, muka pucat/tidak dan kelihatan sembab/tidak (Sastrawinata, 1983 : 159).
-          Mata
Sklera putih, konjunctiva merah muda, fungsi penglihatan baik, kantong mata sembab/tidak            (Pusdiknakes, 1993 : 63).
-          Hidung
Sekret ada/tidak, polip ada/tidak, fungsi penciuman baik
-                                        Telinga
Normal, tidak ada serumen yang berlebihan dan berbau, bentuk simetris.
-          Mulut
Adakah sariawan, bagaiman kebersihannya. Dalam kehamilan sering timbul stomatitia dan gingivitis yang menyebabkan mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut agar selalu bersih (Winkjosastro, 2007 : 495).
-          Gigi
Adakah karies/keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saaat hamil sering terjadi karies yang berkaitan dengan emesis, hiper emesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi bisa menjadi sumber penyakit (Manuaba, 1998 : 140).
e.       Leher
Adakah bendungan vena jugularis, adakah pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe (Sastrawinata, 1983 : 160).
f.       Dada
·         Paru-paru
Auskultasi respirasi normal, tidak ada whezing, tidak ada ronchi. Perkusi pada paru-paru orang normal adalah resonan yang terdengar adalah dug....dug...dug....
·      Jantung
Posisi jantung sebagian kecil di kanan dan sebagian besar di kiri, dasar/basis berada di bagian atas, sedangakn apeks berada di baguan bawah. Bunyi jantung S1 (Dup- Lup) berada di mid clavicula ICS 3-4 Sedangkan S2 (Lup-Dup) berada di mid clavicula ICS 2-3
·      Payudara
Primigravida mammae tampak tegak dan tegang. Adakah hiperpegmentasi pada areola mammae dan papila, adakah tonjolan/tidak. Apakah colostrum sudah keluar/belum
(Sastrawinata,1983 : 160)
Payudara membesar dan tegang akibat hormon somatotropin, estrogen dan progesteron. Estrogen mengakibatkan hipertropi sistem saluran. Progesteron mengakibatkan menambah sel-sel asinus pada mammae. Somatotropin mengakibatkan mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahn dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan casein, lactalbumin dan lactoglobulin. Dibawah pengaruh progesteron dan somatotropin terbentuk lemak disekitar kelompok alveolus sehingga mammae membesar, papila mammae membesar, lebih tegak dan lebih hitam (termasuk areola mammae) karena hiperpigmentasi. Hamil 12 minggu ke atas keluar kolostrum yang berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi (Winkjosastro, 2007 : 95).  
g.      Abdoment (perut)
Perut membesar selama kehamilan karena pengaruh estrogen dan progesteron yang meningkat menyebabkan hipertrofi otot polos uterus, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehimgga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin (Winkjosastro, 2007 : 89).
Linea Alba menjadi lebih hitam(= linea grisea). Terjadi pengaruh hormon kortikosteroid placenta yang merangsang MSH sehingga terjadi peningkatan. Sering dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae lividae. Setelah partus striae lividae berubah warnanya menjadi putih disebut striae albican (Winkjosastro, 2007 : 97-98).
h.      Genetalia
Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises, tidak keluar darah pervaginam, divulva tidak ada condiloma dan vulva bersih (Ibrahim, 1983 : 119).
Adanya hipervascularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak kebiruan (lividae) yang disebut tanda chadwick. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi servik menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan ekskresi lebih banyak. Pada wanita hamil sering mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Keadaan ini dalam batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologis (Winkjosastro, 2007 : 94-95)
i.        Ekstremitas
Simetri s/ tidak, untuk mengetahui reflek patella, ada oedema pada pretibia / tidak, punggung kaki dan jari tangan, apakah ada varises / tidak (Sastrawinata, 1983 : 160).
Pemeriksaan Khusus
a.       Palpasi (Periksa Raba)
·         TFU Mc Donald
Hubangan antara TFU (Tinggi Fundus Uteri) dan tuanya kehamilan : TFU (dalam cm)/3,5 cm = Tuanya kehamilan (dalam bulan). Contoh TFU 33 cm, maka usia kehamilan 9 bulan (Sastrawinata, 1983 : 163-164).
TBJ (Tafsiran Berat Janin)
Dapat dihitung dengan rumus Johnson-Tausak yaitu (Tinggi Fundus Uteri dalam cm – 12) x 155 = taksiran berat janin (TBJ) (Depkes RI, 1992 : 92).
Menurut Spiegelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis maka diperoleh tabel :
22-28 minggu
24-25 cm di atas simfisis
28 minggu
26,7 cm di atas simfisis
30 minggu
29,5-30 cm di atas simfisis
32 minggu
29,5-30 cm di atas simfisis
34 mingggu
31 cm di atas simfisis
36 minggu
32 cm di atas simfisis
38 minggu
33 cm di atas simfisis
40 minggu
37,7 cm di atas simfisis
( Mochtar, 1998 : 56)
·               Pemeriksaan Leopold
Leopold I
Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di fundus uteri.
Akhir Bulan
Tinggi Fundus Uteri
7
2-3 jari di atas pusat
8
Pertengahan pusat- proc. xypoideus
9
3 jari di bawah px atau setinggi px
10
sama denga kehamilan 8 bulan
 (Mochtar, 1998 : 52)
Jika teraba bagian tidak melenting, dapat digoyangkan, lunak maka itu adalah bokong. Dan jika teraba bagian melenting, bundar,keras, tidak dapat digoyangkan maka adalah bagian kepala.
Leopold II
Menetapkan bagian yang terletak di bagian samping/menetukan letak punggung. Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak yang teraba bagian keras dan memanjang seperti papan dan sisi yang berlawanan teraba bagian kecil janin. Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana kepala janin. Normal : Teraba punggung di sebelah kanan/kiri
Leopold III
Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simfisis pubis. Untuk mengetahui bagian terendah janin. Kepala akan teraba bulat, keras, dan melenting sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan kosong. Normal teraba kepala, bagian yang bulat dan melenting.
Leopold IV
Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP/belum. Bila konvergen berarti kepala belum masuk PAP. Bila divergen berarti bagian depan sudah masuk PAP. Bila sejajar berarti separuh bagian depan sudah masuk PAP
(Manuaba, 1998 : 135-136)
Variasi dari leopold I = Pemeriksaan Knebel
Menentukan letak kepala/bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan yang lain di atas simfisis.
Variasi Leopold II = Pemeriksaan Buddin
Menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan fundus
Variasi Leopold II = Pemeriksaan Ahfeld
Menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut
(Mochtar, 1998 : 53-54)
b.      Auskultasi
Dilakukan dengan funandokop dan baru dapat dilakukan pada akhir bulan V, punctum maksimum pada presentasi biasa(letak kepala), tempat ini di kiri/kanan bawah pusat. Cara menghitung dihitung 5 detik 3x kemudian hasilnya dikali 4 (Sastrawinata, 1983 : 68).
Mendengarkan denyut jantung janin meliputu frekuensi dan keteraturannya. DJJ dihitung dengan cara 5 detik pertama, interval 5 detik, dilanjutkan menghitung 5 detik kedua interval 5 detik, dilanjutkan 5 detik ke tiga. Jumlah perhitungan selama 3x setiap kali dikalikan 4, sehingga DJJ selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah DJJ normal antara 120-140x/menit (Manuaba, 1998 : 136).
c.       Perkusi
Reflek Patella
Normal : Tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda pre eklampsi (Depkes RI, 2000 : 20).
Bila reflek patella negatif kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1 (Depkes RI, 1992 : 68).
d.      Pemeriksaan panggul luar dan dalam
Ø    Panggul Luar
-          Distansia Spinarum : jarak antara kedua spina iliaca anterior superior sinistra dan dekstra. Normal 24-26 cm
-          Distansia Cristarum : Jarak terpanjang antara crista iliaca sinistra dan dekstra.
Normal 28-30 cm
-          Distansia Obliqua Eksterna : Jarak antara spina iliaca posterior dekstra dan spina iliaca posterior sinistra
-          Distansia interteronchanterika : Jarak antara kedua trochanter mayor
-          Konjugata eksterna (Boudeloque) : Jarak antara bagian atas simfisis ke proccessus spinosus lumbal 5. Normal 18-20 cm
-          Distansia tuberum : Jarak antara tuber Ischii Kanan dan kiri. Normal sekitar 10,5 cm
-          Lingkar Panggul : 80-90 cm
Ø    Panggul Dalam
-          Keadaan panggul sangat penting terutama pada primi gravidarum karena panggulnya belum pernah diuji dalam persalinan, tanda yang menimbulkan panggul sempit pada primigravida adalah kepala belum turun pada bulan terakhir, terdapat kelaian letak pada hamil tua (Sastrawinata, 1983 : 173).
-          Yang diperiksa adalah : Konjugata Diagonalis, Apakah linea inominata teraba seluruhnya/sebagian, Apakh spina ischiadika menonjol, keadaan arcus pubis.
-          Bila promontorium teraba pada pemeriksaan dalam berarti ada kesempitan panggul.
-          Normal Linea inominata tidak teraba dalam pemeriksaan dalam, bila teraba sebagian/keseluruhan berarti ada kesempitan panggul.
-          Spina ischiadika normal tidak menonjol ke dalam. Bila menonjol berarti ada kesempitan panggul.
-          Sudut arcus pubis > 90  , bila kurang berarti ada kesempitan panggul (Winkjosastro, 2007 : 642-643).
e.       Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
-      Darah
Pemeriksaan darah (hb) minimal dilakukan 2x selama hamil, yaitu pad atrimester I dan III. Hasil pemeriksaan dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
Hb 11 gr %
tidak anemia
9-10 gr %
anemia ringan
7-8 gr %
anemia sedang
< 7 gr %
anemia berat
(Manuaba, 1998 : 30)
Batas terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan adalah 10 gr/100 ml. Wanita yang memiliki Hb kurang dari 10 gr/1ooml baru disebut anemia dalam kehamilan. Wanita dengan Hb antara 10-12 gr/100ml tidak dianggap patologik, tetapi anemia fisiologik atau psedoanemia (Winkjosastro, 2007 : 450).
-      Pemeriksaan urine
Protein dalam urine
Untuk mengetahui adatidaknya protein dalam urine. Pemeriksaan dilakukan pada kunjungan pertama dan pada setiap kunjungan pada akhir trimester II sampai trimester III kehamilan. Hasilnya :
Negatif (-)
Urine tidak keruh
Positif 2 (++)
Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus
Positif 3 (+++)
Urine lebih keruh dan ada endapan yang lebih jelas terlihat
Positif 4 (++++)
Urine sangat keruh dan disertai endapan menggumpal
(Depkes RI, 1992 : 80-81)
Gula dalam urine
   Untuk memeriksa kadar gula dalam urine. Hasilnya :
Negatif (-)
Warna biru sedikit kehijau-hijauan dan sedikit keruh
Positif 1 (+)
Hijau kekuning-kuningan dan agak keruh
Positif 2 (++)
Kuning keruh
Positif 3 (+++)
Jingga keruh
Positif 4 (++++)
Merah keruh
(Depkes RI , 1992 : 81)
Bila ada glukosa dalam urine maka harus dianggap sebagi gejala diabetes mellitus, kecuali kalau dapat dibuktikan hal-hal lain penyebabnya (Winkjosastro, 2007)
-      Pemeriksaan radiologi bila diperlukan
USG untuk mengetahui diameter biparietal, gerakan janin, ketuban, TBJ dan tafsiran kehamilan (Ibrahim, 1993 : 109).
f.       Terapi yang didapat
Ibu harus minum tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan walaupun ibu merasa sehat (Depkes RI, 2000 : 26).

