BAB
I
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
-
Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan
antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozon) ( Sastrawinata, 1983 : 100).
-
Tiap
kehamilan harus ada spermatozon, ovum,
pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi (Winkjosastro, 2007
: 55).
-
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek
penting terpenuhi yaitu ovum, spematozoa, konsepsi, dan nidasi (Depkes RI, 1992
: 30).
B. Tanda dan Gejala Kehamilan
1.
Tanda-tanda tidak pasti
Tanda-tanda tidak pasti menurut S Ibrahim, 1993 : 76-78 adalah sebagai
berikut :
a.
Tidak Datang Bulan (Amenorrhoe)
Semua wanita hamil akan mengalami amenorrhoe, tetapi amenorrhoe ini
terjadi pula pada keadaan yang lain, misalnya : pergantian lingkungan, gangguan
emosi, penyakit khronis, seperti : tuberculosa,anemia, gangguan pekerjaan
ovarium/endocrine secretie, juga dipengaruhi perubahan iklim. Terkadang pada
kehamilan terjadi pengeluaran darah sedikit yang disangka menstruasi.Perdarahan
ini disebabkan karena implantasi dari ovum ke dalam decidua
b.
Perubahan buah dada
Setiap wanita hamil akan mengalami perubahan buah dada. Tetapi bisa juga
perubahan buah dada disebabkan oleh tumor/cyste
c.
Perasaan mual di
waktu pagi (morning sickness)
Sebagian wanita hamil kira-kira 50 % atau lebih,menderita perasaan mual
di waktu pagi terutama pada kehamilan pertama kali. Namun keadaan seperti ini
bisa terjadi pada penyakit lain, seperti hepatitis, malaria ulcus ventricule
d.
Sering buang air kemih
Umumnya pada bulan ke dua kehamilan, wanita itu akan sering buang air
kemih, berhubung uterus yang membesar dan akan keuar dari PAP yang menekan
kandung kemih. Keadaan ini tidak menjadi tanda pasti sebab dapat juga
dikarenakan ada gangguan pada kandung kemih yang menyebabkan volume menjadi
lebih kecil dan menimbulkan rangsangan untuk buang air kemih, misalnya tumor
dan penyakit lain.
e. Pergerakan janin yang pertama (Quickening)
Pada kehamilan terjadi antara
kehamilan 16-20 minggu. Ini belum menjadi tanda pasti karena perasaan ini
adalah subyektif yang dirasakan ibu sendiri. Wanita yang sangat menginginkan
hamil akan merasakan adanya quickening, walaupun sebenarnya tidak ada. Daapat
pula disebabkan karena gas di dalam pencernaan
f. Membesarnya Perut
Pada kehamilan, perut makin
lama makin besar teruitama setelah kehamilan 5 bulan, tetapi membesarnya perut
bisa juga disebabkan oleh ascites, ovarial cyste,tumor.
2. Tanda-tanda kemungkinan
Tanda-tanda kemungkinan
menurut Winkjosastro, 2007 :126-127 adalah sebagai berikut :
a. Tanda Hegar : Segmen bawah rahim melunak
b. Tanda chadwick : Perubahan warna
vulva/vagina menjadi kebiruan
c. Tanda Piscasek : Adanya benjolan asimetris
pada uterus. Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut.
d. Tanda Braxton Hicks : Bila uterus
dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil.
Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan,misalnya pada
mioma uteri, tanda braxton hicks tidak ditemukan.
e. Suhu basal : jika sesudah ovulasi tetap
tinggi terus antar 32,5 sampai 37,8 adalah salah satu tanda akan bahaya
kehamilan. Serimg dipakai dalam pemeriksaan kemandulan
f. Periksa HCG (Human chorionic gonadotropin)
Dengan tes kehamilan tertentu
air kencing pagi hari ini dapat membantu membuat diagnosis kehamilan
sedini-dininya.
3. Tanda-tanda pasti
Tanda-tanda pasti menurut
Winkjosastro, 2007 : 129 adalah sebagai berikut :
a. Dapat diraba dan kemudian dikenal
bagian-bagian janin
b. Dapat dicatat dan didengar bunyi DJJ
(denyut jantung janin)
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen
tampak kerangka janin
e. Dengan USG dapat diketahui pertumbuhan
janin
C. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Wanita Hamil
1.
Uterus
-
Uterus bertambah besar dari beratnya 30 gr menjadi 1000
gr dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukuran muka belakang 22 cm.
Pembesaran ini disebabkan oleh hypertrofi dari otot-otot rahim (Sastrawinata,
1983 : 140).
-
Tinggi Fundus Uteri 12 minggu diatas simphisis, 16
minggu antara pusat dan symphisis, 20 minggu di pinggir bawah pusat, 24 minggu
di pinggir atas pusat, 28 minggu 3 jari di atas pusat, 32 minggu pertengahan
pusat dan proxesus xipoideus, 40 minggu kembali 3 jari di bawah prossesus
xipoideus (Winkjosastro, 2007 : 90-91).
2.
Serviks Uteri
Serviks uteri karena hormone estrogen mengalami hipervaskularisasi maka
konsistensi serviks menjadi lunak, kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi
lebih dan mengeluarkan sekresi lebih banyak. (Winkjosastro, 2007 : 94).
3.
Vulva dan vagina
·
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina
dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (lividae) disebut tanda Chadwick. (Winkjosastro,
2007 : 94).
·
Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam
kehamilan, reaksi asam ph 3,5-6,0 reaksi asam ini mempunyai sifat bakterisid (Sastrawinata,1983
: 143).
4.
Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai
terbentuknya placenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu, kemudian mengecil
setelah placenta terbentuk. (Winkjosastro, 2007 : 95).
5.
Payudara/mammae
-
Perubahan payudara pada kehamilan pertama terasa nyeri
Karena terdapat timbunan air dan garam yang mendesak saraf sensorik. Pembuluh
darah makin tampak sebagai tanda persiapan pembentukan ASI. (Manuaba, 1998 : 108).
-
Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya
dan biasanya mengeluarkan colostrums. Areola Mammae melebar lebih tua warnanya,
pembesaran buah dada disebabkan hipertrofi dari alveoli. (Sastrawinata, 1983 :
146).
6.
Sirkulasi Darah
Volume darah bertambah, tetapi penambahan plasmanya jauh lebih besar dari
volume eritrosit sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih
rendah, hal ini disebabkan anemia fisiologis karena biasanya kadar hb turun. (Winkjosastro,
2007 : 96).
Batas batas fisiologis menurut Sastrawinata, 1983 : 148 adalah
·
Hb 10 gr %
·
Erytrosit 3,5/mm3
·
leucosit 8000-10000/mm33
Perubahan sirkulasi darah, sistem
respirasi, Tractus digestivus, Tractus Urinarius, Kulit, dan Metabolisme dalam
kehamilan dijelaskan oleh Winkjosastro, 2007 : 96-100 sebagai berikut :
7.
Sistem Respirasi
Pada kehamilan 32 minggu terdapat keluhan sesak dan nafas pendek. Hal ini
disebabkan uterus yang membesar menekan diafragma. Wanita hamil selalu bernafas
lebih dalam dan lebih menonjol/pernapasan dada (thoracic bhreating).
8.
Tractus Digestivus
Akibat hormone estrogen yang meningkat menyebabkan tonus otot tractus digestivus
menurun sehingga motilitas tractus digestivus juga berkurang, makanan lebih
lama di dalam lambung dan apa yang dicerna, lama dalam usus. Hal ini baik untuk
reabsorbsi tetapi akan menimbulakan obstipasi
9.
Tractus Urinarius
Pada bulan pertama kehamilan kandung tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin
tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan
bila kepala janin mulai turun ke bawah PAP keluhan sering kencing timbul lagi
karena kandung kencing mulai tertekan lagi Disamping itu terjadi poli uria
disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan
sehingga filtrasi di glomerulus meningkat sampai 69 %.
10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu, pigmentasi ini pengaruh dari melanophore stimulating hormone (MSH),
kadang pada daerah dahi, pipi, hidung, dikenal sebagai gravidarum, di areola
mammae, di perut juga terdapat striae (lividae).
11. Metabolisme
dalam kehamilan
Ă
Pada wanita hamil, basal metaboli crate (BMR)
meningkat 15-20 % pada triwulan terakhir, sistem endokrin juga meninggi.
Ă
Keseimbangan asam alkali mengalami penurunan
konsentrasi.
Ă Kadar alkalin fosfatase meningkat 4x lipat
yang dimulai pada kehamilan 4 bulan
Ă Berat badan wanita hamil akan naik
kira-kira diantara 6,5-16,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam
kehamilan 20 minggu terakhir, hal ini disebabkan oleh : hasil konsepsi (fetus,
placenta, liquor amnii), dari ibu (uterus, mammae, volume darah, lemak
,protein, retensi air yang meningkat).
D. Perubahan Psikologi pada wanita hamil
1.
Trimester Pertama (1 sampai 3 bulan)
Sebagian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena mereka telah
dapat menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru. Karena tubuh dan
emosi seluruhnya berhubungan, perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi. Calon
ibu tidak merasa sehat benar dan umumnya mengalami depresi. Calon bapak mungkin
ada yang memandang wanita hamil dengan kekaguman dan menghindari hubungan
seksual karena takut melukai bayinya. Sebagian justru ada pria yang gairah
seksualnya meningkat pada wanita hamil. Namun sebagian besar wanita ada yang
merasa syock dan menyangkal kehamilannya jika kehamilannya belum diinginkan.
2.
Trimester Kedua
(4 sampai 6 bulan)
Biasanya pada waktu ini perasaan lebih menyenangkan. Wanita hamil telah
menerima kehamilannya dan dia menggunakan pikiran dan energinya yang lebih
konstruktif. Dalam trimester ini wanita hamil dapat merasakan gerakan janinnya
pertama kali yang dapat menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang
besar.
3.
Trimester ketiga (7 sampai 9 bulan)
Trimester ketiga ditandai dengan kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
Namun terdapat juga periode tidak
semangat dan depresi, karena ketidaknyamanan bertambah. Reaksi calon ibu terhadap persalinan
secara umum tergantung pada persiapannya dan persepsinya terhadap kejadian ini.
(Persis Mary Hamilton, 1995 : 63)
E. Kebutuhan fisik dan fisiologi pada ibu hamil
1.
Personal Hygiene
-
Kebersihan jasmani sangat penting karena saat hamil
banyak berkeringat terutama di daerah lipatan kulit. Mandi 2-3x sehari membantu
kebersihan badab dan mengurangi infeksi. Pakaian sebaiknya dari bahan yang
dapat menyerap keringat, sehingga badan selalu kering terutama di daerah
lipatan kulit. (Manuaba, 1998 : 96)
-
Rambut harus sering dicuci
-
Gigi, harus benar-benar mendapat pemeliharaan karena
pada waktu hamil kebutuhan kalsium lebih banyak. Kadang-kadang tulang-tulang
kekurangan kalsium karena janin membutuhkannya untuk pertumbuhannya hingga
dengan demikian gigi mudah sekali rusak.
-
Kebersihan vulva, juga sangat penting karena merupakan
pintu gerbang bagi kelahiran anak. Kebersihan bisa dijaga dengan memakai celana
dalam yang selalu bersih.
-
Kebersihan kuku, hendaknya tidak memelihara kuku
panjang karena di bawah kuku yang panjang tersembunyi kuman penyakit
-
Kebersihan payudara, perlu dijaga karena organ ini
berhubungan erat dengan kehamilan dan nifas. Buah dada/payudara langsung
menyiapkan dan memberikan makanan pokok pada bayi. Jika kebersihan kurang
terjaga, bisa berdampak pada anak.
-
Kebersihan lingkungan, hal ini tidak bisa
dipisahkan dengan kesehatan tubuh
karena lingkungan yang kurang bersih akan mengurangi kesehatan kita. (Christina
Ibrahim jilid 1, 1993 : 159-160)
2. Nutrisi
-
Gizi
yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi (anemia, pre
eklampsi, berat badan yang lebih kecil, pertumbuhan dan perkembangan otak janin
tidak sempurna).
-
Kebutuhan
energi meningkat 300-500 kal lebih banyak dari sebelum hamil
-
Kebutuhan
protein 30 gr lebih banyak dari sebelum hamil
-
Kebutuhan
lemak juga meningkat
-
Kebutuhan
vitamin juga meningkat karena diperlukan untuk metabolisme karbohidrat dan
protein
-
Garam
mineral yang dibutuhkan ibu hamil antara lain kalsium/garam dapur, zat besi dan
fosfor
(Depkes RI, 1992 : 97-102).
Untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, dibutuhkan zat-azt makanan yang cukup untuk ibu hamil.
Minuman pun harus cukup, misalnya susu, air, buah-buahan, air kacang hijau.
Untuk makanan yang berupa nasi tidak perlu berlebih-lebihan. Namun yang perlu
sekali dicukupi adalah protein hewani, seperti yang terkandung dalam hati,
susu, daging, telur, ikan, mineral serta vitamin. (Ibrahim , 1993 : 161).
3. Eliminasi
BAK : Untuk melancarkan dan
mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan
sekitar alat kelamin.
BAB : Perubahan hormonal
mempengaruhi aktivitas usus halus dan usus besar sehingga pada ibu hamil sering
mengalami obstipasi, untuk mengatasi di anjurkan meningkatkan aktivitas jasmani
dan makan makanan berserat (Manuaba, 1998 : 96).
Menjaga kebersihan vulva
setelah BAK/BAB bisa dilakukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang
dibersihkan tetapi juga lipatan-lipatan labia mayora dan minora serta vestibula
(Ibrahim , 1993 : 159).
4. Aktivitas
Untuk mempertahankan kesehatan
rohani dan jasmani ibu hamil perlu melakukan aktivitas dan olahraga. Wanita
hamil boleh melakukan pekerjaan di luar rumah dan pekerjaan rumah tangga
sepanjang dapat dilakukan dan tidak menimbulkan kelelahan.
Pekerjaan berat dan stress
dapat menimbulkan gangguan hormonal sampai keguguran atau persalinan prematur (Manuaba, 1998 : 96).
Senam hamil dianjurkan pada
ibu hamil normal dan dapat dimulai pada usia kehamilan 28 minggu. Latihan fisik
ini akan meningkatkan kesehatan, membentuk sikap yang tenang dan baik serta
mekanika tubuh yang baik selama dan setelah kehamilan (Depkes RI, 1992 : 106).
5. Istirahat dan rekreasi
Letih adalah gejala awal pada
kehamilan. Apabila tubuh telah terbiasa dengan kehamilan dan ibu terbiasa
dengan lingkup kerja dan istirahat, gejala ini akan berkurang. Selama kehamilan
trimester pertama sebagian besar ibu merasakan bahwa tidur siang sangat
membantu. Kongesti darah pada pelvik dan tungkai berkurang, kerja jantung
berkurang dan stress yang dirasakan oleh ibu hamilpun berkurang (Hamilton, 1995
: 84).
Wanita pekerja harus sering
istirahat. Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan
yang terlalu ramai, sesak, dan panas lebuh baik dihindari karena dapat menyebabkan
jatuh pingsan (Mochtar, 1998 : 61)
Untuk Rekreasi, dianjurkan
wanita hamil tidak bepergian jauh dengan menggunakan kendaraan yang banyak
bergerak seperti jip, truk, dokar, dll. Lebih-lebih bila melalui jalan yang
rusak. Ini dapat mempengaruhi keadaan anak dalam kandungan. Pada kehamilan
muda, janin dapat terlepas dari dinding uterus dan mengakibatkan
keguguran/lahir prematur (Ibrahim, 1993 : 162).
6. Kebutuhan seksual
Pada hamil muda hubungan
seksual sedapat mungkin dihindari bila terdapat : keguguran berulang/mengancam,
kehamilan dengan tanda infeksi, kehamilan dengan perdarahan, kehamilan dengan
perlukaan disekitar alat kelamin luar (Manuaba, 1998 : 97).
Seksual pada akhir kehamialn
juga lebih baik ditinggalkan (14 hari menjelang persalinan) karena
kadang-kadang menimbulkan infeksi pada persalinan dan nifas, dapat memecah
ketuban, disamping itu mani mengandung prostaglandin yang dapat menimbulkan
kontraksi uterus (Manuaba, 1998 : 97).
7. Imunisasi
Vaksinasi dengan toksoid
tetanus diajurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi karena infeksi
tetanus. Vaksinasi toxoid tetanus dilakukan 2x selama hamil.
8. Pemberian obat-obatan
Pengobatan penyakit saat hamil
harus selalu memperhatikan apakah obat tersebut tidak berpengaruh pada tumbuh
kembang janin. Pengaruh obat tersebut antara lain digolongkan sebagi berikut :
·
obat
yang tergolong tidak boleh diberikan saat hamil
·
obat
yang dapat diberikan saat hamil dengan keamanan terbatas umpamanya aman bila
diberikan pada bumil setelah trimester kedua
·
obat
yang aman diberikan, tetapi tidak ada keterangan tertulis yang lengkap pada
perpustakaan
·
obat/bahan
kimia yang pemberiannya saat hamil memerlukan pertimbangan yang seksama
·
obat/bahan
kimia yang aman bila diberikan pada kehamilan yaitu vitamin khusus untuk ibu
hamil
9. Merokok, minum alcohol, kecanduan narkotik
Ketiga kebiasaan ini secara
langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan menimbulkan
kelahiran dengan berat badan rendah bahkan dapat menimbulkan cacat bawaan atau
kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental. Maka dari itu kebiasaan ini perlu
dihindari/dihentikan.
(Manuaba, 1998 : 136-141)
10. Dukungan situasional
Dukungan sangat diperlukan
oleh wanita hamil untuk membantu mengatasi perubahan psikologi pada wanita
hamil.
Peranan suami saat hamil
penting dan dapat membantu ketenangan jiwa istri (Manuaba, 1998 : 99).
F. Pengkajian Data
1. Data subyektif
a. Anamnese
·
Nama
penderita dan suaminya
tujuannya agar dapat
mengenal/memanggil penderita dan tidak keliru dengan penderita-penderita
lainnya
·
Usia
Penderita
Untuk mengetahui keadaan ibu,
terutama pada kehamilannya yang pertama kali. Apakah termasuk primipara
muda/biasa/tua. Kehamilan pertama kali yang baik usia 19-25 tahun. Primipara tua
usia lebih dari 35 tahun. Ibu yang kawin kemudian cepat hamil lebih baik
daripada yang hamilnya lama karena menunjukkan adanya kelainan dari alat
kelamin dalam.
·
Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal
dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama. Alamt juga
diperlukan bila mengadakan kunjungan pada penderita
·
Kebangsaan
Untuk mengadakan statistik
tentang kelahiran, juga Menentukan prognose persalinan dengan melihat panggul. Panggul
wanita asia, afrika dan Barat mempunyai ciri tersendiri.
·
Agama
Ditanyakan karena berhubungan
dengan perawatan penderita misalnya, dari agamanya ada aturan tidak boleh makan
daging, dll.
·
Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana
taraf hidup dan sosial ekonomi penderita itu agar nasehat kita nanti sesuai.
Jika si ibunya sendiri bekerja, untuk mengetahui apakah kiranya pekerjaan itu
akan mengganggu kehamilan atau tidak.
·
Perkawinan(Berapa
lama dan berapa kali kawin)
Untuk menentukan bagaimana
keadaan alat reproduksi ibu. Misalnya pada ibu yang lama sekali kawin baru
punya anak, kemungkinan ada kelainan alat reproduksi.
(Ibrahim, 1993 : 84-85)
·
Pendidikan
Untuk mengetahui kemampuan
berfikir, tingkat pengetahuan sehingga memudahkan bidan untuk memberikan KIE
b. Keluhan utama
Keluhan
pada ibu hamil trimester I
-
Mual
muntah
Disebabkan karena meningkatnya
kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum
-
Hipersalivasi
Tingginya kadar progesteron
mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah dan
melambatkan kontraksi otot-otot polos. Hal ini menyebabkan sekresi saliva menjadi
lebih asam dan lebih banyak
-
Sakit
kepala
-
Cepat
lelah
-
Hipersekresi
vagina
-
Sering
buang air kecil
Keluhan
pada ibu hamil trimester II
-
Sakit
pinggang
-
Kram
kaki
-
Varises
-
Cloasma
Keluhan pada ibu hamil trimester III
-
Nyeri
pinggang
Sebagian besar karena perubahan
sikap pada kehamilan lanjut, karena letak berat badan pindah ke depan
disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordose yangberlebihan dan
sikap ini dapat menimbulkan spasmus dari otot pinggang
-
Varises
Dipengaruhi faktor keturunan,
berdiri lama dan terlalu banyak duduk. Dalam kehamilan ditambah faktor hormonal
dan bendungan vena
-
Kram
otot
Terjadi karena tekanan pada
saraf ekstremitas bagian bawah oleh uterus yang membesar, akibat kekurangan
daya serap kalsium. Faktor yang mengakibatkan kecapaian, sirkulasi perifer
berkurang.
-
Sesak
nafas
Nafas dangkal, terjadi pada
wanita 60 % yang hamil. Ekspansi diafragma terbatas karena pembesaran uterus,
dimana rahim yang membesar mendesak diafragma ke atas.
-
Sering
kencing
Pada hamil tua kandung kencing
terdorong bagian terendah anak yang turun masuk rongga panggul. Pengaruh hormon
meningkatka vaskularisasi darah menimbulkan perubahan fungsi kandung kencing
dan saluran menjadi lebar
(Pusdiknakes, 1990 : 54-55)
Peningkatan sirkulasi di ginjal
pada kehamilan, sehimgga filtrasi di glomerulus meningkat 90% (Winkjosastro,
2007 : 97).
-
Obstipasi
Tonus otot tractus digestivus
menurun sehingga motilitas tractus digestivus juga berkurang, makanan lebih
lama di dalam lambung dan apa yang dicerna, lama dalam usus (Winkjosastro, 2007
: 97).
Pengaruh progesteron dapat
menghambat peristaltik usus yang bisa menyebabkan kesulitan buang air besar (Manuaba,
1998 : 125).
Tingkat progesteron yang
meningkat menyebabkan melempemnya usus. Kemampuan bergerak otot menurun akibat
relaksasi otot rata/halus, penyerapan air dalam kolon meningkat, tekanan uterus
yang membesar atas usus (Pusdiknakes, 2000 : 7-10).
c. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah
diderita ibu hamil yaitu penyakit menahun seperti jantung, penyakit menurun
seperti hipertensi, DM, penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, PMS baik yang
sudah sembuh/yang masih dalam penyembuhan dan lain-lain yang akan mempengaruhi
kehamilan dan persalinan (Mochtar, 1998 : 127-173).
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Apabila sekarang selama
kehamilan ibu menderita penyakit menahun, menurun, dan menular seperti jantung,
hipertensi, ginjal, DM, TBC, Hepatitis, dan lain-lain serta dalam proses
pengobatan akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Apabila salah satu dari anggota
keluarga baik dari pihak suami ataupun istri yang hidup serumah/tidak serumah
menderita penyakit menular dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
Bila salah satu keluarga ada
yang riwayat kembar kemungkinan kehamilan bisa kembar. Gangguan pembekuan
darah.
(Mochtar, 1998 : 127-175)
d. Riwayat Kebidanan
1. Haid
Menarche pada wanita terjadi
saat pubertas yaitu usia 12 tahun
Lama haid 3-7 hari
Darah haid biasanya tidak
membeku dan banyaknya 50-80 cc, hari 1-3 darah banyak, encer, berwarna merah
dan hari ke-4 dan seterusnya warna merah kecoklatan.
Saat haid wanita mengeluh
sakit pinggang, merasa kurang nyaman, gelisah,buah dada agak nyeri karena
ketidakstabilan hormon
Hari pertama haid terakhir
(HPHT) untuk memperkirakan persalinan (Winkjosastro, 2007 : 103-104).
2. Riwayat Kebidanan Dulu
·
Riwayat
Kehamilan
Berapa
kalikah ibu hamil, sekarang putera yang ke berapa? untuk memperjelas apakah ibu
primipara atau multipara. Untuk ibu yang telah mempunyai anak ditanyakan keadaan
anaknya, apakah semua hidup/ada yang meninggal. Kapan menstruasi terakhir untuk memperkirakan usia
kehamilan dan waktu persalinan. Ditanyakan juga keadaan menstruasi yang dulu,
kapankah menarche terjadi pada ibu, waktu umur berapa, untuk mengetahui keadaan
alat kelamin dalam, normal atau tidak. Apakah kalau menstruasi terasa amat
sakit? berapa lama menstruasi, bagiman keluarnya? Biasanya berapa lama setelah
anak lahir mendapat menstruasi dan berapa banyak pengeluaran lochia?.
