Sabtu, 29 September 2012

UNSAFE ABORTION


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Sudah menjadi rahasia umum, tindakan unsafe abortion yang dilakukan wanita seperti melakukan kekerasan fisik seperti berlari, naik sepeda atau naik kuda. Jika tindakan pertama tidak berhasil, maka wanita tersebut melakukan tindakan kedua dengan cara mengonsumsi obat obatan yang dapat menggugurakan kandungan. Misalnya, wanita tersebut sengaja mengonsumsi obat obatan yang dilarang untuk wanita hamil. Bisa juga dengan cara mengonsumsi obat tradisional seperti nanas muda.
Tindakan unsafe abortion seperti ini diperkirakan banyak dilakukan keluarga miskin yang tidak ingin menambah anak . tanpa  mereka sadari, unsafe abortion dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan reproduksi bahkan men gakibatkan kematian bagi kaum ibu.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi unsafe abortion ?
2.      Apa ciri-ciri Unsafe abortion ?
3.      Apa alasan wanita tidak menginginka kehamilannya?
4.      Apa dampak dari unsafe abortion ?
5.      Apa peran bidan dalam menanggulangi unsafe abortion ?
6.      Bagaimanakah aborsi yang aman itu ?

C.    Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi unsafe abortion
2. Untuk mengetahui cari-ciri unsafe abortion
3. Untuk mengetahui alasan wanita tidak menginginka kehamilannya
4. Untuk mengetahui dampak dari unsafe abortion.
5. Untuk mengetahui peran bidan dalam menanggulangi unsafe abortion.
6. Untuk mengetahui aborsi yang aman.               

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Definisi
1.      Unsafe abortion adalah upaya untuk terminasi kehamilan muda dimana pelaksanaan tindakan tersebut tidak mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang aman sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.
2.      Unsafe abortion adalah prosedur penghentian kehamilan oleh tenaga kurang terampil (tenaga medis/non medis), alat tidak memadai, lingkungan tidak memenuhi syarat kesehatan.
3.      Umumnya aborsi yang tidak aman terjadi karena tidak tersedianya pelayanan kesehatan yang memadai. Apalagi bila aborsi dikategorikan tanpa indikasi medis, seperti korban perkosaan, hamil diluar nikah, kegagalan alat kontrasepsi dan lain-lain. Ketakutan dari calon ibu dan pandangan negatif dari keluarga atau masyarakat akhirnya menuntut calon ibu untuk melakukan pengguguran kandungan secara diam-diam tanpa memperhatikan resikonya.
(Eny retna ambarwati.2009.23)

B.     Ciri-Ciri Unsafe Abortion
1.      Dilakukan oleh tenaga medis atau non medis
2.      Kurangnya pengetahuan baik pelaku ataupun tenaga pelaksana
3.      Kurangnya fasilitas dan sarana
4.      Status illegal

C.    Alasan Wanita Tidak Menginginkan Kehamilannya
Banyak alas an mengapa wanita tidak menginginkan kehamilannya. Antara lain adalah:
1.       Alasan kesehatan, dimana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
2.      Alasan psikososial, dimana ibu tidak sendiri tidak punya anak lagi.
3.      Kehamilan di luar nikah.
4.      Masalah ekonomi, menambah anak akan menambah beban ekonomi.
5.      Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan.
6.      Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan.
7.      Kegagalan pemakaian alat kontrasepsi.

D.    Dampak Unsafe Abortion
1.      Dampak sosial.
2.      Biaya lebih banyak, dilakukan secara sembunyi - sembunyi.
Tidak ada standar biaya pelayanan aborsi, karena memang di Indonesia aborsi tidak diperbolehkan. Akibatnya biaya yang di bebenkan pada klien juga beragam, dan umumnya sangat mahal karena resiko yang dijayuhkan pada pemberi pelayan tersebut juga sangat besar.
3.      Dampak kesehatan.
Di dunia setiap tahunnya diperkirakan 600.000 kemetian wanita yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan. Sekitar 13% nya disebabkan oleh aborsi yang tidak aman(unsafe abortion).
Antara lain dampak jangka pendek adalah perdarahan, infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Sedangkan dampak jangka panjang antara lain adalah mengganggu kesuburan sampai terjadinya infertilitas.
4.      Dampak psikologis.
Wanita yang melakukan aborsi biasa akan mendapatkan dampak psikologis. Antara lain wanita tersebut akan merasa bersalah atau menyesal atas tindakannya tersebut, selain itu dia juga akan merasa bahwa calon bayinya menghantui hidupnya.
5.      Trauma