G.    Diagnosa dan Masalah

Setelah data subyektif dan data obyektif terkumpul, langkah selanjutnya adalah analisa data untuk merumuskan diagnosa dan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Mencari hubungan antara data/factor yang satu dengan lainnya untuk mencari sebab dan akibat
2.      Menentukan masalah dan apa masalah utamanya
3.      Menentukan penyebab utamanya
4.      Menentukan tingkat resiko masalah

Hasil analisa ini merupakan langkah awal dari penentuan perumusan masalah untuk menetapkan diagnosa kebidanan yang meliputi :
·         G (kehamilan ke .....), P (Jumlah anak) yang terdiri dari Aterm, Preterm, Imatur, Hidup
·         Primi.multipara
·         Tuanya kehamilan
·         Anak hidup/mati
·         Anak tunggal/kembar
·         Latar anak, situs bujur/lintang, habitus fleksi/defleksi, posisi puka/puki, presentasi kepala/bokong
·         Anak intra uterine/ekstra uterine
·         Keadaan jalan lahir
·         Keadaan umum penderita dengan masalah keluhan utama
(Sastrawinata, 1983 : 176)
Dalam asuhan kebidanan pada ibu primigravida trimester III  maka diagnosa kebidanan yang muncul adalah : Primigravida, hamil 28-40 minggu, tunggal/ganda, intra uterine, hidup, situs bujur/lintang, habitus fleksi/defleksi, posisi punggung puka/puki, presentasi kepala, jalan lahir baik, keadaan ibu dan janin baik. Kemungkinan masalah yang terjadi pada trimester III antara lain :
1.      Sering kencing sehubungan dengan tekanan pada vesica urinaria oleh bagian terendah janin
2.      Nyeri pada kaki karena adanya varises
3.      Nyeri pinggang karena spasme otot-otot pinggang akibat lordose yang berlebihan dan pembesaran uterus
4.      Obstipasi sehubungan dengan penekanan bagian terendah janin dan kurangnya gerak/aktivitas
5.      Mudah kram sehubungan dengan kelelahan dan pembesaran uterus
6.      Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus mendesak diafragma
7.      Oedema sehubungan dengan penekanan uterus yang membesar pada vena femoralis
8.      Kurangnya pengetahuan mengenai persiapan persalinan sehubungan dengan kurang pengalaman dan kesalahan interprestasi informasi
Prognosa : Baik