Ditanyakan apakah klien pernah abortus? jika pernah nerapa kali, kehamilan
berapa bulan dan apa sebabnya?. Ditanyakan tentang kehamilan yang dulu-dulu
pada ibu yang telah pernah hamil. Apakah kehamilannya yang dulu keadaannya
biasa sampai anak dilahirkan atau pernah mengalami kelainan yang misalnya, ibu
pernah mengeluarkan darah dalam kehamilan muda atau tua? Ibu pernah
bengkak-bengkak di kaki dan seluruh badan? Atau ibu pernah mengalami kekejangan
dan kelainan yang lain. Kelainan ini ditanyakan untuk membantu membuat ramalan
tentang kehamilan yang sekarang ini (Ibrahim, 1993 : 87-88).
·
Riwayat
Persalinan
-
Persalinan
baik/spontan/normal ditolong oleh bidan, dokter spesialis atau dukun, dengan
penyulit maupun tanpa penyulit.
-
Bayi
baru lahir tanpa kelainan bawaan, Apgar score 7-10, berat lahir 2500-4000 gram,
perdarahan normal kurang dari 500cc
-
Ditanyakan
tentang persalinan yang sudah-sudah. Apakah persalinan selalu terjadi dengan
lancar, biasa, tidak pernah mengganggu keadaan umum ibu? Atau ibu pernah
mengalami kelainan saat persalinan. Apakah perdarahan banyak, apakah placenta
sudah dilahirkan, apakah persalinan terjadi lebih dari 24 jam, apakah
persalinan yang dulu pernah ditolong dengan alat, bagaiman keadaan anak, apakah
lahir cukup bulan, bagian apa yang dilahirkan lebih dulu, apakah setelah lahir
anak langsung menangis.
(Ibrahim, 1993 : 88)
·
Riwayat
Nifas
Uterus mengecil pada minggu ke
2 post partum, lochea keluar yaitu lochea rubra hari 1-2, lochea sanguinolenta
3-6, lochea serosa 7-14, lochea alba lebih dari 14 hari
Ibu memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan
Masa nifas tanpa penyulit
Apakah masa nifas yang lalu
dalam keadaan normal atau tidak? Apakah ibu pernah panas sesudah melahirkan
anak? Apakah lochea berbau? Apakah laktasi lancar? Apakah puting susu pernah
lecet? mengeluarkan nanah? Apakah pengeluaran air susu cukup? (Ibrahim, 1993 :
88).
Tanyakan juga
·
Riwayat
KB
Kontrasepsi yang biasa
digunakan pada ibu pasca persalinan adalah suntikan, depo progesteron 3 bulan,
cylofem setiap bulan, pil KB, implant, AKDR, kontrasepsi mantap untuk jumlah
anak lebih dari 2 (Manuaba, 1998 : 439).
3. Riwayat kehamilan Sekarang
-
Pada
kehamilan trimester I sering ditemukan emesis ringan, tetapi hilang setelah kehamilan 4 bulan.
-
Memeriksakan
kehamilan secara teratur dengan frekuensi 1x dalam sebulan sampai usia
kehamilan 7 bulan, 2x dalam sebulan sampai usia kehamilan 9 bulan dan 1x
seminggu mulai kehamilan 9 bulan sampai melahirkan.
-
Ibu
mendapatkan imunisasi TT 2x dengan dosis 0,5 cc dengan interval minimal 4
minggu(jarak kehamilan lebih dari 3 tahun) tetapi apabila jarak kehamilan
kurang dari 3 tahu, berikan 1x saja.
-
Ibu
merasakan pergerakan anak pada usia kehamilan 20 minggu. Pengobatan yang
didapat tablet tambah darah minimal 90 tablet ditambah yodium dan vitamin.
Penyuluhan yang didapat antara
lain :
·
Gizi
tinggi protein dan kalori
·
Perawatan
payudara
·
Kebersihan
diri
·
Senam
hamil
·
Persiapan
persalinan dan keadaan darurat (menghadapi bila terjadi komplikasi)
·
Istirahat
cukup dan mengurangi kerja fisik yang berat
·
Perlunya
pemeriksaan kehamilan secara berkala
·
Tentang
pola hubungan seksual
·
Tanda
bahaya kehamilan
e. Pola Kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi
Kebutuhan
makanan sehari-hari ibu hamil dan tidak hamil
Kalori dan zat makanan
|
Tidak hamil
|
Hamil
|
Kalori
|
2000
|
2300
|
Protein
|
55 gr
|
65 gr
|
Kalsium
|
0,5 gr
|
1 gr
|
Zat Besi
|
12 gr
|
16 gr
|
Vitamin A
|
5000 iu
|
6000 iu
|
Vitamin D
|
400 iu
|
600 iu
|
Tiamin
|
0,8 mg
|
1 mg
|
Riboflavin
|
1,2 mg
|
1,3 mg
|
Niasin
|
13 mg
|
15 mg
|
Vitamin C
|
60 mg
|
90 mg
|
Cara pemenuhannya :
Trimester I : cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, air
Trimester II : jumlah karbohidrat dan protein tetap
Trimester III : karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur,
buah-buahan segar, kenaikan BB tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu.
2. Eliminasi
Trimester I : Frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing
tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.
Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali karena uterus
telah keluar dari rongga panggul
Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan
kepala ke PAP, BAB sering obstipasi karena hormon progesteron meningkat.(Persis
Mary Hamilton, 1995 : 84)
3. Istirahat dan tidur
Trimester I : Kebutuhan istirahat dan tidur sering terganggu
karena sering BAK
Trimester II : Kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi karena
masa ini tidak terjadi penekanan vesica urinaria oleh pembesaran uterus (BAK
normal).
Trimester III : Kebutuhan istirahat dan tidur agak terganggu
oleh karena adanya HIS (kontarksi uterus), penurunan bagian terendah janin ke
PAP yang menyebabkan sering BAK. BAB obstipasi karena peningkatan progesteron.
Jadwal istirahat perlu
diperhatikan karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk perkembangan dan pertumbuhan janin (Manuaba,
1998 : 110).
Istirahat dan tidur diperlukan
sekali bagi wanita hamil, karena wanita hamil daya tahannya turun, kesehatan
umumnya turun. Waktu
istirahat harus lebih lama sekitar 10-11 jam untuk wanita hamil. Istirahat
hendaknya diadakan pula pada waktu siang hari (Christina Ibrahim, 1993 : 168).
4. Personal Hygiene
Mandi setiap hari merangsang
sirkulasi, menyegarkan dan menghilangkan kotoran tubuh, dengan berhati-hati
agar tidak jatuh.
Pakaian disesuaikan dengan
perubahan kontur dan longgar sehingga tidak menyebabkan sesak nafas.
Kaos kaki yang ketat tidak
dianjurkan karena menghambat sirkulasi pada tungkai dan meningkatkan varikose
vena.
Perawatan gigi dilakukan lebih
awal, untuk mencegah karies. Berikan dorongan ibu untuk menyikat gigi dengan
teratur, melakukan floss antara gigi-gigi, membilas mulut dengan air setelah
makan atau minum, dan menggunakan pencuci mulut yang bersifat alkali/basa untuk
mangimbangi reaksi saliva yang bersifat asam selama hamil.
Perawatan payudara, selama
kehamilan payudar dipersiapkan untuk fungsinya yang unik dalam menghasilakn ASI
bagi bayi neonatus segera setelah lahir. Perawatan puting dengan pemutaran
sangat dianjurkan (Hamilton,1995: 82-83).
Kebersihan Vulva, penting karena ini merupakan pintu gerbang bagi
kelahiran anak. Bisa dilakukan dengan cara selalu menjaga kebersiahn vulva.
Cara cebok setelah BAK/BAB yaitu dari depan ke belakang.
Kebersihan kuku, tidak boleh
dilupakn karena dibawah kuku bisa tersembunyi kuman penyakit. Karena itu kuku
harus selalu bersih.
Kebersihan kulit dilakukan
denganmandi 2x sehari memakai sabun supaya bersih. Hal ini juga dapat
menyegarkan badan.
Kebersihan pakaian, wanita
hamil harus selalu ganti pakaian yang bersih, kalau dapat pagi dan sore,
lebih-lebih pakaian dalam seperti kutang dan celana (Ibrahim, 1993 : 159-160).
5. Aktivitas
Pekerjaan rumah tangga
(pekerjaan rutin) dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai kemampuan, dan makin
dikurangi dengan semakin tuanya kehamilan. Bagi waniat pekerja di luar rumah,
kehamilan bukanlah halangan untuk bekerja asalkan dikerjakan dengan pengertian
sedang hamil. Wanita karier yang hamil dapat cuti hamil selama 3 bulan (1 bulan
menjelang kelahiran dan 2 bulan setelah persalinan). Senam hamil dimulai pada
umur kehamilan sekitar 24-28 minggu dengan tujuan untuk mempersiapkan dan
melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal pada persalinan (Manuaba,
1998 : 136-141).
Wanita hamil boleh bekerja,
tetapi jangan terlampau berat, lakukan istirahat sebanyak mungkin dan tidur
yang cukup (Depkes RI, 1990 : 60).
Berjalan dipertimbangkan
sebagai olahraga yang ideal bagi wanita hamil. Olahraga betuk lain tergantung
pada derajat keletihan dan kram otot yang menyertai. Berdiri lama dengan tidak
menggerakkan tungkai akan menyebabkan pingsan. Menaiki anak tangga dan kursi
adalah berbahaya karena bisa menyebabkan jatuh (Hamilton, 1995 : 84).
Wanita yang sedang hamil boleh
bekerja tetapi sifatnya tidak melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan.
Misalnya pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan
mengangkat air dan lain-lain yang berat. Pekerjaan dinas misalnya guru, pegawai
kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya mengganggu kehamilan lebih
baik dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, dipercetakkan yang
mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungan (Ibrahim, 1993 :
167).
6. Rekreasi
Wanita hamil bisa pula
berjalan-jalan di waktu sore apabila cuaca baik. Selain untuk menggerakkan otot
juga untuk memperoleh udara yang segar sekaligus mendapat rekreasi. Wanita
hamil juga bisa melihat pemandangan yang indah dan hal-hal yang menyenangkan (Ibrahim,
1993 : 163).
Tempat hiburan yang terlalu
ramai, sesak dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh
pingsan (Mochtar, 1998 : 61).
7. Riwayat ketergantungan
Wanita yang terlalu banyak
merokok dapat melahirkan anak yang kecil/mudah mengalami abortus dan partus
prematurus. Maka dari itu sebaiknya wanita hamil dilarang merokok
(Winkjosastro, 2007 :162).
Merokok, minum alkohol dan
kecanduan narkotik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin serta
menimbulkan kelainan dengan BB rendah, bahkan cacat/kelainan pertumbuhan dan
perkembangan mental (Manuaba, 1998 : 140).
8. Latar belakang sosial budaya
Pantang diet hamil sebaiknya
tidak dilakukan karena kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi. Nilai
gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya berat badan sekitar 6,5-15 kg selama
hamil (Manuaba, 1998 : 136).
Adat istiadat, tradisi dan
kebudayaan merupakan lingkungan yang berpengaruh terhadap kehamilan. Oleh
karena itu psikologi mengenai kehamilan banyak diwarnai kepercayaan dan
keyakinan tradisional daerah masing-masing. Peraturan-peraturan sosial yang
dikembangkan manusia sendiri kerap kali bertentangan dengan hukum biologos
kodrati. Misalnya beranak banyak adalah pertanda dari rejeki serta kesuburan
dan positif sifatnya. Namun dipandang dari segi ekonomis banyak anak merupakan
beban ekonomis yang berat dan pemborosan , karena itu harus dicegah/dibatasi (Kartini
kartono II,1 : 91-92).
Sesuai adat jawa biasanya
wanita hamil 3 bulan dan 7 bulan diadakan upacara kenduri agar wanita hamil
terjamin keselamatannya.
9. Keadaan psikososial dan spiritual
Trimester ketiga ditandai
dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8
mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika bayi membesar dan
ketidaknyamanan bertambah. Sekitar 2 minggu sebelum kelahiran, sebagian wanita
mulai mengalami perasaan senang. Reaksi calon ibu terhadap persalinan
tergantung pada persiapannya dan persepsinya terhadap kehamilan (Hamilton, 1995
: 63).
Faktor yang mempengaruhi
bagaimana mengatasi kritis dalam kehamilan adalah persepsi terhadap peristiwa
kehamilan, dukungan situasional(dukungan ini merupakan orang-orang dan
sumber-sumber yang tersedia untuk memberikan dukungan, bantuan dan perawatan.
Dalam hal ini bisa keluarga atau penggantinya) dan mekanisme coping (Ketrampilan
/ kekuatan seseorang untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stress)
(Hamilton, 1995 : 60).