E.     Peran Bidan Dalam Mencegah Unsafe Abortion
1.      Sex education
2.      Bekerja sama dengan tokoh agama dalam pendidikan keagamaan
3.      Peningkatan sumber daya manusia
4.      Penyuluhan tentang abortus dan bahayanya.
F.     Aborsi Dilakukan Aman Apabila
1.      Dilakukan oleh pekerja kesehatan yang benar-benar terlatih dan berpengalaman melakukan aborsi
2.      Pelaksanaannya mempergunakan alat-alat kedokteran yang layak
3.      Dilakukan dalam kondisi bersih, apapun yang masuk dalam vagina atau rahim harus steril atau tidak trcemar kuman dan bakteri.
4.      Dilakukan kurang dari 3 bulan (12 minggu) sesudah pasien terakhir kali mendapat haid.








BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA TN.F DENGAN MASALAH UTAMA UNSAFE ABORTION PADA NY. S  DI RW VI
DESA SAMBIROTO KECAMATAN TEMBALANG


I.              PENGKAJIAN
Hari / tanggal    : Selasa, 14 Januari 2010
Jam                    : 14.30 WIB
Tempat              : RT I  RW VI Desa Sambiroto Kecamatan Tembalang
Data Subyektif
1.    Stuktur dan sifat keluarga
a.    Stuktur keluarga
Nama kepala keluarga          : Tn. F
Umur                                    : 45 Tahun
Pendidikan                           : SMP
Agama                                 : Islam
Suku                                     : Jawa
Pekerjaan                             : Buruh
Alamat                                 :  RT I RW VI Desa Sambiroto Kecamatan Tembalang

1)   Daftar Anggota Keluarga
Nama

Umur
Status
Tanggal lahir
Pendidikan
Pekerjaan
Ket

P
L
Tn. Faisal

45
Suami
7-05-1965
SMP
Buruh
Sehat
Ny. Siti
43

Istri
26-03-1967
SMP
Buruh
Sehat
Imah
17

Anak 1
15-10-1993
SMA
-
Sehat
Yanto

13
Anak 2
5-12-1997
-
Pelajar
Sehat
Libri

10
Anak 3
19-09-2000
-
Pelajar
Sehat
Bayu

5
Anak 4
7-03-2005
-
-
Sehat

2)   Tipe Keluarga                    : Nuclear Family
Di keluarga Tn.F terdiri dari keluarga inti yaitu ayah, ibu dan anak.
3)   Gambar genogram


 

                      




                                                                                                     


Keterangan :
                        : Perempuan
                                        : Laki-laki
                                        : Garis Keturunan                                                    
                                       : Garis Perkawinan

4)   Hubungan antar anggota keluarga
Hubungan antara suami, istri, dan anak dari keluarga Tn.F cukup harmonis, terbukti dengan mereka sangat dekat dan akrab. Dan hubungan antara keluarga dan masyarakat juga terlihat harmonis terbukti dengan sering berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

b.     Sifat keluarga
1)     Dalam pengambilan keputusan yang paling berpengaruh adalah    Tn. F sebagai kepala keluarga




2)     Kebiasaan hidup sehari-hari:
a)      Tn.F
Nutrisi         : makan 3x/hari dengan bahan pokok beras, porsi sedang jenis makanan nasi, sayur, lauk (tahu, tempe, jarang makan daging)
                      Minum ± 8-9 gelas/hari, jenis minuman air putih.
Eliminasi     :       BAB 1x/hari, BAK ± 7x/hari
Istirahat       : malam ±7 jam, siang ± 1 jam
Kebersihan  : mandi 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, ganti baju 2x/hari, keramas  3x/minggu
b)      Ny. S
Nutrisi         : Makan 3x/hari dengan bahan pokok beras, porsi sedang jenis makanan nasi, sayur, lauk (tahu, tempe, jarang makan daging)
                      Minum ± 8-9 gelas/hari, jenis minuman air putih.
Eliminasi     : BAB 1x/hari, BAK ± 6x/hari
Istirahat       : Malam ±7 jam, siang  1 jam
Kebersihan  : Mandi 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, ganti baju 2x/hari, keramas 2/3x/minggu
c)      An. I       
Nutrisi         : Makan 3x/hari dengan bahan pokok beras, porsi sedang jenis makanan nasi, sayur, lauk (tahu, tempe, jarang makan daging)
                      Minum ± 8 gelas/hari, jenis minuman air putih.
Eliminasi     : BAB 1x/hari, BAK ± 6x/hari
Istirahat       : Malam ±8 jam, siang ± 1 jam
Kebersihan  : Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju 2x/hari, keramas 3x/minggu