H.    Perencanaan

Berdasarkan diagnosa yang ditegakkan, bidan menyusun rencana kegiatannya mencakup tujuan dan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam melakukan intervensi untuk memecahkan masalah klien. Di dalam rencana kegiatan yang disusun termasuk rencana evaluasi. Langkah penyusunan tujuan rencana kegiatan adalah sebagai berikut :
·         Menentukan tujuan tindakan yang akan dilakukan, dalam tujuan tersebut dikemukakan sasaran dan hasil yang akan dicapai.
·         Menentukan langkah-langkah tindakan sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan dicapai, menyambut kegiatan mandiri, kolaborasi/rujukan.
·         Menentukan kriteria evaluasi dan keberhasilan, kriteria dan hasil tindakan perlu ditentukan untuk mengukur keberhasilan dari pelaksanaan asuhan yang dilakukan.
1.      Diagnosa/masalah :Primigravida trimester III, , tunggal/ganda, hidup, intra uterine, situs bujur/lintang, habitus fleksi/defleksi, posisi punggung puka/puki, presentasi kepala, jalan lahir baik, keadaan ibu dan janin baik.
Tujuan dan Kriteria : ibu dan janin sejahtera. Dengan kriteria sejahtera : Untuk ibu : Keadaan umum ibu baik, kesadaran komposmentis, tanda-tanda vital tensi : 90/60-140/90 mmHg, nadi 70-95x/menit, suhu : 36,1-37,6 C, pernapasan : 16-24x/menit. Hasil laboratorium : Hb > 10,5 gr % , protein urine (-), reduksi urine (-).
Untuk janin DJJ 120-160x/menit, intensitas kuat, ritme teratur.
Intervensi :
a.       Lakukan pendekatan pada klien
R/ Tercipta rasa percaya antara pasien dan bidan sehingga pasien koorperatif
b.      Jelaskan pada ibu mengenai kondisi kehamilannya
R/ Mengurangi kecemasan ibu terhadap diri dan janinnya
c.       Jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan agar ibu mencari pertolongan pada petugas kesehatan jika hal itu terjadi. Tanda-tanda bahaya itu meliputi : Perdarahan pervaginam, Sakit kepala yang hebat, Gangguan penglihatan, Bengkak pada muka dan tangan, Nyeri Abdomen yang hebat, Pergerakan janin tidak seperti biasanya
R/ Ibu mengerti dan siap untuk segera mencari pertolongan ke petugas kesehatan dan mencegah penyulit kehamilan.
d.      Bantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan
R/ Kerja sama dengan ibu dan keluarga untuk mengidentifikasi kebutuhan yang harus dipersiapkan untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat.
e.       Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan : His semakin kuat dan teratur/mules semakin kuat, keluar lensir bercampur darah dari jalan lahir, Keluar cairan yang banyak dengan tiba-tiba dari jalan lahir
R/ Ibu mengerti dan siap untuk mengambil keputusan kapan dan tempat bersalin
f.       Beritahu ibu untuk merawat kehamilan
      R/ Ibu dan janin sehat/sejahtera
g.      Konseling pada ibu tentang gizi, latihan perubahan fisiologis, kebersihan dan perawatan payudara
      R/  Untuk meningkatkan pengetahuan ibu sehingga kesejahteraan ibu dan janin tercapai dan untuk mencegah terjadinya komplikasi
h.      Anjurkan pada ibu untuk periksa ulang 1 minggu lagi
      R/ Memantau keadaan ibu dan janin
i.        Motivasi ibu untuk tetap melaksanakan senam hamil
R/ Senam hamil akan memperkuat daerah pelvis dan menghindari longgarnya/regangnya ligamen yang berlebihan
j.        Anjurkan pada ibu untuk menghindari kelelahan/aktivitas yang terlalu berat
      R/ Aktivitas yang terlalu berat akan meningkatkan penggunaan energi dalam jaringan sehingga suplai O2 ke jaringan berkurang dan dapat mengakibatkan nyeri bertambah

2.      Diagnosa/masalah : Sering Kencing
Tujuan dan kriteria : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologi pada kehamilan trimester III . Dengan kriteria ibu pada malam hari tidak sering bangun karena ingin BAK, kebutuhan cairan terpenuhi, infeksi saluran kencing tidak terjadi.
Intervensi :
a.       Jelaskan pada ibu bahwa sering kencing pada kehamilan trimester III adalah fisiologis. Yang disebabkan penekanan vesika urinaria/kandung kencing oleh bagian terendah janin
      R/  Mengurangi kecemasan ibu dan ibu dapat memahami alasan fisiologis
b.      Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas/hari
      R/ Mempertahankan tingkat kebutuhan cairan dan perfusi ginjal
c.       Anjurkan pada ibu untuk mengurangi minum 2-3 jam sebelum tidur
      R/Metabolisme air diginjal sekitar 3 jam setelah minum terakhir
d.      Anjurkan ibu untuk tidak menahan BAK
      R/ Menahan BAK akan menimbulkan rasa sakit dan penuhnya kandung kencing akan mengganggu turunnya bagian terendah janin
e.       Ajarkan ibu untuk personal hygiene yang benar (cara cebok) setiap selesai BAK dan ganti celana dalam jika basah dan lembab
      R/ Menjaga kebersihan alat kelamin dan terhindar dari infeksi. (Doenges, 2001 : 96)
 
3.      Diagnosa/masalah : Nyeri pada kaki karena adanya varises
Tujuan dan Kriteria : Ibu mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada kehamilan. Dengan kriteria : keluhan nyeri kaki berkurang, ibu memahami bahwa hal itu fisiologis, bendungan vena pada kaki tidak bertambah besar
Intervensi :
a.       Jelaskan pada ibu bahwa varises yang timbul pada kehamilan trimester III adalah hal yang fisiologis terutama bagi orang yang mempunyai bakat varises.
      R/ Mengurangi kecemasan pada ibu dan ibu bisa beradaptasi terhadap perubahan tersebut
b.      Ajarkan pada ibu tentang upaya mengurangi rasa nyeri karena adanya varises.
-          Tidak duduk/berdiri terlalu lama
R/ Berdiri/duduk terlalu lama menyebabkan tekanan ke bawah semakin kuat sehingga peredaran darah menjadi tidak lancar dan mempermudah terjadinya bendungan pada vena
-          Menghindari ikatan/pakaian yang sempit dan menekan
R/ Pakaian yang sempit dan menekan akan menahan pembuluh darah sehingga aliran balik ke vena cava inferior terganggu dan varises bertambah besar 
-          Menaikkan/meninggikan kaki saat istirahat secara periodik
      R/ Untuk memperlancar peredaran darah balik
-          Mengenakan penopang abdominal/tali pengikat
      R/ Untukmengurangi tahanan pada vena panggul 
-          Tidak menyilangkan kaki bila duduk
      R/ Peredaran darah bisa terhambat / terbendung