Keadaan jiwa ibu yang sedang
hamil mempengaruhi jiwa individu yang dikandungnya. Ketenangan rohani,
kehidupan yang bahagia, ketentraman, kehidupan yang damai, harmonis, serta
menyenangkan sangat dibutuhkan wanita hamil. Suami harus betul-betul mengerti,
menerima dan memberi bantuan moril yang sebesar-besarnya demi kebahagiaan
keluarga. Kadang-kadang wanita hamil merasa takut dan khawatir. Kewajiban
keluarga adalah membesarkan hati ibu, bila ia mengeluarkan isi hatinya tentang
apa yang dikhawatirkan. Wanita ini ditenangkan dengan menunjukkan bahwa hampir
semua kelahiran anak selamat karena melahirkan adalah hal normal. Kebiasaan ibu
dalam menjalankan perintah agama mempunyai pengaruh yang besar tehadap mental
ibu (Ibrahim, 1993 : 172-173).
10. Kehidupan seksual
Banyak wanita hamil mengalami
peningkatan tekanan seksual selama kehamilan. Hal ini disebabkan sebagian oleh
peningkatan kongesti darah pada vulva dan peningkatan kesadaran tentang peran
seksual mereka. Kecuali terdapat riwayat adanya aborsi spontan berulang, tidak
ada alasan untuk membatasi hubungan seksual. Frekuensi intensitas, posisi untuk
kegiatan seksual memerlukan penyesuaian bagi wanita hamil karena perubahan
postur tubuhnya (Hamilton,
1995 : 83).
Hamil bukan halangan untuk
melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk dihentiakn bila :
terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas,
terjadi perdarahan saat hubungan seksual, terdapat pengeluaran cairan yang
mendadak, hentikan hubungan seksual sekitar 2 minggu menjelang persalinan pada
mereka yang mengalami keguguran,persalinan prematur, kematian dalam kandungan (Manuaba,
1998 : 139).
Riwayat abortus sebelum
kehamilan sekarang, koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Umumnya coitus
diperbolehkan selama kehamilan tetapi harus hati-hati. Pada akhir kehamilan,
jika kepala sudah masuk panggul, coitus sebaiknya dihentikan karena menimbulkan
rasa sakit dan perdarahan (Winkjosastro, 2007 : 160).
Membatasi hubungan seksual
untuk mencegah abortus dan partus prematurus adalah kebiasaan yang tidak
menguntungkan. Oleh karena itu dianjurkan memakai kondom agar semen (mengandung
prostaglandin) tidak merangsang kontraksi uterus (Saifuddin, 2001 : 98).
Boleh melakukan coitus pada
kehamialn 3-8 ½ bulan dengan syarat harus hati-hati dan jangan terlalu sering,
untuk mencegah infeksi dan gerakan-gerakan yang dapat mengganggu uterus. usia
kehamilan 8 ½ - 10 bulan coitus tidak
boleh dilakukan karena persalinan sudah dekat, dikhawatirkan ketuban pecah dini
(Ibrahim, 1993 : 171).
2. Data Obyektif (Pemeriksaan)
Pemeriksaan
Umum
a. Keadaan umum : baik, kesadaran
komposmentis
Pada saat ini diperhatikan
pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan. Apakah
cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kifosis, skoliosis, atau berjalan
pincang dan sebagainya (Pusdiknakes, 1993 : 69).
Bagaimana keadaan umum :
keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran (Sastrawinata, 1983 : 158).
Pada periksa pandang dilihat
kemungkinan dengan kesempitan atau kelainan panggul misalnya : Pasien sangat
pendek, berjalan pincang, terdapat kelainan punggung seperti kifosis,
skoliosis, lordosis dan belah ketupat michaelis tidak simetri (Pusdiknakes, 1993 : 78).
b. Tanda-Tanda Vital
-
Tekanan
Darah
Tekanan darah dikatakan tinggi
bila lebih dari 140/90 mmhg. Adanya kenaikan sistole > 30 mmhg dan diastolik
15 mmhg, perlu diwaspadai adanya pre eklampsi (Depkes RI, 1994 : 11).
Batas tekanan darah yang
memerlukan kewaspadaan 130/90 mmhg (Winkjosastro, 2007 : 160).
Desakan darah yang normal
rata-rata pada wanita hamil yang berumur 20 tahun 120/76 mmhg, antara 20-30
tahun 110/70 mmhg. Bila dalam pemeriksaan terdapat desakan darah 130/80 mmhg ke
atas maka penderita harus mendapat pengawasan (Ibrahim, 1993 : 94).
-
Nadi
Nadi yang normal adalah
sekitar 80x/menit. Bila nadi
lebih dari 120x/menit, maka hal ini menunjukkan adanya kelainan (Depkes RI,
1994 : 11).
-
Pernapasan
Sesak nafas ditandai oleh frekuensi
pernapasan yang meningkat dan kesulitan bernafas serta rasa lelah, bila hal ini
timbul setelah melakukan kerja fisik(Berjalan, tugas sehari-hari) maka kemungkinan
terdapat penyakit jantung (Depkes RI, 1994 : 11).
-
Suhu
Normal 35,5- 37,5 C jika lebih
dari 37,5 C dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan (Depkes RI, 1994 : 11).
c. Tinggi badan, berat badan
sebelumnya/sekarang, LILA
·
Tinggi
Badan
Ibu hamil dengan tinggi badan
kurang dari rata-rata(diperkirakan kurang dari 145 cm) kemungkinan panggulnya
sempit (Depkes RI, 1994 : 10).
·
Berat
Badan
Selama kehamilan trimster II
dan III pertambahan berat badan sekitar 0,5 kg perminggu. Pertambahan lebih dari 0,5 kg perminggu pada
trimester III harus diwaspadai kemungkinan mengalami pre eklampsia. Hingga
akhir kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg (Pusdiknakes, 1993
: 67).
Berat badan selama hamil harus meningkat. Pertambahan berat badan selama
hamil rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila dikaitkan dengan umur kehamilan,
kenaikan berat badan selam hamil muda sekitar 1 kg dan tiap-tiap semester (II
dan III) masing-masing 5 kg. Akhir kehamilan pertambahan berta badan total 9-12
kg. Bila kenaikan berat badan terdapat kenaikan berlebihan, perlu dipikirkan
resiko (bengkak, kehamilan kembar, hidramnion, anak besar) (Depkes RI, 1994 :
10).
·
LILA (Lingkar Lengan Atas)
Lila kurang dari 23,5 cm
merupakan indikator kuat untuk status gizi lbu kurang atau buruk. Sehingga dia
beresiko untuk melahirkan BBLR. Bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan,
petugas dapat memotivasi ibu agar lebih memperhatikan kesehatannya, jumlah dan
kualitas makanannya (Depkes RI ,1994 : 10).
d. Kepala
-
Rambut
dan kulit kepala
Rambut hitam, lurus, mudah
rontok/tidak, mudah dicabut/tidak, kebersihan rambut dan kulit kepala (Pusdiknakes,
1993 : 69).
-
Muka
Pada muka didapatkan
hiperpigmentasi yang disebut closma gravidarum, disebabkan karena hormon MSH
(Melanophone Stimulating Hormone) yang meningkat/tidak, muka pucat/tidak dan
kelihatan sembab/tidak (Sastrawinata, 1983 : 159).
-
Mata
Sklera putih, konjunctiva
merah muda, fungsi penglihatan baik, kantong mata sembab/tidak (Pusdiknakes, 1993 : 63).
-
Hidung
Sekret
ada/tidak, polip ada/tidak, fungsi penciuman baik
-
Telinga
Normal, tidak ada serumen yang
berlebihan dan berbau, bentuk simetris.
-
Mulut
Adakah sariawan, bagaiman
kebersihannya. Dalam kehamilan sering timbul stomatitia dan gingivitis yang
menyebabkan mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut agar selalu bersih
(Winkjosastro, 2007 : 495).
-
Gigi
Adakah karies/keropos yang
menandakan ibu kekurangan kalsium. Saaat hamil sering terjadi karies yang berkaitan dengan emesis, hiper
emesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi bisa menjadi sumber penyakit (Manuaba,
1998 : 140).
e. Leher
Adakah bendungan vena
jugularis, adakah pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe (Sastrawinata,
1983 : 160).
f. Dada
·
Paru-paru
Auskultasi respirasi normal,
tidak ada whezing, tidak ada ronchi. Perkusi pada paru-paru orang normal adalah
resonan yang terdengar adalah dug....dug...dug....
· Jantung
Posisi jantung sebagian kecil
di kanan dan sebagian besar di kiri, dasar/basis berada di bagian atas,
sedangakn apeks berada di baguan bawah. Bunyi jantung S1 (Dup- Lup) berada di
mid clavicula ICS 3-4 Sedangkan S2 (Lup-Dup) berada di mid clavicula ICS 2-3
· Payudara
Primigravida mammae tampak
tegak dan tegang. Adakah hiperpegmentasi pada areola mammae dan papila, adakah
tonjolan/tidak. Apakah colostrum sudah keluar/belum
(Sastrawinata,1983 : 160)
Payudara membesar dan tegang
akibat hormon somatotropin, estrogen dan progesteron. Estrogen mengakibatkan
hipertropi sistem saluran. Progesteron mengakibatkan menambah sel-sel asinus
pada mammae. Somatotropin mengakibatkan mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus
dan menimbulkan perubahn dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan casein,
lactalbumin dan lactoglobulin. Dibawah pengaruh progesteron dan somatotropin
terbentuk lemak disekitar kelompok alveolus sehingga mammae membesar, papila
mammae membesar, lebih tegak dan lebih hitam (termasuk areola mammae) karena
hiperpigmentasi. Hamil 12 minggu ke atas keluar kolostrum yang berasal dari
kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi (Winkjosastro, 2007 : 95).
g. Abdoment (perut)
Perut membesar selama
kehamilan karena pengaruh estrogen dan progesteron yang meningkat menyebabkan
hipertrofi otot polos uterus, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi
higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehimgga uterus dapat mengikuti
pertumbuhan janin (Winkjosastro, 2007 : 89).
Linea Alba menjadi lebih
hitam(= linea grisea). Terjadi pengaruh hormon kortikosteroid placenta yang
merangsang MSH sehingga terjadi peningkatan. Sering dijumpai kulit perut
seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan
disebut striae lividae. Setelah partus striae lividae berubah warnanya menjadi
putih disebut striae albican (Winkjosastro, 2007 : 97-98).
h. Genetalia
Apakah vulva kelihatan
membengkak, kebiruan, ada varises, tidak keluar darah pervaginam, divulva tidak
ada condiloma dan vulva bersih (Ibrahim, 1983 : 119).
Adanya hipervascularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak kebiruan (lividae) yang
disebut tanda chadwick. Akibat
kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi
servik menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan ekskresi lebih banyak. Pada wanita hamil sering mengeluh
mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Keadaan ini dalam batas tertentu
masih merupakan keadaan fisiologis (Winkjosastro, 2007 : 94-95)
i.
Ekstremitas
Simetri s/ tidak, untuk mengetahui
reflek patella, ada oedema pada pretibia / tidak, punggung kaki dan jari tangan,
apakah ada varises / tidak (Sastrawinata, 1983 : 160).
Pemeriksaan
Khusus
a. Palpasi (Periksa Raba)
·
TFU
Mc Donald
Hubangan
antara TFU (Tinggi Fundus Uteri) dan tuanya kehamilan : TFU (dalam cm)/3,5 cm =
Tuanya kehamilan (dalam bulan). Contoh TFU 33 cm, maka usia kehamilan 9 bulan
(Sastrawinata, 1983 : 163-164).
TBJ (Tafsiran
Berat Janin)
Dapat
dihitung dengan rumus Johnson-Tausak yaitu (Tinggi Fundus Uteri dalam cm – 12)
x 155 = taksiran berat janin (TBJ) (Depkes RI, 1992 : 92).
Menurut
Spiegelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis maka
diperoleh tabel :
22-28 minggu
|
24-25 cm di atas simfisis
|
28 minggu
|
26,7 cm di atas simfisis
|
30 minggu
|
29,5-30 cm di atas simfisis
|
32 minggu
|
29,5-30 cm di atas simfisis
|
34 mingggu
|
31 cm di atas simfisis
|
36 minggu
|
32 cm di atas simfisis
|
38 minggu
|
33 cm di atas simfisis
|
40 minggu
|
37,7 cm di atas simfisis
|
( Mochtar, 1998 : 56)
·
Pemeriksaan
Leopold
Leopold I
Menentukan
tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di fundus uteri.