d)     An. Y
Nutrisi         : Makan 3x/hari dengan bahan pokok beras, porsi sedang jenis  makanan nasi, sayur, lauk (tahu, tempe, jarang makan daging)
                      Minum ± 8 gelas/hari, jenis minuman air putih.
Eliminasi     : BAB 1x/hari, BAK ± 6x/hari
Istirahat       : Malam ± 8 jam, siang  1 jam
Kebersihan  : Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju 2x/hari, keramas 3-4x/minggu
e)      An. L
Nutrisi         : Makan 3x/hari dengan bahan pokok beras, porsi sedang jenis makanan nasi, sayur, lauk (tahu, tempe, jarang makan daging)
                      Minum ± 8 gelas/hari, jenis minuman air putih.
Eliminasi    :   BAB 1x/hari, BAK ± 5x/hari
Istirahat       : Malam ± 8 jam, siang ± 2 jam
Kebersihan  : Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju 2x/hari, keramas 3x/minggu
f)       An. B     
Nutrisi         : Makan 3x/hari dengan bahan pokok beras, porsi sedang jenis  makanan nasi, sayur, lauk (tahu, tempe, jarang makan daging)
                      Minum ± 8 gelas/hari, jenis minuman air putih.
Eliminasi     : BAB 1x/hari, BAK ± 6x/hari
Istirahat       : Malam ± 8 jam, siang ± 1 jam
Kebersihan  : Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju 2x/hari, keramas 3x/minggu
3)     Sarana hiburan keluarga
Keluarga Tn.F mempunyai sarana hiburan yaitu televisi.

4)     Pemanfaatan waktu senggang.
Keluarga Tn. F menggunakan waktu senggang untuk menonton televisi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
5)     Kebiasaan keluarga yang merugikan
Tn. F merokok.
2.    Faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya
a.    Penghasilan dan pengeluaran (kepala keluarga)
Penghasilan keluarga yang utama adalah dari Tn.F dan Ny.S  ± Rp. 850.000,00/bulan. Penghasilan tambahan tidak ada. Pemanfaatan dana keluarga tiap bulan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Penggunaan dana tiap bulan sangat pas-pasan. Pengelolaan keuangan dalam keluarga dikelola oleh ibu.
b.    Kegiatan social kemasyarakatan
Keluarga Tn.F aktif dalam kegiatan social,dan hubungan anggota keluarga dengan masyarakat harmonis.
3.    Faktor Rumah dan Lingkungan
a.    Keluarga Tn.F bertempat tinggal di rumah sendiri seluas 60m, terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, 1 warung, 1 ruang tamu jadi satu dengan ruang keluarga dan rumah lumayan bersih. Dinding terbuat dari papan (tidak permanen), lantai tanah, tidak ada langit-langit, atap rumah terbuat dari genting, jenis ventilasi berupa pintu, keadaan ventilasi memenuhi kesehatan. Penerangan menggunakan listrik dan kebersihan ruangan cukup bersih.
b.    Perabotan rumah
Alat masak menggunakan kompor minyak, tempat penyimpanan perabotan dapur, diletakkan di rak.
c.    Sampah
Pembuangan sampah ditempat sampah umum kemudian dibakar
d.   Sumber air
Menggunakan sumur sendiri dan keadaan airnya jernih, tidak berbau, tidak berasa     dan tidak berwarna
e.    Penampungan air minum
Penampungan air minum di tempatkan di gentong plastik yang tertutup.
f.     Jamban rumah
Keluarga Tn. F mempunyai WC sendiri.
g.    Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga dibuang di selokan.
h.    Kandang ternak
Tidak memiliki.
i.      Halaman
Keluarga Tn. F mempunyai halaman rumah yang terletak di depan rumah.
j.      Kamar mandi
Mempunyai satu kamar mandi.
k.    Denah rumah