4.      Diagnosa/masalah : Nyeri Pinggang
Tujuan dan Kriteria : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologi pada kehamilan trimester III . Dengan kriteria nyeri pinggang berkurang dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu
Intervensi :
a.       Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang tersebut adalah fisiologis dan sering terjadi pada bumil trimester III. Penyebabnya adalah spasme otot-otot pinggang akibat lordose yang berlebihan dan pembesaran uterus
R/ Mengurangi kecemasan ibu dan ibu bisa beradaptasi dengan perubahan fisiologis tersebut
b.      Jelaskan pada ibu tentang body mekanik
R/ Untuk menghindari ketegangan otot sehingga nyeri pinggang berkurang
c.       Ajarkan pada ibu tentang upaya mengurangi nyeri pinggang antara lain :
-       Tidak memakai sandal/sepatu hak tinggi
      R/ Sepatu/sandal hak tinggi itu akan menambah sikap tubuh menjadi hiperlordose dan spasme otot-otot pinggang sehingga nyeri pinggang bertambah
-          Memakai korset
      R/ Korset dapat menyangga uterus dan mengurangi rasa nyeri pinggang dan tarikan pada ligamen rotundum
-          Memberikan kompres hangat pada punggung bila nyeri timbul/mandi air hangat
      R/ Kompres hangat akan meningkatkan vaskularisasi di daerah pinggang sehingga spasme otot berkurang dan rasa nyeri akan berkurang
-          Memijat/mengurut pinggang bila nyeri timbul
      R/ Pijatan/ urutan pinggang dapat meningkatkan relaksasi di daerah pinggang
      (Doenges, 2001 : 90)

5.      Diagnosa/masalah :Obstipasi
Tujuan dan Kriteria : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis pada kehamilan trimester III. Dengan kriteria : Ibu bisa BAB secara rutin setiap hari dan kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Intervensi :
a.       Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tinggi serat (sayur dan buah-buahan)
R/ makanan tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat/keras sehingga mempermudah pengeluaran feses
b.      Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi
R/ Minum air hangat akan merangsang peristaltik usus sehingga dapat merangsang pengosongan kolon lebih cepat
c.       Anjurkan untuk jalan-jalan/senam ringan
R/ Olahraga dapat memperlancar peredaran darah sehingga semua sistem tubuh dapat berjalan lancar termasuk sistem pencernaan
d.      Anjurkan ibu untuk membiasakan pola BAB secara teratur
R/ Kebiasaan berperan besar dalam menentukan waktu defekasi, tidak mengulur waktu defekasi dapat menghindari penumpukan feses/keras. (Doenges, 2001 : 68)

6.      Diagnosa/masalah :Mudah Kram
Tujuan dan Kriteria : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis pada kehamilan trimester III dan sirkulasi ekstermitas bawah, lancar. Dengan kriteria : kram pada kaki berkurang dan  aktifitas sehari-hari tidak terganggu
Intervensi :
a.       Menganjurkan ibu untuk senam hamil secara teratur
R/ Senam hamil akan memperlancar peredaran darah, suplai 02 ke jaringan sel tercukupi
b.      Menganjurkan pada ibu untuk menghangatkan kaki dan betis dengan masasse
R/ Sirkulasi darah ke jaringa lancar
c.       Anjurkan ibu untuk tidak duduk/berdiri terlalu lama
R/Mengurangi penekanan yang lama pada kaki, sehingga aliran darah dapat lancar
d.      Anjurkan ibu untuk menghindari aktifitas yang berat dan cukup istirahat
R/ Otot-otot dapat relaksasi dan sirkulasi darah bisa lancar

7.      Diagnosa/masalah: Sesak Nafas
               Tujuan : Sesak nafas berkurang dan teratasi
               Kriteria : - ibu tidak mengeluh sesak nafas
                              - ibu terlihat nyaman dan tidak ngos-ngosan
               Intervensi :
               a.  Jelaskan penyebab sesak nafas pada ibu
                   R/ Ibu tidak merasa takut dan cemas
               b. Anjurkan ibu untuk makan sedikit demi sedikit
                   R/ Makan berlebihan akan menyebabkan lambung makin teregang sehingga mendesak paru-paru
               c. Anjurkan dan ajarkan pada ibu untuk menarik kedua tangan ke atas kepala saat tidur.
                   R/ Memberi ruangan yang lebih luas untuk paru-paru.
               d. Anjurkan ibu untuk tidur setengah duduk.
                   R/ Paru-paru punya ruang lebih luas untuk mengembang.
               e. Anjurkan ibu untuk menghindari kerja berat.
                   R/ Kerja berat merangsang sesak nafas.
               f. Anjurkan ibu melakukan relaksasi/latihan pernafasan pagi hari/senam hamil
                  R/ Menguatkan otot pernafasan, melatih diafragma.
          
8.      Diagnosa/masalah: Oedem.
             Tujuan: Menghilangkan dan mengurang oedem.
             Kriteria : Kaki ibu tidak terlihat bengkak.
             Intervensi :
             a. Anjurkan ibu untuk menghindari pakaian ketat.
                 R/ Tidak ada penekanan-penekanan pembuluh darah.
             b. Anjurkan ibu untuk meninggikan kaki saat tidur.
                 R/ Peredaran darah dari tungkai ke kepala lancar.
             c. Anjurkan ibu untuk menghindari duduk atau berdiri terlalu lama.
    R/ Berdiri atau duduk terlalu lama menyebabkan tekanan sehingga aliran pembuluh darah tidak lancar.
              d. Anjurkan ibu menggunakan korset.
                  R/ Mengurangi tekanan abdomen pada vena pelvic.