Akhir Bulan
|
Tinggi Fundus
Uteri
|
7
|
2-3 jari di atas
pusat
|
8
|
Pertengahan
pusat- proc. xypoideus
|
9
|
3 jari di bawah
px atau setinggi px
|
10
|
sama denga
kehamilan 8 bulan
|
(Mochtar,
1998 : 52)
Jika teraba
bagian tidak melenting, dapat digoyangkan, lunak maka itu adalah bokong. Dan
jika teraba bagian melenting, bundar,keras, tidak dapat digoyangkan maka adalah
bagian kepala.
Leopold II
Menetapkan
bagian yang terletak di bagian samping/menetukan letak punggung. Letak membujur
dapat ditetapkan punggung anak yang teraba bagian keras dan memanjang seperti
papan dan sisi yang berlawanan teraba bagian kecil janin. Pada letak lintang
dapat ditetapkan di mana kepala janin. Normal : Teraba punggung di sebelah
kanan/kiri
Leopold III
Menetapkan
bagian apa yang terdapat di atas simfisis pubis. Untuk mengetahui bagian
terendah janin. Kepala akan teraba bulat, keras, dan melenting sedangkan bokong
teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan
kosong. Normal teraba kepala, bagian yang bulat dan melenting.
Leopold IV
Menetapkan
bagian terendah janin sudah masuk PAP/belum. Bila konvergen berarti kepala
belum masuk PAP. Bila divergen berarti bagian depan sudah masuk PAP. Bila
sejajar berarti separuh bagian depan sudah masuk PAP
(Manuaba,
1998 : 135-136)
Variasi dari
leopold I = Pemeriksaan Knebel
Menentukan
letak kepala/bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan yang lain di atas
simfisis.
Variasi
Leopold II = Pemeriksaan Buddin
Menentukan
letak punggung dengan satu tangan menekan fundus
Variasi
Leopold II = Pemeriksaan Ahfeld
Menentukan
letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut
(Mochtar,
1998 : 53-54)
b. Auskultasi
Dilakukan dengan funandokop
dan baru dapat dilakukan pada akhir bulan V, punctum maksimum pada presentasi
biasa(letak kepala), tempat ini di kiri/kanan bawah pusat. Cara menghitung
dihitung 5 detik 3x kemudian hasilnya dikali 4 (Sastrawinata, 1983 : 68).
Mendengarkan denyut jantung
janin meliputu frekuensi dan keteraturannya. DJJ dihitung dengan cara 5 detik
pertama, interval 5 detik, dilanjutkan menghitung 5 detik kedua interval 5
detik, dilanjutkan 5 detik ke tiga. Jumlah perhitungan selama 3x setiap kali
dikalikan 4, sehingga DJJ selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah DJJ normal
antara 120-140x/menit (Manuaba, 1998 : 136).
c. Perkusi
Reflek
Patella
Normal : Tungkai bawah akan
bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat,
maka hal ini mungkin merupakan tanda pre eklampsi (Depkes RI, 2000 : 20).
Bila reflek patella negatif
kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1 (Depkes RI, 1992 : 68).
d. Pemeriksaan panggul luar dan dalam
Ă Panggul Luar
-
Distansia
Spinarum : jarak antara kedua spina iliaca anterior superior sinistra dan
dekstra. Normal 24-26 cm
-
Distansia
Cristarum : Jarak terpanjang antara crista iliaca sinistra dan dekstra.
Normal
28-30 cm
-
Distansia
Obliqua Eksterna : Jarak antara spina iliaca posterior dekstra dan spina iliaca
posterior sinistra
-
Distansia
interteronchanterika : Jarak antara kedua trochanter mayor
-
Konjugata
eksterna (Boudeloque) : Jarak antara bagian atas simfisis ke proccessus
spinosus lumbal 5. Normal 18-20 cm
-
Distansia
tuberum : Jarak antara tuber Ischii Kanan dan kiri. Normal sekitar 10,5 cm
-
Lingkar
Panggul : 80-90 cm
Ă Panggul Dalam
-
Keadaan
panggul sangat penting terutama pada primi gravidarum karena panggulnya belum
pernah diuji dalam persalinan, tanda yang menimbulkan panggul sempit pada
primigravida adalah kepala belum turun pada bulan terakhir, terdapat kelaian
letak pada hamil tua (Sastrawinata, 1983 : 173).
-
Yang
diperiksa adalah : Konjugata Diagonalis, Apakah linea inominata teraba
seluruhnya/sebagian, Apakh spina ischiadika menonjol, keadaan arcus pubis.
-
Bila
promontorium teraba pada pemeriksaan dalam berarti ada kesempitan panggul.
-
Normal
Linea inominata tidak teraba dalam pemeriksaan dalam, bila teraba
sebagian/keseluruhan berarti ada kesempitan panggul.
-
Spina
ischiadika normal tidak menonjol ke dalam. Bila menonjol berarti ada kesempitan panggul.
-
Sudut
arcus pubis > 90 , bila kurang
berarti ada kesempitan panggul (Winkjosastro, 2007 : 642-643).
e. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
-
Darah
Pemeriksaan darah (hb) minimal
dilakukan 2x selama hamil, yaitu pad atrimester I dan III. Hasil pemeriksaan
dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
Hb 11 gr %
|
tidak anemia
|
9-10 gr %
|
anemia ringan
|
7-8 gr %
|
anemia sedang
|
< 7 gr %
|
anemia berat
|
(Manuaba, 1998 : 30)
Batas terendah untuk kadar Hb
dalam kehamilan adalah 10 gr/100 ml. Wanita yang memiliki Hb kurang dari 10
gr/1ooml baru disebut anemia dalam kehamilan. Wanita dengan Hb antara 10-12
gr/100ml tidak dianggap patologik, tetapi anemia fisiologik atau psedoanemia
(Winkjosastro, 2007 : 450).
-
Pemeriksaan
urine
Protein dalam urine
Untuk mengetahui adatidaknya
protein dalam urine. Pemeriksaan dilakukan pada kunjungan pertama dan pada
setiap kunjungan pada akhir trimester II sampai trimester III kehamilan.
Hasilnya :
Negatif (-)
|
Urine tidak keruh
|
Positif 2 (++)
|
Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus
|
Positif 3 (+++)
|
Urine lebih keruh dan ada endapan yang lebih jelas terlihat
|
Positif 4 (++++)
|
Urine sangat keruh dan disertai endapan menggumpal
|
(Depkes RI, 1992 : 80-81)
Gula dalam urine
Untuk memeriksa kadar gula dalam urine.
Hasilnya :
Negatif (-)
|
Warna biru sedikit kehijau-hijauan dan sedikit keruh
|
Positif 1 (+)
|
Hijau kekuning-kuningan dan agak keruh
|
Positif 2 (++)
|
Kuning keruh
|
Positif 3 (+++)
|
Jingga keruh
|
Positif 4 (++++)
|
Merah keruh
|
(Depkes RI , 1992 : 81)
Bila ada glukosa dalam urine
maka harus dianggap sebagi gejala diabetes mellitus, kecuali kalau dapat
dibuktikan hal-hal lain penyebabnya (Winkjosastro, 2007)
-
Pemeriksaan
radiologi bila diperlukan
USG untuk mengetahui diameter
biparietal, gerakan janin, ketuban, TBJ dan tafsiran kehamilan (Ibrahim, 1993 :
109).
f. Terapi yang didapat
Ibu harus minum tablet tambah
darah minimal 90 tablet selama kehamilan walaupun ibu merasa sehat (Depkes RI,
2000 : 26).
G. Diagnosa dan Masalah
Setelah data subyektif dan
data obyektif terkumpul, langkah selanjutnya adalah analisa data untuk
merumuskan diagnosa dan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mencari hubungan antara data/factor yang
satu dengan lainnya untuk mencari sebab dan akibat
2. Menentukan masalah dan apa masalah
utamanya
3. Menentukan penyebab utamanya
4. Menentukan tingkat resiko masalah
Hasil analisa ini merupakan
langkah awal dari penentuan perumusan masalah untuk menetapkan diagnosa
kebidanan yang meliputi :
·
G
(kehamilan ke .....), P (Jumlah anak) yang terdiri dari Aterm, Preterm, Imatur,
Hidup
·
Primi.multipara
·
Tuanya
kehamilan
·
Anak
hidup/mati
·
Anak
tunggal/kembar
·
Latar
anak, situs bujur/lintang, habitus fleksi/defleksi, posisi puka/puki,
presentasi kepala/bokong
·
Anak
intra uterine/ekstra uterine
·
Keadaan
jalan lahir
·
Keadaan
umum penderita dengan masalah keluhan utama
(Sastrawinata,
1983 : 176)
Dalam asuhan kebidanan pada
ibu primigravida trimester III maka
diagnosa kebidanan yang muncul adalah : Primigravida, hamil 28-40 minggu,
tunggal/ganda, intra uterine, hidup, situs bujur/lintang, habitus
fleksi/defleksi, posisi punggung puka/puki, presentasi kepala, jalan lahir
baik, keadaan ibu dan janin baik. Kemungkinan masalah yang terjadi pada trimester III antara lain :
1. Sering kencing sehubungan dengan tekanan pada
vesica urinaria oleh bagian terendah janin
2. Nyeri pada kaki karena adanya varises
3. Nyeri pinggang karena spasme otot-otot
pinggang akibat lordose yang berlebihan dan pembesaran uterus
4. Obstipasi sehubungan dengan penekanan
bagian terendah janin dan kurangnya gerak/aktivitas
5. Mudah kram sehubungan dengan kelelahan dan
pembesaran uterus
6. Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran
uterus mendesak diafragma
7. Oedema sehubungan dengan penekanan uterus
yang membesar pada vena femoralis
8. Kurangnya pengetahuan mengenai persiapan
persalinan sehubungan dengan kurang pengalaman dan kesalahan interprestasi
informasi
Prognosa : Baik
H. Perencanaan
Berdasarkan diagnosa yang
ditegakkan, bidan menyusun rencana kegiatannya mencakup tujuan dan
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam melakukan intervensi untuk
memecahkan masalah klien. Di dalam rencana kegiatan yang disusun termasuk
rencana evaluasi. Langkah penyusunan tujuan rencana kegiatan adalah sebagai
berikut :
·
Menentukan
tujuan tindakan yang akan dilakukan, dalam tujuan tersebut dikemukakan sasaran
dan hasil yang akan dicapai.
·
Menentukan
langkah-langkah tindakan sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan dicapai,
menyambut kegiatan mandiri, kolaborasi/rujukan.
·
Menentukan
kriteria evaluasi dan keberhasilan, kriteria dan hasil tindakan perlu
ditentukan untuk mengukur keberhasilan dari pelaksanaan asuhan yang dilakukan.
1. Diagnosa/masalah :Primigravida trimester
III, , tunggal/ganda, hidup, intra uterine, situs bujur/lintang, habitus
fleksi/defleksi, posisi punggung puka/puki, presentasi kepala, jalan lahir
baik, keadaan ibu dan janin baik.
Tujuan dan
Kriteria : ibu dan janin sejahtera. Dengan kriteria sejahtera : Untuk ibu :
Keadaan umum ibu baik, kesadaran komposmentis, tanda-tanda vital tensi :
90/60-140/90 mmHg, nadi 70-95x/menit, suhu : 36,1-37,6 C, pernapasan :
16-24x/menit. Hasil laboratorium : Hb > 10,5 gr % , protein urine (-),
reduksi urine (-).
Untuk janin DJJ
120-160x/menit, intensitas kuat, ritme teratur.
Intervensi
:
a. Lakukan pendekatan pada klien
R/ Tercipta rasa percaya
antara pasien dan bidan sehingga pasien koorperatif
b. Jelaskan pada ibu mengenai kondisi
kehamilannya
R/
Mengurangi kecemasan ibu terhadap diri dan janinnya
c. Jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya
kehamilan agar ibu mencari pertolongan pada petugas kesehatan jika hal itu
terjadi. Tanda-tanda bahaya itu meliputi : Perdarahan pervaginam, Sakit kepala
yang hebat, Gangguan penglihatan, Bengkak pada muka dan tangan, Nyeri Abdomen
yang hebat, Pergerakan janin tidak seperti biasanya
R/ Ibu mengerti dan siap untuk
segera mencari pertolongan ke petugas kesehatan dan mencegah penyulit
kehamilan.
d. Bantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan
kelahiran dan kemungkinan keadaan
R/ Kerja sama dengan ibu dan
keluarga untuk mengidentifikasi kebutuhan yang harus dipersiapkan untuk
mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat.
e. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda
persalinan : His semakin kuat dan teratur/mules semakin kuat, keluar lensir
bercampur darah dari jalan lahir, Keluar cairan yang banyak dengan tiba-tiba
dari jalan lahir
R/ Ibu mengerti dan siap untuk
mengambil keputusan kapan dan tempat bersalin
f. Beritahu ibu untuk merawat kehamilan
R/ Ibu dan janin sehat/sejahtera
g. Konseling pada ibu tentang gizi, latihan
perubahan fisiologis, kebersihan dan perawatan payudara
R/ Untuk meningkatkan pengetahuan ibu sehingga
kesejahteraan ibu dan janin tercapai dan untuk mencegah terjadinya komplikasi
h. Anjurkan pada ibu untuk periksa ulang 1
minggu lagi
R/ Memantau keadaan ibu dan
janin
i.