Kamar mandi


Dapur


Kamar
Tidur
Kamar
Tidur

Kamar
Tidur

Ruang
Tamu


Warung

Teras





4.    Riwayat Kesehatan Material Psikososial-spiritual
a.    Memenuhi kebutuhan jiwa
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga Tn.F merasa nyaman dan tidak ada gangguan.
b.    Pemenuhan status sosial
Di dalam keluarga, tidak ada yang dibenci dan membenci, tidak ada perasaan dikucilkan.
c.    Riwayat maternal kesehatan keluarga
Di dalam anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa, tidak ada yang pernah dirawat di RS Jiwa.
d.   Gangguan maternal pada keluarga
Gangguan maternal pada keluarga seperti merasa bersalah dan tertekan ada,karena telah melakukan unsafe abortion.
e.    Penampilan tingkah laku anggota yang menonjol
Ada salah satu anggota keluarga yang kadang suka melamun.
f.     Riwayat spiritual anggota keluarga
Semua keluarga Tn. F kurang taat menjalani perintah agamanya.
g.    Kesadaran keluarga tentang KB
Keluarga Tn. F tidak tahu mengenai KB
h.    Dana sehat / JPKM
Keluarga Tn. F tahu tentang dana sehat/JPKM dan tidak ikut serta dalam dana sehat JPKM
i.      Keadaan keluarga saat kunjungan
Dalam keadaan tertekan dan merasa bersalah karena Ny. S telah melakukan unsafe abortion
5.    Riwayat Kesehatan Keluarga
a.    Riwayat kesehatan anggota keluarga
Dalam keluarga Tn.F, Ny. S sedang mengalami tekanan karena unsafe abortion
b.    Kebiasaan memeriksakan diri
Pada waktu sakit saja, tempat di bidan praktek dengan alasan dekat dari rumah.

c.    Kesehatan ibu dan anak
1)   Riwayat Obstetri
No
Anak ke
Usia kehamilan
Tgll lahir
Jenis
kelamin
BB/PB lahir
Penolong Persalinan
1
I
39 Mggu
10-10-1989
P
3000 gr/39cm
Dukun
2
II
40 mggu
20-12-1990
L
2600 gr/38cm
Dukun
3
III
38 mggu
11-09-1992
L
2900gr/40cm
Bidan
4
IV
40 mggu
12-03-1995
L
3000gr/38cm
Bidan
5
V
18 mggu
Unsafe abortion
Dukun









2)   Ibu hamil
Tidak ada ibu hamil di rumah Tn. F
3)   Ibu nifas
Ada ibu nifas di rumah Tn. F
4)   Ibu menyusui
Tidak ada ibu menyusui di rumah Tn. F
5)   Riwayat KB
Sekarang ini Ny.S tidak menggunakan KB
6)   Riwayat imunisasi keluarga
a)   An. I telah dapat imunisasi :
(1)      BCG        : umur 1 bulan
(2)      HB I        : umur 2 minggu
(3)      HB II       : umur 2 bulan
(4)      DPT I       : umur 2 bulan
(5)      DPT II     : umur 3 bulan
(6)      Polio        : PI : 2 bulan, PII : 3 bulan
(7)      Campak   : 9 bulan
b)  An Y telah mendapat imunisasi :
(1)   BCG         : umur 1 bulan
(2)   HB I          : umur 2 minggu
(3)   HB II        : umur 2 bulan
(4)   DPT I        : umur 2 bulan
(5)   DPT II      : umur 3 bulan
(6)   Polio          : PI : 2 bulan, PII : 3 bulan
(7)   Campak     : 9 bulan
c)   An.L telah mendapat imunisasi :
(1)   BCG         : umur 1 bulan
(2)   HB I          : umur 2 minggu
(3)   HB II        : umur 2 bulan
(4)   DPT I        : umur 2 bulan
(5)   DPT II      : umur 3 bulan
(6)   Polio          : PI : 2 bulan, PII : 3 bulan
(7)   Campak     : 9 bulan
d)  An.B telah mendapat imunisasi :
(1)   BCG         : umur 1 bulan
(2)   HB I          : umur 2 minggu
(3)   HB II        : umur 2 bulan
(4)   DPT I        : umur 2 bulan
(5)   DPT II      : umur 3 bulan
(6)   Polio          : PI : 2 bulan, PII : 3 bulan
(7)   Campak     : 9 bulan