9.      Diagnosa / Masalah : Nyeri Epigastrium
   Tujuan    :  Mengurangi rasa nyeri pada daerah epigastrium dan ibu mengerti bahwa hal ini normal dialami oleh wanita hamil pada TM III.
  Kriteria    :  -  Ibu tidak mengeluh lagi nyeri epigastrium
                     -  Ibu memahami bahwa hal ini normal dialami oleh wanita hamil TM III.
Intervensi  :
a.       Berikan penjelasan bahwa hal ini normal dialami oleh wanita hamil pada TM III
      R/        Dengan diberi penjelasan, ibu mengerti bahwa hal ini normal dan ibu tidak mengeluh lagi
b.      Anjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit tapi sering
      R/        Makan terlalu banyak menyebabkan lambung menekan epigastrium
c.       Anjurkan pada ibu untuk tidur siang atau istirahat dengan posisi setengah duduk
      R/        Dengan posisi setengah duduk, epigastrium tidak akan terlalu tertekan
d.      Anjurkan ibu untuk duduk dengan posisi tegak
      R/        Diafragma terangkat sehingga rongga abdomen lebih luas, tekanan berkurang dan nyeri berkurang
e.       Anjurkan pada ibu untuk sering bernafas panjang dalam beberapa menit
      R/        Mengendorkan otot perut dan dada

I.       Pelaksanaan

Pelaksanaan disesuaikan dengan rencana tindakan dan mengacu pada masalah klien. Dalam tahap ini bidan melukukan observasi sesuai dengan evaluasi yang telah direncanakan.

J.      Evaluasi

  1. Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen kebidanan.
  2. Tindakan pengukuran antara rencana dan keberhasilan.
  3. Tujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan.
  4. Isi dari evaluasi
S : Subyektif  Data
     Mengganbarkan pendokumentasian dan pengumpulan data melalui anamnesa pasien.
O : Obyektif  Data
      Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, test diagnose yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.
A : Assesement.
Menggambarkan hasil analisa dan interpretasi DS dan DO dalam situasi identifikasi :
11.  Diagnosa/masalah
12.  Antisipasi diagnosa lain/masalah potensial.
                        P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian perencanaan, tindakan, evaluasi, berdasarkan assesment (Depkes RI, 1995 : 7-11).

BAB II
TINJAUAN KASUS


A.    Pengkajian Data

Tanggal Pengkajian : 10-06-2010 pukul 08.00 WIB
Tempat Pengkajian   : Poned Puskesmas Jogorogo.
1.      Data subyektif
a.       Biodata                               
                                                Istri                              Suami
Nama                           :     Ny. N                          Tn. Y
Umur                           :     25 tahun                      30 tahun
Agama                         :     Islam                           Islam
Suku/ Bangsa              :     Jawa/ Indonesia          Jawa/ Indonesia
Pekerjaan                     :     IRT                              Wiraswasta
Penghasilan                 :     -                                   Rp 500.000,00/bulan
Status marital              :     Menikah                      Menikah
Pernikahan ke              :     1                                  1
Lama menikah             :     10 bulan                      10 bulan
Usia menikah              :     24  tahun                     29 tahun
Alamat                        :     Dsn.Pondok, Ds Macanan, Kec. Jogorogo

b.      Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak mengeluh apa-apa dan datang ke Bidan untuk memeriksakan kehamilannya

c.       Riwayat kesehatan
1)      Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular dengan gejala batuk lama lebih dari 4 bulan yang tak sembuh-sembuh, batuk berdarah (TBC); mata/ sklera mata/ kuku/ seluruh tubuh kuning, perut sebelah kanan sakit bila ditekan, BB turun dengan cepat (Hepatitis); keputihan encer seperti nanah, lendir vagina banyak dan berbusa (PHS); diare lebih dari 3 bulan, BB turun drastis dalam waktu satu bulan, mudah terserang penyakit (HIV/AIDS); keputihan yang berwarna, berbau tidak enak, dan gatal pada vulva (IMS); saat kencing terasa sakit pada saluran kencing (ISK); Nyeri pada kelenjar limfe yang membesar, dapat disertai pneumonia, terdapat gelembung-gelembung di daerah alat kelamin (TORCH). Ibu juga mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun dengan gejala seperti sering makan, sering minum, sering kencing (DM); darah sukar membeku bila terluka (Hemofilia); jantung berdebar-debar, mudah lelah, berkeringat pada malam hari terutama telapak tangan (jantung); tekanan darah tinggi (hipertensi). Ibu juga tidak pernah memderita penyakit menahun dengan gejala seperti sesak nafas, mengi (asma), sering pusing, mudah lelah, dan wajah pucat (Anemia).

2)      Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit menular dengan gejala batuk lama lebih dari 4 bulan yang tak sembuh-sembuh, batuk berdarah (TBC); mata/ sklera mata/ kuku/ seluruh tubuh kuning, perut sebelah kanan sakit bila ditekan, BB turun dengan cepat (Hepatitis); keputihan encer seperti nanah, lendir vagina banyak dan berbusa (PHS); diare lebih dari 3 bulan, BB turun drastis dalam waktu satu bulan, mudah terserang penyakit (HIV/AIDS); keputihan yang berwarna, berbau tidak enak, dan gatal pada vulva (IMS); saat kencing terasa sakit pada saluran kencing (ISK); Nyeri pada kelenjar limfe yang membesar, dapat disertai pneumonia, terdapat gelembung-gelembung di daerah alat kelamin (TORCH). Ibu juga mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun dengan gejala seperti sering makan, sering minum, sering kencing (DM); darah sukar membeku bila terluka (Hemofilia); jantung berdebar-debar, mudah lelah, berkeringat pada malam hari terutama telapak tangan (jantung); tekanan darah tinggi (hipertensi). Ibu juga tidak pernah memderita penyakit menahun dengan gejala seperti sesak nafas, mengi (asma), sering pusing, mudah lelah, dan wajah pucat (Anemia).
3)      Pengobatan yang sedang/ pernah dialami
Ibu mengatakan tidak sedang / tidak pernah menjalani pengobatan tertentu, Ibu mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
d.      Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat keturunan kembar, tidak ada yang menderita cacat bawaan.
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular dengan gejala batuk lama lebih dari 4 bulan yang tak sembuh-sembuh, batuk berdarah (TBC); mata/ sklera mata/ kuku/ seluruh tubuh kuning, perut sebelah kanan sakit bila ditekan, BB turun dengan cepat (Hepatitis); keputihan encer seperti nanah, lendir vagina banyak dan berbusa (PHS); diare lebih dari 3 bulan, BB turun drastis dalam waktu satu bulan, mudah terserang penyakit (HIV/AIDS); keputihan yang berwarna, berbau tidak enak, dan gatal pada vulva (IMS); saat kencing terasa sakit pada saluran kencing (ISK); Nyeri pada kelenjar limfe yang membesar, dapat disertai pneumonia, terdapat gelembung-gelembung di daerah alat kelamin (TORCH). Ibu juga mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun dengan gejala seperti sering makan, sering minum, sering kencing (DM); darah sukar membeku bila terluka (Hemofilia); jantung berdebar-debar, mudah lelah, berkeringat pada malam hari terutama telapak tangan (jantung); tekanan darah tinggi (hipertensi). Ibu juga tidak pernah memderita penyakit menahun dengan gejala seperti sesak nafas, mengi (asma), sering pusing, mudah lelah, dan wajah pucat (Anemia).