Motivasi
ibu untuk tetap melaksanakan senam hamil
R/ Senam hamil akan memperkuat
daerah pelvis dan menghindari longgarnya/regangnya ligamen yang berlebihan
j.
Anjurkan
pada ibu untuk menghindari kelelahan/aktivitas yang terlalu berat
R/ Aktivitas yang terlalu berat
akan meningkatkan penggunaan energi dalam jaringan sehingga suplai O2 ke
jaringan berkurang dan dapat mengakibatkan nyeri bertambah
2. Diagnosa/masalah : Sering Kencing
Tujuan dan
kriteria : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologi pada kehamilan
trimester III . Dengan kriteria ibu pada malam hari tidak sering bangun karena
ingin BAK, kebutuhan cairan terpenuhi, infeksi saluran kencing tidak terjadi.
Intervensi
:
a. Jelaskan pada ibu bahwa sering kencing
pada kehamilan trimester III adalah fisiologis. Yang disebabkan penekanan
vesika urinaria/kandung kencing oleh bagian terendah janin
R/ Mengurangi kecemasan ibu dan ibu dapat
memahami alasan fisiologis
b. Berikan informasi mengenai perlunya
masukan cairan 6-8 gelas/hari
R/ Mempertahankan tingkat
kebutuhan cairan dan perfusi ginjal
c. Anjurkan pada ibu untuk mengurangi minum
2-3 jam sebelum tidur
R/Metabolisme air diginjal
sekitar 3 jam setelah minum terakhir
d. Anjurkan ibu untuk tidak menahan BAK
R/ Menahan BAK akan menimbulkan
rasa sakit dan penuhnya kandung kencing akan mengganggu turunnya bagian
terendah janin
e. Ajarkan ibu untuk personal hygiene yang
benar (cara cebok) setiap selesai BAK dan ganti celana dalam jika basah dan
lembab
R/ Menjaga kebersihan alat
kelamin dan terhindar dari infeksi. (Doenges, 2001 : 96)
3. Diagnosa/masalah : Nyeri pada kaki karena adanya varises
Tujuan dan
Kriteria : Ibu mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada
kehamilan. Dengan kriteria : keluhan nyeri kaki berkurang, ibu memahami bahwa
hal itu fisiologis, bendungan vena pada kaki tidak bertambah besar
Intervensi :
a. Jelaskan pada ibu bahwa varises yang
timbul pada kehamilan trimester III adalah hal yang fisiologis terutama bagi
orang yang mempunyai bakat varises.
R/ Mengurangi kecemasan pada ibu
dan ibu bisa beradaptasi terhadap perubahan tersebut
b. Ajarkan pada ibu tentang upaya mengurangi
rasa nyeri karena adanya varises.
-
Tidak
duduk/berdiri terlalu lama
R/
Berdiri/duduk terlalu lama menyebabkan tekanan ke bawah semakin kuat sehingga
peredaran darah menjadi tidak lancar dan mempermudah terjadinya bendungan pada
vena
-
Menghindari
ikatan/pakaian yang sempit dan menekan
R/
Pakaian yang sempit dan menekan akan menahan pembuluh darah sehingga aliran
balik ke vena cava inferior terganggu dan varises bertambah besar
-
Menaikkan/meninggikan
kaki saat istirahat secara periodik
R/
Untuk memperlancar peredaran darah balik
-
Mengenakan
penopang abdominal/tali pengikat
R/
Untukmengurangi tahanan pada vena panggul
-
Tidak
menyilangkan kaki bila duduk
R/
Peredaran darah bisa terhambat / terbendung
4. Diagnosa/masalah : Nyeri Pinggang
Tujuan dan
Kriteria : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologi pada kehamilan
trimester III . Dengan kriteria nyeri pinggang berkurang dan aktivitas
sehari-hari tidak terganggu
Intervensi
:
a. Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang
tersebut adalah fisiologis dan sering terjadi pada bumil trimester III.
Penyebabnya adalah spasme otot-otot pinggang akibat lordose yang berlebihan dan
pembesaran uterus
R/ Mengurangi kecemasan ibu
dan ibu bisa beradaptasi dengan perubahan fisiologis tersebut
b. Jelaskan pada ibu tentang body mekanik
R/ Untuk menghindari
ketegangan otot sehingga nyeri pinggang berkurang
c. Ajarkan pada ibu tentang upaya mengurangi
nyeri pinggang antara lain :
- Tidak memakai sandal/sepatu hak tinggi
R/ Sepatu/sandal hak tinggi itu
akan menambah sikap tubuh menjadi hiperlordose dan spasme otot-otot pinggang
sehingga nyeri pinggang bertambah
-
Memakai
korset
R/ Korset dapat menyangga uterus
dan mengurangi rasa nyeri pinggang dan tarikan pada ligamen rotundum
-
Memberikan
kompres hangat pada punggung bila nyeri timbul/mandi air hangat
R/ Kompres hangat akan
meningkatkan vaskularisasi di daerah pinggang sehingga spasme otot berkurang
dan rasa nyeri akan berkurang
-
Memijat/mengurut
pinggang bila nyeri timbul
R/ Pijatan/ urutan pinggang
dapat meningkatkan relaksasi di daerah pinggang
(Doenges, 2001 : 90)
5. Diagnosa/masalah :Obstipasi
Tujuan dan Kriteria : Ibu
mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis pada kehamilan trimester III.
Dengan kriteria : Ibu bisa BAB secara rutin setiap hari dan kebutuhan nutrisi
terpenuhi.
Intervensi
:
a. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tinggi
serat (sayur dan buah-buahan)
R/ makanan tinggi serat
menjadikan feses tidak terlalu padat/keras sehingga mempermudah pengeluaran
feses
b. Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu
gelas tiap bangun pagi
R/ Minum air hangat akan
merangsang peristaltik usus sehingga dapat merangsang pengosongan kolon lebih
cepat
c. Anjurkan untuk jalan-jalan/senam ringan
R/ Olahraga dapat memperlancar
peredaran darah sehingga semua sistem tubuh dapat berjalan lancar termasuk
sistem pencernaan
d. Anjurkan ibu untuk membiasakan pola BAB
secara teratur
R/ Kebiasaan berperan besar
dalam menentukan waktu defekasi, tidak mengulur waktu defekasi dapat
menghindari penumpukan feses/keras. (Doenges, 2001 : 68)
6. Diagnosa/masalah :Mudah Kram
Tujuan dan Kriteria : Ibu
mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis pada kehamilan trimester III dan
sirkulasi ekstermitas bawah, lancar. Dengan kriteria : kram pada kaki berkurang
dan aktifitas sehari-hari tidak
terganggu
Intervensi
:
a. Menganjurkan ibu untuk senam hamil secara
teratur
R/ Senam hamil akan
memperlancar peredaran darah, suplai 02 ke jaringan sel tercukupi
b. Menganjurkan pada ibu untuk menghangatkan
kaki dan betis dengan masasse
R/ Sirkulasi
darah ke jaringa lancar
c. Anjurkan ibu untuk tidak duduk/berdiri
terlalu lama
R/Mengurangi penekanan yang
lama pada kaki, sehingga aliran darah dapat lancar
d. Anjurkan ibu untuk menghindari aktifitas
yang berat dan cukup istirahat
R/
Otot-otot dapat relaksasi dan sirkulasi darah bisa lancar
7. Diagnosa/masalah: Sesak Nafas
Tujuan : Sesak nafas berkurang dan teratasi
Kriteria : - ibu tidak mengeluh sesak nafas
- ibu terlihat
nyaman dan tidak ngos-ngosan
Intervensi :
a. Jelaskan penyebab sesak nafas
pada ibu
R/ Ibu tidak merasa takut dan cemas
b. Anjurkan ibu untuk makan sedikit demi sedikit
R/ Makan berlebihan akan menyebabkan
lambung makin teregang sehingga mendesak paru-paru
c. Anjurkan dan ajarkan pada ibu
untuk menarik kedua tangan ke atas kepala saat tidur.
R/ Memberi ruangan yang lebih luas untuk paru-paru.
d. Anjurkan ibu untuk tidur setengah duduk.
R/ Paru-paru punya ruang lebih luas untuk mengembang.
e. Anjurkan ibu untuk menghindari kerja berat.
R/ Kerja berat merangsang sesak nafas.
f. Anjurkan ibu melakukan
relaksasi/latihan pernafasan pagi hari/senam hamil
R/ Menguatkan otot pernafasan, melatih diafragma.
8. Diagnosa/masalah: Oedem.
Tujuan: Menghilangkan dan mengurang oedem.
Kriteria : Kaki ibu tidak terlihat bengkak.
Intervensi :
a. Anjurkan ibu untuk menghindari pakaian ketat.
R/ Tidak ada
penekanan-penekanan pembuluh darah.
b. Anjurkan ibu untuk
meninggikan kaki saat tidur.
R/ Peredaran darah dari tungkai ke
kepala lancar.
c. Anjurkan ibu untuk menghindari duduk atau berdiri terlalu lama.
R/ Berdiri atau duduk terlalu lama
menyebabkan tekanan sehingga aliran pembuluh darah tidak lancar.
d. Anjurkan ibu menggunakan korset.
R/ Mengurangi tekanan abdomen pada vena pelvic.
9. Diagnosa / Masalah : Nyeri Epigastrium
Tujuan : Mengurangi
rasa nyeri pada daerah epigastrium dan ibu mengerti bahwa hal ini normal
dialami oleh wanita hamil pada TM III.
Kriteria : - Ibu
tidak mengeluh lagi nyeri epigastrium
- Ibu memahami bahwa hal ini normal dialami oleh
wanita hamil TM III.
Intervensi :
a.
Berikan penjelasan bahwa hal ini normal dialami oleh
wanita hamil pada TM III
R/ Dengan
diberi penjelasan, ibu mengerti bahwa hal ini normal dan ibu tidak mengeluh
lagi
b.
Anjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit tapi sering
R/ Makan terlalu banyak menyebabkan lambung
menekan epigastrium
c. Anjurkan pada ibu untuk tidur siang atau
istirahat dengan posisi setengah duduk
R/ Dengan posisi setengah duduk, epigastrium
tidak akan terlalu tertekan
d.
Anjurkan ibu untuk duduk dengan posisi tegak
R/ Diafragma
terangkat sehingga rongga abdomen lebih luas, tekanan berkurang dan nyeri
berkurang
e.
Anjurkan pada ibu untuk sering bernafas panjang dalam
beberapa menit
R/ Mengendorkan otot perut dan dada
I. Pelaksanaan
Pelaksanaan disesuaikan dengan
rencana tindakan dan mengacu pada masalah klien. Dalam tahap ini bidan melukukan observasi sesuai
dengan evaluasi yang telah direncanakan.
J. Evaluasi
- Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen kebidanan.
- Tindakan pengukuran antara rencana dan keberhasilan.
- Tujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan.
- Isi dari evaluasi
S : Subyektif Data
Mengganbarkan pendokumentasian dan
pengumpulan data melalui anamnesa pasien.
O : Obyektif Data
Menggambarkan pendokumentasian hasil
pemeriksaan fisik, laboratorium, test diagnose yang dirumuskan dalam data fokus
untuk mendukung assesment.
A : Assesement.
Menggambarkan hasil analisa
dan interpretasi DS dan DO dalam situasi identifikasi :
11. Diagnosa/masalah
12. Antisipasi diagnosa lain/masalah
potensial.
P
: Planning
Menggambarkan pendokumentasian
perencanaan, tindakan, evaluasi, berdasarkan assesment (Depkes RI, 1995 : 7-11).
BAB
II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Data
Tanggal Pengkajian : 10-06-2010 pukul 08.00 WIB
Tempat Pengkajian :
Poned Puskesmas Jogorogo.
1.
Data subyektif
a.
Biodata
Istri Suami
Nama : Ny. N Tn.