7)   Pemeriksaan balita
Keluarga Tn. F tidak memiliki balita, tetapi anak yang terakhir berumur 5 tahun dan sebelumnya rutin melakukan pemeriksaan di posyandu. Mempunyai KMS yang diisi oleh kader. Status imunisasi lengkap, status gizi balita cukup. Tingkat pertumbuhan balita normal sesuai dengan usia.
8)   Persepsi dan tanggapan keluarga terhadap masalah
Tanggapan keluarga terhadap masalah yang dihadapi selalu dirundingkan dengan anggota keluarga secara baik-baik bersama anggota keluarga yang lain. Bila ada anggota keluarga yang tidak sehat di bawa ke Bidan

6.    Pengetahuan keluarga tentang tumbuh kembang keluarga
Orang tua mengetahui tumbuh kembang anaknya :
a.       Dari lahir sampai 3 bulan
1)     Belajar mengangkat kepala
2)     Belajar mengikuti obyek dengan matanya
3)     Melihat ke muka orang dengan tersenyum
4)     Bereaksi terhadap suara atau bunyi
5)     Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
6)     Menahan barang yang di pegangnya
7)     Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
b.      Dari 3 sampai 6 bulan
1)     Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopangf tangan
2)     Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau di luar jangkauannya
3)     Menaruh benda-benda di mulutnya
4)     Berusaha memperluas lapangan pandangan
5)     Tertawadan menjerit karena gembira karena diajak bermain
6)     Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
c.       Dari 6 sampai 9 bulan
1)     Dapat duduk tanpa dibantu
2)     Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
3)     Dapat merangkak meraih benda atau mendekap seseorang
4)     Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
5)     Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
6)     Bergembira dengan melempar benda-benda
7)     Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
8)     Mengamati anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing
9)     Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
d.      Dari 9 sampai 12 bulan
1)     dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
2)     dapat berjalan dengan dituntun
3)     menirukan suara
4)     mengulang bunyi yang didengarnya
5)     belajar menyatakan satu atau dua kata
6)     mengerti perintah sederhana atau larangan
7)     memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulut
8)     berpartisipasi dalam permainan
e.       Dari12 sampai 18 bulan
1)     Berlarian dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
2)     Menyusun 2 atau 3 kotak
3)     Dapat mengatakan 5 sampai 10 kata
4)     Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
f.       Dari 18 sampai 24 bulan
1)     Naik turun tangga
2)     Menyusun enam kotak
3)     Menunjuk mata dan hidungnya
4)     Menyusun dua kata
5)     Belajar makan sendiri
6)     Menggambarkan garis di kertas atau pasir
7)     Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
8)     Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
g.      Dari 2 sampai 3 tahun
1)     Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
2)     Membuat jembatan dengan 3 kotak
3)     Mampu menyusun kalimat
4)     Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
5)     Menggambar lingkaran
6)     Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
h.      Dari 3 sampai 4 tahun
1)     Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
2)     Berjalan pada jari kaki
3)     Belajar berpakaiandan membuka pakaian sendiri
4)     Menggambar garis silang
5)     Menggambar orang hanya kepala dan badan
6)     Mengenal 2 atau 3 warna
7)     Bicara dengan baik
8)     Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
9)     Banyak bertanya
10) Bertanya bagaimana anak dilahirkan
11) Menganalisis sisi atas, sisi bawah, sisi muka, dan sisi belakang
12) Mendengarkan cerita-cerita
13) Bermain dengan anak lain
14) Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
15) Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana
i.        Dari 4 sampai 5 tahun
1)     Melompat dan menari
2)     Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, dan badan
3)     Menggambar segi empat dan segi tiga
4)     Pandai bicara
5)     Dapat menghitung jari-jarinya
6)     Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
7)     Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
8)     Minat kepada kata baru dan artinya
9)     Memprotes bila dilarang apa yang diingininya
10) Mengenal 4 warna
11) Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil
12) Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa

ANALISA DATA
1.    Penjajakan Kesehatan Tahap I
a.       Ancaman kesehatan
1)      Ibu tidak menghendaki kehamilannya
2)      Kurangnya pengetahuan ibu tentang unsafe abortion
3)      Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi
4)      Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB
b.      Kurang / tidak sehat
1)      Kurangnya ventilasi
2.    Penjajakan Kesehatan Tahap II
No
Data
Masalah kesehatan
1.
Ibu tidak menghendaki kehamilannya
Ibu merasa tidak sanggup untuk merawat anaknya karena keterbatasan biaya
2.
Kurangnya pengetahuan ibu tentang unsafe abortion
Kekurangtahuan dan kekurangsadaran ibu terhadap abortus
3.
Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi
Ibu mengetahui macam-macam alat kontrasepsi tetapi ibu kurang sadar untuk menggunakan alat kontrasepsi karena keterbatasan biaya
4.
Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB
Kekurangtahuan dan kekurangsadaran ibu terhadap KB