e.       Riwayat kebidanan
1)      Haid
Ibu mengatakan pertama kali haid saat usia 14 tahun, siklus 28 – 30 hari, teratur, lamanya 7 hari. Warna darah haid merah segar, hari pertama biasanya agak bergumpal dan selanjutnya encer. Pada hari 1 sampai hari ke 3 ganti pembalut 2 – 3 kali sehari. Selanjutnya hanya ganti 2 kali. Saat haid tidak mengeluh nyeri, tidak pusing, tetapi kadang-kadang nyeri pinggang. Tidak terjadi keputihan sebelum haid.
HPHT : 02-11-2009
HPL : 09-08-2010
2)      Keluarga berencana
Ibu mengatakan belum pernah KB dan belum merencanakan akan memilih KB apa setelah persalinan nanti.
3)      Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan hamil pertama usia 7 bulan. Ibu mengetahui kehamilannya pada saat usia kehamilan 6 bulan. Ini adalah kali ke 2 ibu memeriksakan kehamilannya. Sejak mengetahui bahwa Ibu hamil hingga saat ini ibu tidak mengeluh apa-apa. Ibu tidak mendapatkan imunisasi TT karena secara program imunisasi TT Ibu sudah lengkap. Ibu merasakan pergerakan janin tepat setelah mengetahui bahwa ibu hamil. Ibu telah mendapatkan tablet Fe dan Kalk dan diminum rutin setiap hari,  Ibu juga mendapatkan penyuluhan tentang gizi dan pola aktivitas selama hamil.
f.       Pola kebiasaan sehari-hari
1)      Nutrisi
Sebelum hamil    :  Ibu makan 3 kali sehari, komposisi nasi, sayur (bayam, kacang panjang, wortel, kol, sawi, kangkung, dll), lauk (tahu, tempe, telur, ikan), buah (papaya, jeruk, pisang, dll) dan air putih 5 – 6 gelas sehari.
Selama hamil      :  Ibu makan 4 kali sehari komposisi nasi, sayur (bayam, kacang panjang, wortel, kol, sawi, kangkung, dll), lauk (tahu, tempe, telur, ikan), buah (papaya, jeruk, pisang, dll) dan air putih 6 – 8 gelas sehari.
                              Ibu juga minum susu untuk bumil 1 kali sehari. Cara menyeduh sudah benar yaitu air panas dicampur air dingin kemudian susu baru dimasukkan lalu di aduk.
2)      Eliminasi
Sebelum hamil    :  BAB 1 kali sehari pada pagi hari bangun tidur, konsistensi lunak, warna kuning trengguli, tidak ada keluhan.
                              BAK 5 – 6 kali sehari , tidak ada keluhan, warna kuning jernih.
Selama hamil      :  BAB 1 kali sehari pada pagi hari bangun tidur, konsistensi lunak, warna kuning trengguli, tidak ada keluhan.
                              BAK lebih sering sejak memasuki kehamilan 7 bulan yaitu 6 – 7 kali pada siang hari. Malam hari 2-3x, warna kuning jernih dan tidak ada keluhan.
3)      Istirahat
Sebelum hamil    :  Ibu tidur sekitar 8 jam sehari. Yaitu pada malam hari mulai pukul 21.00 – 05.00WIB dan siang hari sekitar 12.00 – 13.00 WIB. Tidak ada keluhan.
Selama hamil      :  Ibu tidur malam mulai pukul 21.00 – 05.00. Ibu merasa terganggu karena sering kencing, dan setelah kencing ibu langsung bisa tidur kembali. Ibu tidur siang mulai pukul 11.00-13.00 WIB dan tidak ada keluhan.
4)      Aktifitas dan olahraga
Sebelum hamil    :  Ibu tidak pernah melakukan olahraga fisik apapun, kegitan ibu sehari-hari dirumah adalah memasak, bersih-bersih rumah, menyapu, mengepel, mencuci dan pekerjaan rumah tangga lainnya.
Selama hamil      :  Setiap pagi ibu melakukan jalan santai selama + 30 menit. Ibu tetap melakukan pekerjaan rumah tangga seperti sewaktu sebelum hamil.
5)      Personal hygiene
Sebelum hamil    :  Mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari, gosok gigi 2 kali sehari setiap mandi. Keramas 2x seminggu, membersihkan genetalia setiap  selesai BAK dengan air bersih dari depan ke belakang, dan setelah BAB dengan air bersih dari belakang ke depan. Memotong kuku 1 minggu sekali.
Selama hamil      :  Mandi 3 kali sehari (pagi, siang, malam), gosok gigi 2 kali sehari seperti sebelum hamil, keramas 3 hari sekali,  membersihkan genetalia setiap  selesai BAK dengan air bersih dari depan ke belakang, dan setelah BAB dengan air bersih dari belakang ke depan. Memotong kuku 1 minggu sekali
6)      Rekreasi
Sebelum hamil    :  Ibu jarang pergi untuk rekreasi. Hanya pada hari libur saja ibu pergi ke tempat orang tua di desa sebelah. Di rumah ibu biasa nonton TV atau main ke rumah tetangga.
Selama hamil      :  Ibu lebih sering pergi ke rumah orang tua selama hamil, jalan-jalan ke pasar atau kadang ke alun-alun bersama suami. Di rumah biasa nonton TV atau ikut ngobrol ke rumah tetangga.
7)      Kehidupan sexual
Sebelum hamil    :  Frekuensi hubungan seksual 3 kali dalam seminggu.
Selama hamil      :  Frekuensi berkurang menjadi 2 kali dalam seminggu.
g.      Riwayat ketergantungan
Sebelum dan selama hamil ibu tidak tergantung pada jenis obat-obatan tertentu, tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang, tidak minum kopi, dan tidak minum-minuman keras. Ibu tidak merokok tetapi suami meokok.
h.      Latar Belakang Sosial Budaya
Ibu mengatakan dalam keluarga ibu tidak ada kebiasaan periksa dan pijat perut ke dukun, minum jamu-jamuan, minum ramuan, dan pantang terhadap makanan tertentu. Tidak ada kebiasaan minum ramuan seperti rumput fatimah untuk mempercepat proses persalinan, tidak ada kebiasaan memberi ramuan pada pusar bayi setelah bayi lahir. Hanya ada syukuran 3 bulanan da 7 bulanan.
i.        Psikososial dan Spiritual
Ibu, suami, dan keluarga sangat bahagia dengan kehamilan ini. Ibu selalu berdoa agar diberikesehatan pada diri dan janinnya. Ibu juga berdoa agar persalinannya nanti mudah dan lancar.
                                                                                      