Y
Umur : 25 tahun 30
tahun
Agama : Islam Islam
Suku/ Bangsa : Jawa/
Indonesia Jawa/ Indonesia
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Penghasilan : - Rp
500.000,00/bulan
Status marital : Menikah Menikah
Pernikahan ke : 1 1
Lama menikah : 10 bulan 10
bulan
Usia menikah : 24 tahun 29 tahun
Alamat : Dsn.Pondok, Ds Macanan, Kec. Jogorogo
b.
Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak mengeluh apa-apa
dan datang ke Bidan untuk memeriksakan kehamilannya
c.
Riwayat kesehatan
1)
Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu
mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular dengan gejala batuk lama
lebih dari 4 bulan yang tak sembuh-sembuh, batuk berdarah (TBC); mata/ sklera
mata/ kuku/ seluruh tubuh kuning, perut sebelah kanan sakit bila ditekan, BB
turun dengan cepat (Hepatitis); keputihan encer seperti nanah, lendir vagina
banyak dan berbusa (PHS); diare lebih dari 3 bulan, BB turun drastis dalam
waktu satu bulan, mudah terserang penyakit (HIV/AIDS); keputihan yang berwarna,
berbau tidak enak, dan gatal pada vulva (IMS); saat kencing terasa sakit pada
saluran kencing (ISK); Nyeri pada kelenjar limfe yang membesar, dapat disertai
pneumonia, terdapat gelembung-gelembung di daerah alat kelamin (TORCH). Ibu
juga mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun dengan gejala seperti
sering makan, sering minum, sering kencing (DM); darah sukar membeku bila
terluka (Hemofilia); jantung berdebar-debar, mudah lelah, berkeringat pada
malam hari terutama telapak tangan (jantung); tekanan darah tinggi (hipertensi).
Ibu juga tidak pernah memderita penyakit menahun dengan gejala seperti sesak
nafas, mengi (asma), sering pusing, mudah lelah, dan wajah pucat (Anemia).
2)
Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit menular dengan gejala
batuk lama lebih dari 4 bulan yang tak sembuh-sembuh, batuk berdarah (TBC);
mata/ sklera mata/ kuku/ seluruh tubuh kuning, perut sebelah kanan sakit bila
ditekan, BB turun dengan cepat (Hepatitis); keputihan encer seperti nanah,
lendir vagina banyak dan berbusa (PHS); diare lebih dari 3 bulan, BB turun
drastis dalam waktu satu bulan, mudah terserang penyakit (HIV/AIDS); keputihan
yang berwarna, berbau tidak enak, dan gatal pada vulva (IMS); saat kencing
terasa sakit pada saluran kencing (ISK); Nyeri pada kelenjar limfe yang
membesar, dapat disertai pneumonia, terdapat gelembung-gelembung di daerah alat
kelamin (TORCH). Ibu juga mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun
dengan gejala seperti sering makan, sering minum, sering kencing (DM); darah
sukar membeku bila terluka (Hemofilia); jantung berdebar-debar, mudah lelah,
berkeringat pada malam hari terutama telapak tangan (jantung); tekanan darah
tinggi (hipertensi). Ibu juga tidak pernah memderita penyakit menahun dengan
gejala seperti sesak nafas, mengi (asma), sering pusing, mudah lelah, dan wajah
pucat (Anemia).
3)
Pengobatan yang sedang/ pernah dialami
Ibu mengatakan tidak sedang / tidak
pernah menjalani pengobatan tertentu, Ibu mengatakan tidak pernah dirawat di
rumah sakit.
d.
Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak
ada riwayat keturunan kembar, tidak ada yang menderita cacat bawaan.
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular dengan
gejala batuk lama lebih dari 4 bulan yang tak sembuh-sembuh, batuk berdarah
(TBC); mata/ sklera mata/ kuku/ seluruh tubuh kuning, perut sebelah kanan sakit
bila ditekan, BB turun dengan cepat (Hepatitis); keputihan encer seperti nanah,
lendir vagina banyak dan berbusa (PHS); diare lebih dari 3 bulan, BB turun
drastis dalam waktu satu bulan, mudah terserang penyakit (HIV/AIDS); keputihan
yang berwarna, berbau tidak enak, dan gatal pada vulva (IMS); saat kencing
terasa sakit pada saluran kencing (ISK); Nyeri pada kelenjar limfe yang
membesar, dapat disertai pneumonia, terdapat gelembung-gelembung di daerah alat
kelamin (TORCH). Ibu juga mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun
dengan gejala seperti sering makan, sering minum, sering kencing (DM); darah
sukar membeku bila terluka (Hemofilia); jantung berdebar-debar, mudah lelah,
berkeringat pada malam hari terutama telapak tangan (jantung); tekanan darah
tinggi (hipertensi). Ibu juga tidak pernah memderita penyakit menahun dengan
gejala seperti sesak nafas, mengi (asma), sering pusing, mudah lelah, dan wajah
pucat (Anemia).
e.
Riwayat kebidanan
1) Haid
Ibu mengatakan pertama kali haid saat usia 14 tahun, siklus 28 – 30 hari,
teratur, lamanya 7 hari. Warna darah haid merah segar, hari pertama biasanya
agak bergumpal dan selanjutnya encer. Pada hari 1 sampai hari ke 3 ganti
pembalut 2 – 3 kali sehari. Selanjutnya hanya ganti 2 kali. Saat haid tidak
mengeluh nyeri, tidak pusing, tetapi kadang-kadang nyeri pinggang. Tidak
terjadi keputihan sebelum haid.
HPHT : 02-11-2009
HPL : 09-08-2010
2)
Keluarga berencana
Ibu mengatakan belum pernah KB dan
belum merencanakan akan memilih KB apa setelah persalinan nanti.
3)
Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan hamil pertama usia 7
bulan. Ibu mengetahui kehamilannya pada saat usia kehamilan 6 bulan. Ini adalah
kali ke 2 ibu memeriksakan kehamilannya. Sejak mengetahui bahwa Ibu hamil
hingga saat ini ibu tidak mengeluh apa-apa. Ibu tidak mendapatkan imunisasi TT
karena secara program imunisasi TT Ibu sudah lengkap. Ibu merasakan pergerakan
janin tepat setelah mengetahui bahwa ibu hamil. Ibu telah mendapatkan tablet Fe
dan Kalk dan diminum rutin setiap hari, Ibu
juga mendapatkan penyuluhan tentang gizi dan pola aktivitas selama hamil.
f.
Pola kebiasaan sehari-hari
1)
Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu
makan 3 kali sehari, komposisi nasi, sayur (bayam, kacang panjang, wortel, kol,
sawi, kangkung, dll), lauk (tahu, tempe, telur, ikan), buah (papaya, jeruk, pisang,
dll) dan air putih 5 – 6 gelas sehari.
Selama hamil : Ibu
makan 4 kali sehari komposisi nasi, sayur (bayam, kacang panjang, wortel, kol,
sawi, kangkung, dll), lauk (tahu, tempe, telur, ikan), buah (papaya, jeruk, pisang,
dll) dan air putih 6 – 8 gelas sehari.
Ibu juga minum
susu untuk bumil 1 kali sehari. Cara menyeduh sudah benar yaitu air panas
dicampur air dingin kemudian susu baru dimasukkan lalu di aduk.
2)
Eliminasi
Sebelum hamil : BAB
1 kali sehari pada pagi hari bangun tidur, konsistensi lunak, warna kuning
trengguli, tidak ada keluhan.
BAK 5 – 6 kali
sehari , tidak ada keluhan, warna kuning jernih.
Selama hamil : BAB
1 kali sehari pada pagi hari bangun tidur, konsistensi lunak, warna kuning trengguli,
tidak ada keluhan.
BAK lebih sering
sejak memasuki kehamilan 7 bulan yaitu 6 – 7 kali pada siang hari. Malam hari
2-3x, warna kuning jernih dan tidak ada keluhan.
3)
Istirahat
Sebelum hamil : Ibu tidur sekitar 8 jam sehari. Yaitu pada malam hari mulai pukul 21.00 –
05.00WIB dan siang hari sekitar 12.00 – 13.00 WIB. Tidak ada keluhan.
Selama hamil : Ibu tidur malam mulai pukul 21.00 – 05.00. Ibu
merasa terganggu karena sering kencing, dan setelah kencing ibu langsung bisa
tidur kembali. Ibu tidur siang mulai pukul 11.00-13.00 WIB dan tidak ada
keluhan.
4)
Aktifitas dan olahraga
Sebelum hamil : Ibu
tidak pernah melakukan olahraga fisik apapun, kegitan ibu sehari-hari dirumah
adalah memasak, bersih-bersih rumah, menyapu, mengepel, mencuci dan pekerjaan
rumah tangga lainnya.
Selama hamil : Setiap pagi ibu melakukan jalan santai selama +
30 menit. Ibu tetap melakukan pekerjaan rumah tangga seperti sewaktu
sebelum hamil.
5)
Personal hygiene
Sebelum hamil : Mandi
2 kali sehari pagi dan sore hari, gosok gigi 2 kali sehari setiap mandi.
Keramas 2x seminggu, membersihkan genetalia setiap selesai BAK dengan air bersih dari depan ke
belakang, dan setelah BAB dengan air bersih dari belakang ke depan. Memotong
kuku 1 minggu sekali.
Selama hamil : Mandi
3 kali sehari (pagi, siang, malam), gosok gigi 2 kali sehari seperti sebelum
hamil, keramas 3 hari sekali,
membersihkan genetalia setiap
selesai BAK dengan air bersih dari depan ke belakang, dan setelah BAB dengan
air bersih dari belakang ke depan. Memotong kuku 1 minggu sekali
6)
Rekreasi
Sebelum hamil : Ibu jarang pergi untuk rekreasi. Hanya pada
hari libur saja ibu pergi ke tempat orang tua di desa sebelah. Di rumah ibu
biasa nonton TV atau main ke rumah tetangga.
Selama hamil : Ibu lebih sering pergi ke rumah orang tua
selama hamil, jalan-jalan ke pasar atau kadang ke alun-alun bersama suami. Di
rumah biasa nonton TV atau ikut ngobrol ke rumah tetangga.
7)
Kehidupan sexual
Sebelum hamil : Frekuensi
hubungan seksual 3 kali dalam seminggu.
Selama hamil : Frekuensi berkurang menjadi 2 kali dalam
seminggu.
g.
Riwayat ketergantungan
Sebelum dan selama hamil ibu tidak
tergantung pada jenis obat-obatan tertentu, tidak mengkonsumsi obat-obatan
terlarang, tidak minum kopi, dan tidak minum-minuman keras. Ibu tidak merokok
tetapi suami meokok.
h.
Latar Belakang Sosial Budaya
Ibu mengatakan dalam keluarga ibu tidak
ada kebiasaan periksa dan pijat perut ke dukun, minum jamu-jamuan, minum
ramuan, dan pantang terhadap makanan tertentu. Tidak ada kebiasaan minum ramuan
seperti rumput fatimah untuk mempercepat proses persalinan, tidak ada kebiasaan
memberi ramuan pada pusar bayi setelah bayi lahir. Hanya ada syukuran 3 bulanan
da 7 bulanan.
i.
Psikososial dan Spiritual
Ibu, suami, dan keluarga sangat
bahagia dengan kehamilan ini. Ibu selalu berdoa agar diberikesehatan pada diri
dan janinnya. Ibu juga berdoa agar persalinannya nanti mudah dan lancar.
2.
Data Obyektif
a. KU ibu baik, kesadaran komposmentis, sikap
tubuh agak lordosis, cara berjalan normal (tidak picak)
b.
Tanda-tanda Vital
T : 120/80 mmHg
S : 36,3ÂșC
N : 80
x/menit
R : 20
x/menit
c.
TB : 149 cm
BB (10-05-2010) : 60 kg
BB (10-06-2010) : 61 kg
Lila : 30 cm
d.
Pemeriksaan Fisik
- Kepala
Rambut : Bersih, kulit tidak berketombe, tidak ada
luka, tidak ada kutu, rambut tidak mudah rontok.
Kulit : Bersih, tidak ada luka
Muka : Tidak sembab, tidak ada cloasma gravidarum,
tidak pucat.
Mata : Sklera putih, tidak ada kekeruhan pada retina,
konjungtiva palpebra merah muda, kelopak mata tidak oedema.