3.    Penentuan Prioritas Masalah
Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terhadap beberapa masalah-masalah kesehatan yaitu :
a.    Ibu tidak mengehendaki kehamilannya
No
Kriteria
Perhit
Score
Pem
benaran
1.
Ibu tidak mengendaki kehamilannya
a.      Sifat masalah ancaman
b.     Kemungkinan masalah dapat diubah dengan
c.      Potensi masalah yang diubah sedang
d.     Menonjolnya masalah harus segera ditangani


2/3 x 1
2/2 x 2

3/3 x 1

2/2 x 1


2/3
2

1

1

Total

4 2/3


b.    Kurangnya pengetahuan tentang unsafe abortion
No
Kriteria
Perhit
Score
Pem
benaran
1.
Kurangnya pengetahuan ibu tentang abortus
a.       Sifat masalah ancaman
b.      Kemungkinan masalah untuk diubah hanya sebagian
c.       Potensi masalah untuk diubah sedang
d.      Menonjolnya masalah harus segera ditangani


2/3 x 1
1/2 x 2

2/3 x 1

2/2 x 1



2/3
1

2/3

1


Total

3 1/3




c.    Ibu tidak menggunakan kontrasepsi
No
Kriteria
Perhit
Score
Pem
benaran
1.
Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi
a.     Sifat masalah ancaman kesehatan
b.     Kemungkinan masalah dapat diubah dengan
c.     Potensi masalah untuk diubah sedang
d.    Menonjolnya masalah harus segera ditangani


2/3 x 1
1/2 x 2

2/3 x 1

2/2 x 1


2/3
1

2/3

1

Total

3 1/3


d.   Kurangnya pengetahuan tentang KB
No
Kriteria
Perhit
Score
Pem
benaran
1.
Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB
a.       Sifat masalah ancaman kesehatan
b.      Kemungkinan masalah dapat diubah dengan
c.       Potensi masalah untuk diubah sedang
d.      Menonjolnya masalah harus segera ditangani


2/3 x 1
1/2 x 2

2/3 x 1

2/2 x 1


2/3
1

2/3

1



Total

3 1/3


4.    Penentuan Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah berdasarkan score tertinggi adalah :
a.       Ibu tidak mengehendaki kehamilannya
b.      Kurangnya pengetahuan ibu tentang unsafe abortus
c.       Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi
d.      Pengetahuan ibu dan keluarga mengenai KB kurang
Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Tn. F
No
Masalah Kebidanan
Tujuan
Rencana Kebidanan
Imple
mentasi
Evaluasi
1.
Ibu tidak menghendaki kehamilannya
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kehamilan diharapkan Tn. F dan keluarga mengerti tentang kehamilan
Memberitahu pada keluarga tentang kehamilan

Tn. F dan keluarga lain mampu mengerti tentang kehamilan
2.
Ibu tidak mengetahui tentang unsafe abortion
Setelah dilakukan penyuluhan tentang unsafe abortion diharapkan Tn. F dan keluarga mengerti tentang:
a.    Pengertian unsafe abortion
b.    Efek dari unsafe abortion
c.    Ciri-ciri unsafe abortion
a.   Memberitahu kepada keluarga tentang unsafe abortion
b.  Memberitahu kepada keluarga tetang efek unsafe abortio
c.   Ciri-ciri unsafe abortion

Tn. F dan anggota keluarga lain mengerti dan mampu menjelaskan tentang:
a.   Pengertian unsafe abortion
b.   Mengetahui tentang efek unsafe abortion
c.   Ciri-ciri unsafe abortion

No
Masalah Kebidanan
Tujuan
Rencana Kebidanan
Imple
mentasi
Evaluasi
3.
Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi
Setelah dilakukan penyuluhan tentang alat kontrasepsi diharapkan Tn. F dan keluarga mengerti tentang:
a.    Pengertian alat kontasepsi
b.    Manfaat alat kontrasepsi
a.  Menjelaskan tentang pengertian alat kontrasepsi
b. Menjelaskan tentang manfaat alat kontrasepsi

Tn. F dan keluarga mengerti dan mampu menjelaskan tentang:
a.  Pengertian alat kontrasepsi
b. Menjelaskan tentang manfaat alat konrasepsi
 4
Pengetahuan ibu dan keluarga kurang tentang KB
Setelah dilakukan penyuluhan tentang alat kontrasepsi diharapkan Tn. F dan keluarga mengerti tentang:
a.  Pengertian alat kontasepsi
b.  Manfaat alat kontrasepsi
a.  Menjelaskan tentang pengertian alat kontrasepsi
b. Menjelaskan tentang manfaat alat kontrasepsi

Tn. F dan keluarga mengerti dan mampu menjelaskan tentang:
a.   Pengertian alat kontrasepsi
b.   Menjelaskan tentang manfaat alat kontrasepsi



Data : Ny.S usia 43 tahun
P4 anak terkecil usia 15 tahun
            Dengan informasi kebutuhan tentang KB
Data Subyektif
1.      Riwayat haid
Ny. menyatakan masih mendapatkan menstruasi
HT                             : 12 Oktober 2009
Siklus/lama                : 30 hari / 5 hari
BB                             : 52 kg
TB                             : 155 cm
2.      Riwayat KB
Ny. menyatakan tidak menggunakan KB karena bingung memilih kontrasepsi apa yang cocok untuk wanita seusianya.
Data Obyektif
1.   Pemeriksaan umum
Keadaan umum          : baik
Tingkat kesadaran      :                composmentis
TTV                            : TD         :  120 / 70mmhg
                                      N           :   88x/menit
                                      S            :  36,5ºc
                                      RR         :  24x/menit
Antropometri              :                TB           :           155 cm
                                      BB         :  52kg








2.   Status Present
Px. Fisik
Tn. F
Ny. S
An. I
An. Y
An. L
An. B
KU
Kepala
Rambut


Muka

Mata

Hidung

Mulut





Telinga

Leher



Baik
Mesochepal
Hitam, Lurus, tidak rontok
Bulat,
tidakpucat
Konjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik
Bersih, Bibir tidak kering, Rongga mulut  bersih, gigi tidak caries
Bersih, simetris
Tidak ada pembesarn kelenjar thyroid
Baik
Mesochepal
Hitam, Keriting, tidak rontok
Oval, tidak pucat
Konjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik
Bersih, bibir tidak kering, Rongga mulut  bersih, gigi tidak caries
Bersih, simetris
Tidak ada pembesarn kelenjar thyroid
Baik
Mesochepal
Hitam, Lurus, tidak rontok
Oval, tidak pucat
Konjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik
Bersih, bibir tidak kering, Rongga mulut bersih, gigi tidak caries
Bersih, simetris
Tidak ada pembesarn kelenjar thyroid
Baik
Mesochepal
Hitam, Lurus, tidak rontok
Oval, tidak pucat
Konjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik
Bersih, bibir tidak kering, Rongga mulut bersih, gigi tidak caries
Bersih, simetris
Tidak ada pembesarn kelenjar thyroid
Baik
Mesochepal
Hitam, Lurus, tidak rontok
Oval, tidakpucat
Konjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik
Bersih, bibir tidak kering, Rongga mulut bersih, gigi tidak caries
Bersih, simetris
Tidak ada pembesarn kelenjar thyroid
Baik
Mesochepal
Hitam, Lurus, tidak rontok
Oval, tidak pucat
Konjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik
Bersih, bibir tidak kering, Rongga mulut bersih, gigi tidak caries
Bersih, simetris
Tidak ada pembesarn kelenjar thyroid
Dada


Ekstremitas


TTV
Tensi

Nadi
BB
TB
Simetris tidak ada kelainan
Simetris, tidak ada kelainan


130/90
mmHg
88x/mnt
60 kg
159 cm
Simetris tidak ada kelainan
Simetris, tidak ada kelainan


120/80 mmHg
88x/mnt
52 kg
157 cm
Simetris tidak ada kelainan
Simetris, tidak ada kelainan


110/60 mmHg
80x/mnt
53 kg
160 cm
Simetris tidak ada kelainan
Simetris, tidak ada kelainan


110/70 mmHg
80x/mnt
50 kg
158 cm
Simetris tidak ada kelainan
Simetris, tidak ada kelainan


110/70 mmHg
80x/mnt
20 kg
132 cm
Simetris tidak ada kelainan
Simetris, tidak ada kelainan


110/60 mmHg
80x/mnt
18 kg
128 cm

II.           INTERPRETASI DATA DASAR
1.      Diagnosa
Ny. S usia 43 tahun
Dengan kebutuhan informasi tentang unsafe abortion dan alat kontrasepsi.
Dasar :  - ibu menyatakan anak terkecil umur 10 tahun
-  Ibu menyatakan usianya 43 tahun
-  Ibu melakukan unsafe abortion karena belum paham tentang unsafe abortion dan efek sampingnya
-  Ibu belum pernah KB dan belum paham tentang macam-macam alat kontrasepsi, keuntungan dan efek sampingnya
2.    Masalah
Ny. S melakukan unsafe abortion karena merasa tidak mampu merawat dan membiayai anaknya
Ny. S merasa takut untuk mengikuti program KB karena kurangnya pengetahuan tentang KB

III.        IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL
Tidak ada

IV.        IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada

V.           INTERVENSI
1.      Beri penyuluhan kepada Ny. F tentang kehamilan
2.      Beri penyuluhan kepada Ny. S tentang unsafe abortion, dan efek samping dan ciri - cirinya
3.      Beri penyuluhan / konseling kepada Ny. S tentang alat-alat, keuntungan dan efek samping
4.      Bantu Ny. S untuk memilih alat kontrasepsi yang diminati dan yang cocok

VI.        IMPLEMENTASI
Dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2010  Jam 16.00 WIB
1.      Memberi penyuluhan kepada Ny. S khususnya tentang kehamilan
2.      Memberi penyuluhan kepada Ny. S tentang unsafe abortion meliputi: pengertian unsafe abortion, efek samping dan ciri - cirinya
3.      Memberikan penyuluhan kepada Ny. S khususnya tentang macam-macam alat kontrasepsi antara lain : Pil, suntik, IUD, susuk, Vasektomi, Tubektomi, Kondom, dll. Adapun dijelaskan tentang cara kerja, keuntungan, kerugian, efek samoping, indikasi, kontra indikasi dari masing-masing alat kontrasepsi tersebut. Memberi penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu sehingga ibu dapat memahami dan mengerti tentang apa yang sudah dijelaskan.
4.      Membantu ibu untuk memilih alat kontrasepsi yang diminati dan yang cocok dengan ibu.



VII.     EVALUASI
Dilaksanakan pada tanggal 13April 2010 Jam 16.30 WIB
1.      Ibu sudah mengerti tentang apa yang disampaikan mengenai kehamilan
2.      Ibu sudah mengerti tentang apa yang disampaikan mengenai:
a.       Pengertian unsafe abortion
b.      Efek samping unsafe abortion
c.       Ciri – ciri unsafe abortion
3.      Ibu sudah mengerti tentang apa yang telah disampaikan yaitu :
j.        Pengertian kontrasepsi
k.      Keuntungan dari masing-masing alat kontrasepsi
l.        Kerugian dari masing-masing alat kontrasepsi
m.    Efek samping dari masing-masing alat kontrasepsi
n.      Indikasi dan kontra indikasi dari masing-masing alat kontrasepsi
4.      Setelah mendengarkan penjelasan, ibu dapat memahami KB yang tepat untuk dirinya dan ibu bisa memberi keputusan.














BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Unsafe abortion adalah upaya untuk terminasi kehamilan muda dimana pelaksanaan tindakan tersebut tidak mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang aman sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.
Ketakutan dari calon ibu dan pandangan negatif dari keluarga atau masyarakat akhirnya menuntut calon ibu untuk melakukan pengguguran kandungan secara diam-diam tanpa memperhatikan resikonya.
Ciri-ciri unsafe abortion
1.      Dilakukan oleh tenaga medis atau non medis
2.      Kurangnya pengetahuan baik pelaku ataupun tenaga pelaksana
3.      Kurangnya fasilitas dan sarana
4.      Status illegal
Peran bidan dalam mencegah unsafe abortion
1.   Sex education
2.   Bekerja sama dengan tokoh agama dalam pendidikan keagamaan
3.   Peningkatan sumber daya manusia
4.   Penyuluhan tentang abortus dan bahayanya.

B.     Saran
Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya kita memahami dampak buruk dari unsafe abortion dan hendaknya kita dapat mencegah dan memberantas hal ini agar dampak buruk dan kematian ibu dapat dicegah.





DAFTAR PUSTAKA


Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan Kebidanan Kominitas. Yogyakarta: Nuha Medika  























Tidak ada komentar:

Posting Komentar