2.      Data Obyektif
a.       KU ibu baik, kesadaran komposmentis, sikap tubuh agak lordosis, cara berjalan normal (tidak picak)
b.      Tanda-tanda Vital      
      T    : 120/80 mmHg
      S    :  36,3ÂșC
      N   :  80 x/menit
      R   :  20 x/menit
c.       TB : 149 cm
BB (10-05-2010) : 60 kg
BB (10-06-2010) : 61 kg
Lila : 30 cm
d.      Pemeriksaan Fisik
      -     Kepala
   Rambut  :  Bersih, kulit tidak berketombe, tidak ada luka, tidak ada kutu, rambut tidak mudah rontok.
      Kulit       :  Bersih, tidak ada luka
   Muka      :  Tidak sembab, tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat.
   Mata       :  Sklera putih, tidak ada kekeruhan pada retina, konjungtiva palpebra merah muda, kelopak mata tidak oedema.
      Hidung   :  Lubang hidung bersih, secret tidak berlebihan
Mulut     :  Bibir lembab, warna tidak pucat, keadaan mulut bersih, tonsil tidak membesar, tidak ada stomatitis, lidah bersih, gusi tidak berdarah
Gigi        :  Tidak ada karies gigi
-     Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe, tidak ada bendungan vena jugularis
-     Thorax dan payudara
   Paru-paru   :  Pernafasan teratur, tidak ada retraksi otot intercosta, tidak ada wheezing dan ronchi
      Jantung      :  Irama denyut jantung teratur
      Aksila        :  Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe
   Mammae   :  Payudara bersih, pembesaran kedua payudara simetris, papilla mammae menonjol, terdapat hiperpigmentasi papilla dan areola mammae, tidak terdapat benjolan abnormal, colostrum sudah keluar saat dipencet areola mammae.
      -     Abdomen
            Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, pembesaran membujur, perut tidak mengkilat, ada striae lividae, terdapat linea nigra, tidak ada luka bekas operasi
-     Genitalia
Vulva bersih, fluor albus sedikit, tidak ada condiloma talata dan condiloma akuminata, tidak ada varises, tidak oedem, vulva merah kebiruan, tidak ada pembengkakan kelenjar skene dan bartolini, tidak ada bekas jahitan.
-     Anus
      Bersih, tidak hemoroid
-     Ekstremitas
      Atas     : simetris, tidak ada clubbing finger
      Bawah : simetris, tidak oedema, tidak ada varices

e.       Pemeriksaan khusus
1)      TFU Mc Donald : 28 cm
      TBJ (Johnson-Tausack) : (28-12)x155 =2480 gr
2)      Palpasi
L I    :  TFU pertengahan pusat – Px. Pada fundus teraba bagian yang besar, lunak dan tidak melenting
L II   :  Pada dinding perut sebelah kanan teraba bagian yang keras, dan memanjang seperti papan. Pada dinding perut sebelah kiri teraba bagian kecil janin
L III :  Pada perut bagian terbawah teraba bagian yang bundar, keras dan melenting (kepala belum masuk PAP)
      Lain-lain :
-      Ibu tidak kesakitan saat di palpasi
-      Bagian-bagian janin tidak mudah teraba
-      Tidak ada bagian kecil di smping janin
-      Tidak ada sudut fibrie
3)      Auskultasi
DJJ + , kuat, teratur 11-12-11 (136 x/menit), punctum maksimum 1 jari kanan bawah pusat
4)      Ukuran Panggul Luar
Distansia Spinarum           : 25 cm
Distansia Cristarum           : 29 cm
Conjugata Eksterna           : 22 cm
Lingkar Panggul    : 96 cm
5)      Pemeriksaan Penunjang
Hb : 10,8 gr%
6)      Terapi yang diperoleh
Tablet Fe, vit C

B.     Analisa Data

No
Diagnosa/ Masalah
Data Dasar
1.





















































G1P00000, UK 32-33 minggu, tunggal, hidup, intrauterine, situs bujur, habitus fleksi, puka, preskep, ku ibu dan janin baik,
Prognosa baik.












































S  :  Ibu mengatakan hamil pertama, usia kehamilan 7 bulan, ibu mulai merasakan pergerakan anak pada bulan ke 6 kehamilan.
       HPHT : 02-11-2009
       HPL : 09-08-2010
O- KU ibu baik, kesadaran composmentis
   - Perut Ibu membesar sesuai usia    kehamilan
     - Pembesaran membujur
     - TTV
        T :120/80mmHg        Rr : 20x/menit
        N : 80x/menit             S  : 36,3 0C
    - BB(10-05-2010) :60 kg
      BB(10-06-2010) : 61 kg
      TB : 149 cm
      Lila : 30 cm
-    Muka : tidak oedema, tidak sembab, tidak ada cloasma gravidarum
-    Payudara : simetris, bersih, tidak ada benjolan abnormal, hiperpigmentasi areolla dan papilla mamae, papilla mamae bersih dan menonjol, kolostrum belum keluar
-    Abdomen : pembesaran perut sesuai usia kehamilan, pembesaran membujur, perut tidak mengkilat, ada striae lividae, terdapat linea nigra, tidak ada luka bekas operasi
Palpasi :
-    LI : TFU pertengahan pusat-px(28cm), pada fundud teraba bagian yang lunak, kurang bundar, kurang melenting
-    LII: Pada dinding perut sebelah kanan teraba bagian keras memanjang seperti papan. Pada dinding perut sbelah kiri teraba bagian kecil janin
-    LIII: Pada perut bawah teraba bagian keras, bundar, melenting (kepala belum masuk PAP)
-  Lain-lain : Ibu tidak kesakitan saat di palpasi, bagian-bagian janin tidak mudah teraba, tidak ada bagian kecil di samping janin, tidak ada sudut fibrie
Auskultasi
DJJ + , kuat, teratur 11-12-11 (136 x/menit), punctum maksimum 1 jari kanan bawah pusat
-  Genetalia : bersih, tidak ada varises, tidak ada oedema, condiloma accuminata dan talata, tidak ada pembengkaan kelenjar bartolini dan skene
-  Anus : tidak hemoroid
-  Ekstremitas atas : simetris, tidak ada clubbing finger
-  Ekstremitas bawah : simetris, tidak oedema, tidak ada varises
-  Hb : 10,8 gr%

C.    Diagnosa Kebidanan

G1P00000, UK 32-33 Minggu, tunggal, hidup, intrauterine, situs bujur, habitus fleksi, puka, preskep, ku ibu dan janin baik, Prognosa baik.

D.    Perencanaan

Diagnosa      :  Ibu G1P00000, UK 32-33 minggu, tunggal, hidup, intrauterine, situs bujur, habitus fleksi, puka, preskep, KU ibu dan janin baik.
Tujuan          :  Kondisi ibu dan janin baik sampai melahirkan.
Kriteria         :        Ibu
-      KU baik, kesadaran komposmentis
-      TTV dalam batas normal
                              T    : 110/70 mmHg
                              N   : 60 – 100 x/menit
                              S    : 36,5 ÂșC
                              R   : 20-24x/menit
-      Hb ≥ 11gr%
-      TFU sesuai umur kehamilan
Janin
-      DJJ: 120 – 160 x/menit
-      Pergerakan janin 7 x/20 detik
-      TBJ : 2500-4000gr%                    
Intervensi     :
1.      Jelaskan hasil pemeriksaan kepada Ibu
R/ Ibu mengetahui keadaan diri dan janinnya sehingga ibu bisa koorperatif dengan tindakan yang dilakukan oleh petugas
2.      Jelaskan pada Ibu tentang kebutuhan dasar Ibu Hamil
-      Nutrisi                                           -   Aktivitas   
-      Eliminasi                                       -   Rekreasi
-      Istirahat                                         -   kehidupan seksual
-      Personal hygiene
R/ Terpenuhinya kebutuhan dasar bagi Ibu hamil akan menunjang tercapainya ku yang baik bagi Ibu dan janin
3.      Jelaskan pada Ibu tentang keluhan-keluhan yang sering muncul pada kehamilan TM III dan cara mengatasinya
R/ Ibu akan lebih siap mendapati keluhan seperti yang telah dijelaskan danmampu mengatasi
4.      Beritahu Ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
R/ Ibu dapat mengetahui dan mengerti sehingga dapat memberikan deteksi dini terhadap kondisi tubuhnya
5.      Berikan tablet tambah darah dan kalsium
R/ Untuk menunjang kecukupan Hb dan kalsium pada tubuh Ibu selama kehamilan dan persiapan persalinan
6.      Berikan Brosur mengenai perawatan payudara dan senam hamil, minta ibu untuk melakukannya di Rumah
R/ Perawatan payudara akan mempersiapkan laktasi yang baik, senam hamil akan memudahkan proses persalinan

E.  Pelaksanaan
      Tanggal 10-06-2010, pukul 08.15 WIB
G1P00000, UK 32-33 Minggu, tunggal, hidup, intrauterine, situs bujur, habitus fleksi, puka, preskep, ku ibu dan janin baik, Prognosa baik.
Implementasi :
1.      Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada Ibu
-      Keadaan ibu dan janin baik
-      Ibu hamil 32-33 minggu
-      Kehamilan Ibu tunggal, dalam rahim, letak normal
2.      Menjelaskan pada Ibu tentang kebutuhan dasar Ibu Hamil
-      Ibu harus makan makanan bergizi (nasi, sayur, lauk, buah, susu), porsi cukup, tidak terlalu banyak karena penambahan BB pada TM III tidak boleh lebih dari 5 kg, nasinya dikurangi dibandingkan TM II, diet tinggi protein, sayur, dan buah. Memuji Ibu karena Ibu minum susu teratur dan tidak tarak.
-      Sering pipis adalah hal yang wajar. Meminta Ibu untuk mempertahankan keteraturan BAB dengan minum banyak, diet tinggi serat, dan tidak menahan BAB
-      Tidur yang dibutuhkan Ibu hamil sekitar 10-11 jam, yaitu total tidur siang dan malam
-      Celana dalam hendaknya yang longgar, selalu ganti selagi terasa basah, pakai bra yang menopang, cebok setelah BAK dan BAB dari depan ke belakang
-      Semakin tua usia kehamilan hendaknya Ibu mengurangi sedikit demi sedikit aktivitasnya. Meminta Ibu untuk rutin melakukan senam hamil
-      Memotivasi Ibu untuk terus melanjutkan rutinitas jalan pagi
3.      Menjelaskan pada Ibu tentang keluhan-keluhan yang sering muncul pada kehamilan TM III dan cara mengatasinya
-      Keputihan diatasi dengan sering ganti celana dalam, hindari CD dari nilon
-      Sembelit diatasi dengan intake cairan, serat dalam diet, istirahat cukup, senam hamil, BAB segera setelah ada dorongan, jalan-jalan
-      Sering kencing diatasi dengan mengurangi minum 2-3 jam sebelum tidur, tidak menahan BAK, menghindari minuman diuretic (the, kopi, minuman bersoda).
-      Nyeri pinggang, mengajari Ibu tentang body mekanik dan menganjurkan untuk tidak memakai sepatu hak tinggi.
4.      Memberitahu Ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, yaitu :
-      Perdarahan pervaginam                         
-      Sakit kepala lebih dari biasa
-      Gangguan penglihatan tiba-tiba
-      Pembengkaan pada wajah / tangan
-      Nyeri abdomen / epigastrik
-      Janin tidak bergerak sebanyak biasanya
R/ Ibu dapat mengetahui dan mengerti sehingga dapat memberikan deteksi dini terhadap kondisi tubuhnya
5.      Memberikan tablet tambah darah dan kalsium, menganjurkan untuk minum tablet tambah darah bersama dengan tomat / jeruk supaya penyerapan Fe dalam tubuh lebih maksimal.
6.      Memberikan Brosur mengenai perawatan payudara dan senam hamil dan meminta ibu untuk melakukannya di Rumah
7.      Meminta Ibu untuk kontrol kembali bila obat habis / bila ada keluhan.

F.  Evaluasi

      Tanggal 10-06-2010 pukul 08.30 WIB
G1P00000, UK 32-33 Minggu, tunggal, hidup, intrauterine, situs bujur, habitus fleksi, puka, preskep, ku ibu dan janin baik, Prognosa baik.
S :  Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan tentang
-      Hasil pemeriksaan
-      Kebutuhan dasar Ibu hamil
-      Keluhan yang sering muncul pada TM III, dan cara mengatasi
-      Tanda bahaya kehamilan
O   :                                                                 Ibu mampu menjelaskan kembali tentang kebutuhan dasar Ibu Hamil, keluhan yang sering muncul pada TM III dan cara mengatasi, serta Tanda bahaya kehamilan dengan minimal kesalahan
A   :                                                                 Keadaan Ibu dan janin baik, pengetahuan Ibu bertambah tentang perawatan kehamilan TM III
P :  Lakukan kunjungan rumah tgl 24-06-2010
Kaji masalah / keluhan Ibu
-      Peragakan senam hamil dan perawatan payudara
-      Motivasi Ibu untuk melakukan senam hamil dan perawatan payudara secara rutin
Minta Ibu untuk kontrol kembali setelah obat habis yaitu tanggal 10-07-2010
Observasi keadaan / kesejahteraan ibu dan janin
-      Kaji masalah / keluhan Ibu
-      Berikan tablet Fe dan vit C








DAFTAR PUSTAKA



·         Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.
·         Ibrahim, Christina S. 1981.Perawatan Kebidanan Jilid 1.
·         Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGD: Jakarta.
·         Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi-Patologi. EGC: Jakarta.
·         Pusdiknakes, RI .1992. Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dalam konteks keluarga. Jakarta : Depkes RI
·         Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
·         Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. UNPAD: Bandung.
·         Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.