Hidung : Lubang hidung bersih, secret tidak berlebihan
Mulut : Bibir
lembab, warna tidak pucat, keadaan mulut bersih, tonsil tidak membesar, tidak
ada stomatitis, lidah bersih, gusi tidak berdarah
Gigi : Tidak ada karies gigi
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
dan limfe, tidak ada bendungan vena jugularis
- Thorax dan payudara
Paru-paru : Pernafasan teratur, tidak ada retraksi otot
intercosta, tidak ada wheezing dan ronchi
Jantung : Irama
denyut jantung teratur
Aksila : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe
Mammae : Payudara
bersih, pembesaran kedua payudara simetris, papilla mammae menonjol, terdapat
hiperpigmentasi papilla dan areola mammae, tidak terdapat benjolan abnormal,
colostrum sudah keluar saat dipencet areola mammae.
- Abdomen
Pembesaran perut sesuai umur
kehamilan, pembesaran membujur, perut tidak mengkilat, ada striae lividae,
terdapat linea nigra, tidak ada luka bekas operasi
- Genitalia
Vulva bersih, fluor albus sedikit,
tidak ada condiloma talata dan condiloma akuminata, tidak ada varises, tidak
oedem, vulva merah kebiruan, tidak ada pembengkakan kelenjar skene dan
bartolini, tidak ada bekas jahitan.
- Anus
Bersih, tidak hemoroid
- Ekstremitas
Atas :
simetris, tidak ada clubbing finger
Bawah : simetris, tidak oedema, tidak ada
varices
e.
Pemeriksaan khusus
1)
TFU Mc Donald : 28 cm
TBJ (Johnson-Tausack)
: (28-12)x155 =2480 gr
2)
Palpasi
L I : TFU pertengahan pusat –
Px. Pada fundus teraba bagian yang besar, lunak dan tidak melenting
L II : Pada
dinding perut sebelah kanan teraba bagian yang keras, dan memanjang seperti
papan. Pada dinding perut sebelah kiri teraba bagian kecil janin
L III : Pada
perut bagian terbawah teraba bagian yang bundar, keras dan melenting (kepala
belum masuk PAP)
Lain-lain :
-
Ibu
tidak kesakitan saat di palpasi
-
Bagian-bagian
janin tidak mudah teraba
-
Tidak
ada bagian kecil di smping janin
-
Tidak ada sudut fibrie
3)
Auskultasi
DJJ + , kuat, teratur 11-12-11 (136 x/menit), punctum maksimum 1 jari
kanan bawah pusat
4)
Ukuran Panggul Luar
Distansia Spinarum : 25 cm
Distansia Cristarum :
29 cm
Conjugata Eksterna :
22 cm
Lingkar Panggul :
96 cm
5)
Pemeriksaan Penunjang
Hb : 10,8 gr%
6)
Terapi yang diperoleh
Tablet Fe, vit C
B. Analisa Data
No
|
Diagnosa/
Masalah
|
Data Dasar
|
1.
|
G1P00000,
UK 32-33 minggu, tunggal, hidup, intrauterine, situs bujur, habitus fleksi,
puka, preskep, ku ibu dan janin baik,
Prognosa baik.
|
S : Ibu mengatakan hamil pertama, usia kehamilan
7 bulan, ibu mulai merasakan pergerakan anak pada bulan ke 6 kehamilan.
HPHT
: 02-11-2009
HPL : 09-08-2010
O- KU ibu baik, kesadaran composmentis
- Perut Ibu
membesar sesuai usia kehamilan
-
Pembesaran membujur
- TTV
T :120/80mmHg Rr :
20x/menit
N : 80x/menit S : 36,3 0C
- BB(10-05-2010)
:60 kg
BB(10-06-2010) : 61 kg
TB
: 149 cm
Lila : 30 cm
-
Muka : tidak oedema, tidak sembab, tidak ada cloasma
gravidarum
-
Payudara : simetris, bersih, tidak ada benjolan
abnormal, hiperpigmentasi areolla dan papilla mamae, papilla mamae bersih dan
menonjol, kolostrum belum keluar
-
Abdomen : pembesaran perut sesuai usia kehamilan,
pembesaran membujur, perut tidak mengkilat, ada striae lividae, terdapat
linea nigra, tidak ada luka bekas operasi
Palpasi
:
-
LI : TFU pertengahan pusat-px(28cm), pada fundud
teraba bagian yang lunak, kurang bundar, kurang melenting
-
LII: Pada dinding perut sebelah kanan teraba bagian
keras memanjang seperti papan. Pada dinding perut sbelah kiri teraba bagian
kecil janin
-
LIII: Pada perut bawah teraba bagian keras, bundar,
melenting (kepala belum masuk PAP)
-
Lain-lain : Ibu tidak kesakitan saat di palpasi, bagian-bagian janin tidak mudah teraba, tidak ada bagian kecil di samping janin, tidak ada sudut fibrie
Auskultasi
DJJ + , kuat, teratur 11-12-11 (136 x/menit), punctum maksimum 1 jari
kanan bawah pusat
-
Genetalia
: bersih, tidak ada varises, tidak ada oedema, condiloma accuminata dan
talata, tidak ada pembengkaan kelenjar bartolini dan skene
-
Anus
: tidak hemoroid
-
Ekstremitas
atas : simetris, tidak ada clubbing finger
-
Ekstremitas
bawah : simetris, tidak oedema, tidak ada varises
-
Hb
: 10,8 gr%
|
C. Diagnosa Kebidanan
G1P00000, UK 32-33 Minggu, tunggal,
hidup, intrauterine, situs bujur, habitus fleksi, puka, preskep, ku ibu dan
janin baik, Prognosa baik.
D. Perencanaan
Diagnosa : Ibu
G1P00000, UK 32-33 minggu, tunggal,
hidup, intrauterine, situs bujur, habitus fleksi, puka, preskep, KU ibu dan
janin baik.
Tujuan : Kondisi ibu dan janin baik sampai melahirkan.
Kriteria : Ibu
-
KU
baik, kesadaran komposmentis
-
TTV
dalam batas normal
T :
110/70 mmHg
N :
60 – 100 x/menit
S :
36,5 ÂșC
R : 20-24x/menit
-
Hb ≥
11gr%
-
TFU
sesuai umur kehamilan
Janin
-
DJJ:
120 – 160 x/menit
-
Pergerakan
janin 7 x/20 detik
-
TBJ :
2500-4000gr%
Intervensi :
1.
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada Ibu
R/ Ibu mengetahui keadaan diri dan janinnya sehingga ibu bisa koorperatif
dengan tindakan yang dilakukan oleh petugas
2.
Jelaskan pada Ibu tentang kebutuhan dasar Ibu Hamil
-
Nutrisi - Aktivitas
-
Eliminasi - Rekreasi
-
Istirahat - kehidupan seksual
-
Personal hygiene
R/ Terpenuhinya kebutuhan dasar bagi Ibu hamil akan menunjang tercapainya
ku yang baik bagi Ibu dan janin
3.
Jelaskan pada Ibu tentang keluhan-keluhan yang sering
muncul pada kehamilan TM III dan cara mengatasinya
R/ Ibu akan lebih siap mendapati keluhan seperti yang telah dijelaskan
danmampu mengatasi
4.
Beritahu Ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
R/ Ibu dapat mengetahui dan mengerti sehingga dapat memberikan deteksi
dini terhadap kondisi tubuhnya
5.
Berikan tablet tambah darah dan kalsium
R/ Untuk menunjang kecukupan Hb dan kalsium pada tubuh Ibu selama
kehamilan dan persiapan persalinan
6.
Berikan Brosur mengenai perawatan payudara dan senam
hamil, minta ibu untuk melakukannya di Rumah
R/ Perawatan payudara akan mempersiapkan laktasi yang baik, senam hamil
akan memudahkan proses persalinan
E.
Pelaksanaan
Tanggal 10-06-2010, pukul 08.15
WIB
G1P00000, UK 32-33 Minggu,
tunggal, hidup, intrauterine, situs bujur, habitus fleksi, puka, preskep, ku
ibu dan janin baik, Prognosa baik.
Implementasi :
1.
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada Ibu
-
Keadaan ibu dan janin baik
-
Ibu hamil 32-33 minggu
-
Kehamilan Ibu tunggal, dalam rahim, letak normal
2.
Menjelaskan pada Ibu tentang kebutuhan dasar Ibu Hamil
-
Ibu harus makan makanan bergizi (nasi, sayur,
lauk, buah, susu), porsi cukup, tidak terlalu banyak karena penambahan BB pada
TM III tidak boleh lebih dari 5 kg, nasinya dikurangi dibandingkan TM II, diet
tinggi protein, sayur, dan buah. Memuji Ibu karena Ibu minum susu teratur dan
tidak tarak.
-
Sering pipis adalah hal yang wajar. Meminta Ibu
untuk mempertahankan keteraturan BAB dengan minum banyak, diet tinggi serat,
dan tidak menahan BAB
-
Tidur yang dibutuhkan Ibu hamil sekitar 10-11
jam, yaitu total tidur siang dan malam
-
Celana dalam hendaknya yang longgar, selalu
ganti selagi terasa basah, pakai bra yang menopang, cebok setelah BAK dan BAB
dari depan ke belakang
-
Semakin tua usia kehamilan hendaknya Ibu
mengurangi sedikit demi sedikit aktivitasnya. Meminta Ibu untuk rutin melakukan
senam hamil
-
Memotivasi Ibu untuk terus melanjutkan rutinitas
jalan pagi
3.
Menjelaskan pada Ibu tentang keluhan-keluhan yang sering
muncul pada kehamilan TM III dan cara mengatasinya
-
Keputihan diatasi dengan sering ganti celana
dalam, hindari CD dari nilon
-
Sembelit diatasi dengan intake cairan, serat
dalam diet, istirahat cukup, senam hamil, BAB segera setelah ada dorongan,
jalan-jalan
-
Sering kencing diatasi dengan mengurangi minum
2-3 jam sebelum tidur, tidak menahan BAK, menghindari minuman diuretic (the,
kopi, minuman bersoda).
-
Nyeri pinggang, mengajari Ibu tentang body
mekanik dan menganjurkan untuk tidak memakai sepatu hak tinggi.
4.
Memberitahu Ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan,
yaitu :
-
Perdarahan pervaginam
-
Sakit kepala lebih dari biasa
-
Gangguan penglihatan tiba-tiba
-
Pembengkaan pada wajah / tangan
-
Nyeri abdomen / epigastrik
-
Janin tidak bergerak sebanyak biasanya
R/ Ibu dapat mengetahui dan mengerti sehingga
dapat memberikan deteksi dini terhadap kondisi tubuhnya
5.
Memberikan tablet tambah darah dan kalsium,
menganjurkan untuk minum tablet tambah darah bersama dengan tomat / jeruk
supaya penyerapan Fe dalam tubuh lebih maksimal.
6.
Memberikan Brosur mengenai perawatan payudara dan senam
hamil dan meminta ibu untuk melakukannya di Rumah
7.
Meminta Ibu untuk kontrol kembali bila obat habis /
bila ada keluhan.
F. Evaluasi
Tanggal
10-06-2010 pukul 08.30 WIB
G1P00000, UK 32-33 Minggu,
tunggal, hidup, intrauterine, situs bujur, habitus fleksi, puka, preskep, ku
ibu dan janin baik, Prognosa baik.
S : Ibu mengatakan mengerti dengan
penjelasan bidan tentang
-
Hasil pemeriksaan
-
Kebutuhan dasar Ibu hamil
-
Keluhan yang sering muncul pada TM III, dan cara
mengatasi
-
Tanda bahaya kehamilan
O : Ibu
mampu menjelaskan kembali tentang kebutuhan dasar Ibu Hamil, keluhan yang
sering muncul pada TM III dan cara mengatasi, serta Tanda bahaya kehamilan
dengan minimal kesalahan
A : Keadaan
Ibu dan janin baik, pengetahuan Ibu bertambah tentang perawatan kehamilan TM
III
P : Lakukan
kunjungan rumah tgl 24-06-2010
Kaji masalah /
keluhan Ibu
-
Peragakan senam hamil dan perawatan payudara
-
Motivasi Ibu untuk melakukan senam hamil dan
perawatan payudara secara rutin
Minta Ibu untuk kontrol kembali setelah obat habis yaitu
tanggal 10-07-2010
Observasi keadaan / kesejahteraan ibu dan janin
-
Kaji masalah / keluhan Ibu
-
Berikan tablet Fe dan vit C
DAFTAR PUSTAKA
·
Hamilton,
Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.
·
Ibrahim,
Christina S. 1981.Perawatan Kebidanan Jilid 1.
·
Manuaba,
Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGD: Jakarta.
·
Mochtar,
Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi-Patologi. EGC: Jakarta.
·
Pusdiknakes,
RI .1992. Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dalam konteks keluarga.
Jakarta : Depkes RI
·
Saifuddin,
Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
·
Sastrawinata,
Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. UNPAD: Bandung.
·
Wiknjosastro,
Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta.